K Wave Media Bikin Gebrakan, Siap Borong Rp8,25 Triliun Bitcoin

Contoh BELOW MAIN IMAGE BANNER

Sebuah langkah mengejutkan datang dari K Wave Media, perusahaan media asal Korea Selatan yang baru saja terdaftar di bursa saham Nasdaq. Berdasarkan laporan Coindoo, mereka mengumumkan rencana ambisius, akan menggalang dana hingga US$500 juta lewat penjualan saham biasa.

Bukan untuk memperluas konser atau membuat drama baru, tapi untuk membangun strategi penyimpanan kekayaan dalam bentuk Bitcoin. Ya, Bitcoin, bukan emas, bukan properti dan bukan surat utang negara.

K Wave Media Terinspirasi dari Jepang, Targetkan Jadi “Metaplanet-nya Korea”

Langkah ini terinspirasi langsung dari perusahaan Jepang bernama Metaplanet Inc. yang sahamnya sempat meroket lebih dari 4.000 persen di tahun 2024 setelah mereka memasukkan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan perusahaannya.

K Wave Media tampaknya ingin meniru kesuksesan tersebut, bahkan mereka menyebut diri mereka sebagai “Metaplanet-nya Korea.”

Menariknya, dalam dunia K-pop yang serba gemerlap dan identik dengan hiburan, masuknya Bitcoin ke dalam rencana keuangan seperti ini bisa dibilang cukup tak biasa, seolah BTS atau Blackpink tiba-tiba buka tambang Bitcoin sendiri.

Strategi Serius, Bukan Sekadar Ikutan-ikutan

Kalau ada yang mengira ini cuma sekadar berita hangat yang akan dilupakan dalam sepekan, coba pikir lagi. Perusahaan ini menyusun strategi yang terbilang cukup teknikal dan menyeluruh.

Selain membeli BTC dan menyimpannya dalam jangka panjang, mereka juga berencana menjalankan node Lightning Network, memperkuat transaksi on-chain, bahkan mengoptimalkan hasil dari kepemilikan Bitcoin tersebut.

Di sisi lain, ada juga rencana untuk mengembangkan bisnis K-pop lewat merger dan akuisisi, yang tentu saja dibiayai oleh hasil dana US$500 juta itu.

Namun demikian, yang menarik bukan cuma teknisnya saja. Rencana ini menunjukkan bahwa Bitcoin tidak lagi dianggap sekadar alat spekulasi. Di tangan K Wave Media, koin ini diubah menjadi bagian dari fondasi keuangan sebuah perusahaan media.

Bahkan mereka menyebutkan ingin menjadikan Bitcoin sebagai cadangan utama perusahaan, mirip seperti bagaimana beberapa negara menyimpan cadangan devisa dalam bentuk dolar AS atau emas.

Lonjakan Saham Jadi Bukti Respons Pasar

Pasar pun langsung merespons rencana tersebut dengan antusias. Harga saham K Wave Media melonjak lebih dari 130 persen hanya dalam satu hari. Itu artinya, para investor sepertinya cukup percaya bahwa strategi ini bukan asal-asalan.

Lebih lanjut lagi, lonjakan saham ini memberi sinyal bahwa dunia keuangan tradisional mulai melihat perusahaan yang pro-Bitcoin dengan kacamata berbeda, bukan sebagai penyimpang, melainkan sebagai pelopor.

Tidak hanya berhenti pada tumpukan Bitcoin di brankas digital, K Wave Media juga menyusun rencana untuk membawa teknologi Web3 ke dalam ekosistem K-pop mereka. Mereka ingin penggemar bisa membeli merchandise, konten digital, atau bahkan tiket konser menggunakan Bitcoin.

Bayangkan, suatu hari kamu bisa membeli album boyband favoritmu pakai kripto dari dompet digital, tanpa perlu ribet konversi ke mata uang lokal terlebih dulu.

Di dunia yang makin cepat berubah ini, apa yang dilakukan K Wave Media bisa menjadi awal dari tren baru. Kalau dulu perusahaan teknologi yang duluan terjun ke Bitcoin, kini giliran industri hiburan. Bisa jadi, ke depan kita akan melihat agensi lain ikut-ikutan, atau malah kolaborasi antara artis K-pop dengan proyek blockchain.

Apakah strategi ini akan menjadi penentu arah baru bagi perusahaan hiburan, atau hanya sekadar gebrakan singkat yang dibumbui sentimen pasar? Jawabannya masih akan tergantung pada bagaimana pasar menerima dan seberapa konsisten langkah K Wave Media dalam menjalankan misinya.

Dan mungkin, saat kamu lagi dengerin lagu K-pop favoritmu sambil scroll timeline, jangan kaget kalau suatu saat ada pengumuman bahwa idol kesayanganmu juga jadi duta Lightning Network. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait