Jumlah Orang Kaya Kripto di Dunia Meroket 95 Persen dalam Setahun

Populasi orang kaya kripto di dunia melonjak 95 persen dalam kurun setahun terakhir. Hal ini diyakini seiring dengan meningkatnya popularitas ETF bernilai kripto seperti ETF Spot Bitcoin dan ETF Spot Ethereum dan melonjaknya kapitalisasi pasar sejumlah aset kripto, melansir laporan teranyar dari New World Wealth dan Henley & Partners. Untuk urusan adopsi, Singapura berada di posisi teratas, diikuti Hong Kong (Tiongkok) dan Uni Emirat Arab (UEA).

Perusahaan riset melaporkan bahwa saat ini ada 172.300 orang di seluruh dunia yang memiliki lebih dari US$1 juta dalam bentuk aset kripto, naik dari 88.200 orang tahun lalu, 

“Jumlah orang kaya kripto yang murni dari Bitcoin naik lebih dari dua kali lipat, menjadi 85.400. Kini ada 325 ‘centimillionaire‘ kripto, mereka yang memiliki US$100 juta atau lebih dalam aset kripto, dan 28 miliarder kripto,” imbuh New World Wealth dan Henley & Partners seperti dikutip media keuangan CNBC.

Lonjakan ini mencerminkan pertumbuhan cepat ETF Spot Bitcoin, yang kini memiliki lebih dari US$50 miliar dalam aset sejak diluncurkan pada Januari 2024 dan telah memicu gelombang partisipasi institusional. Harga Bitcoin telah melonjak 45 persen tahun ini menjadi sekitar US$64.000. 

Menurut Henley & Partners, seiring dengan meningkatnya nilai kripto lainnya, kapitalisasi pasar aset kripto telah meningkat menjadi US$2,3 triliun, naik dari US$1,2 triliun pada musim panas lalu.

“Dari enam miliarder kripto baru yang tercipta selama setahun terakhir, lima di antaranya dapat mengaitkan kekayaan baru mereka dengan Bitcoin, menekankan posisinya yang dominan dalam menarik investor jangka panjang yang membeli dalam jumlah besar,” menurut Andrew Amoils, kepala penelitian untuk New World Wealth.

Perusahan New World Health melacak pergerakan lebih dari 150.000 orang dengan kekayaan bersih tinggi dalam basis data internalnya, dengan fokus khusus pada mereka yang memiliki lebih dari US$30 juta dalam bentuk kepemilikan perusahaan yang terdaftar.

orang kaya kripto

Urusan Adopsi, Singapura di Peringkat Pertama

Berdasarkan negara, Singapura menduduki posisi pertama untuk urusan adopsi aset kripto di beragam sektor per 27 Agustus 2024. Di peringkat kedua dan ketiga, masing-masing ada Hong Kong (Tiongkok), dan Uni Emirat Arab (UAE). Peringkat itu diasaskan pada beberapa hal, yakni adopsi oleh publik, infrastruktur, inovasi dan teknologi, peraturan, faktor ekonomi dan tingkat keramahan pajak.

Mantan Bos Binance Terkaya di Dunia Kripto

Sementara Forbes menyebut mantan bos bursa kripto Binance, Changpeng Zhao sebagai orang terkaya di dunia kripto untuk tahun ketiga berturut-turut.

Profil Changpeng Zhao, Bos Binance yang Penuh Kontroversi

Menurut media finansial tersebut, Zhao diperkirakan memiliki kekayaan sebesar US$33 miliar. 

Seperti diketahui, mantan bos Binance Zhao mengaku bersalah atas tuduhan pencucian uang di Amerika Serikat pada November 2023 dan setuju untuk membayar denda sebesar US$50 juta. Kekayaannya telah melonjak lebih dari US$10,5 miliar selama setahun terakhir.

Peringkat kedua orang terkaya dunia kripto adalah Brian Armstrong, salah satu pendiri Coinbase, yang diperkirakan memiliki kekayaan sebesar US$11 miliar, menurut Forbes

Kepala keuangan Tether, Giancarlo Devasini, dan salah satu pendiri MicroStrategy, Michael Saylor menguntit di posisi berikutnya, demikian menurut daftar tersebut.

BlackRock Geser Grayscale Sebagai Raja ETF Kripto

Memang, banyak aset kripto masih berada di bawah puncaknya pada tahun 2021, dan kenaikan terbaru Bitcoin pada dasarnya menandai perjalanan tiga tahun untuk kembali ke level tersebut. Aset kripto mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$3 triliun pada November 2021.

Namun, semakin diterimanya aset kripto di kalangan manajer aset besar seperti BlackRock dan Fidelity, dengan bantuan tenaga penjualan Morgan Stanley yang terdiri dari 15.000 broker, dapat mendorong penciptaan kekayaan lebih lanjut di antara pemegang kripto besar. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait