Justin Sun, pendiri Tron, kembali dengan selamat dari misi luar angkasa Blue Origin NS-34 pada Sabtu (02/08/2025). Dalam penerbangan tersebut, Sun ditemani lima anggota kru lainnya, termasuk J.D. Russell, Gökhan Erdem, Arvi Bahal, Deborah Martorell, dan Lionel Pitchford.
Perjalanan Luar Angkasa yang Membuka Mata
Misi ini bukan sekadar perjalanan biasa. Pada 2021, Sun membeli tiket seharga US$28 juta untuk penerbangan Blue Origin NS-34, yang menandai debutnya di dunia luar angkasa. Pengalaman ini tentu mengesankan, membawa Sun melihat dunia dari sudut pandang yang sangat berbeda.
Setibanya di Bumi, Sun berbagi pemikirannya tentang planet yang kita huni. Ia menjelaskan bahwa perjalanan luar angkasa membuka perspektif baru baginya.Â
“Saya sangat terkejut. Bumi itu begitu kecil. Sebenarnya, kita hampir bisa melihat seluruhnya dari jendela, dan saat itu saya sadar, nama misi ini benar-benar tepat,” jelasnya.

Apa yang Sun alami saat melihat Bumi dari ketinggian ini dikenal sebagai fenomena “Overview Effect“—perubahan kognitif yang dialami oleh astronot. Dalam fenomena ini, seseorang merasakan keterhubungan yang mendalam antara planet dan manusia dalam jagat raya.
Blockchain Melintasi Batas Luar Angkasa
Perjalanan luar angkasa Sun tidak hanya menjadi prestasi pribadi, tetapi juga membuka pandangan baru tentang bagaimana teknologi dapat melintasi batas luar angkasa. Seiring umat manusia menjelajah ke batas terakhir ini, beberapa proyek kripto kini berusaha membawa desentralisasi dan kekekalan blockchain ke luar angkasa.
Salah satunya adalah Filecoin, yang bersama Lockheed Martin, menguji sistem IPFS pada Januari 2024. Sistem ini memungkinkan transmisi data dari Bumi ke luar angkasa, dan dalam uji coba tersebut, file berhasil dikirim dari Bumi ke luar angkasa dan kembali lagi melalui satelit.
Selain itu, Spacecoin XYZ, sebuah proyek infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePin), juga turut mengembangkan jaringan komunikasi blockchain di luar angkasa. Pada Desember 2024, mereka meluncurkan satelit pertama untuk mendukung proyek tersebut.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa blockchain kini tidak hanya berfungsi di Bumi, tetapi dapat menjangkau ruang angkasa. Hal ini membuka peluang besar untuk memperluas penerapan teknologi desentralisasi di masa depan.
Dengan kemajuan ini, perjalanan luar angkasa Justin Sun menandai langkah penting dalam membawa teknologi blockchain melampaui batas-batas yang ada. Teknologi ini tidak hanya akan berperan di Bumi, tetapi juga berpotensi mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia luar. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.