Kabar Baik! Pengajuan Ganti Rugi Terra LUNA Diperpanjang

Kisah jatuhnya Terra LUNA masih menjadi insiden terbesar bagi dunia kripto. Dikenal karena inovasi stablecoin algoritmik TerraUSD (UST), proyek yang sempat dielu-elukan ini akhirnya runtuh secara dramatis pada 2022 dan memicu kerugian masif bagi jutaan investor.

Kini, di tengah puing-puing kejatuhan tersebut, secercah harapan kembali muncul: Terraform Labs resmi memperpanjang tenggat waktu pengajuan klaim ganti rugi bagi para korban, memberi ruang tambahan bagi mereka yang belum sempat menyampaikan tuntutannya.

Batas Klaim Terra LUNA Diperpanjang hingga 16 Mei

Terraform Labs, entitas dibalik TerraUSD dan koin LUNA, saat ini tengah menjalani proses likuidasi setelah mengajukan kebangkrutan. Sebagai bagian dari penyelesaian tersebut, perusahaan meluncurkan Crypto Loss Claims Portal, platform daring bagi pengguna terdampak untuk mengajukan klaim atas kerugian mereka.

Sebelumnya, batas waktu pengajuan klaim dijadwalkan berakhir pada 30 April 2025. Namun, mengingat banyaknya pengguna yang belum sempat melengkapi dokumen, Terraform Labs secara resmi mengumumkan perpanjangan hingga 16 Mei 2025.

Pengguna dapat mengunjungi laman claims.terra.money untuk mengisi formulir klaim dan mengunggah dokumen pendukung. Penngembang koin TerraUSD itu menyarankan penggunaan Preferred Evidence sebagai metode verifikasi utama, seperti read-only API keys dari crypto exchange atau bukti dompet kripto. 

Meski bukti manual seperti tangkapan layar atau transaction log juga diperbolehkan, metode ini berisiko mengalami keterlambatan proses atau bahkan penolakan jika bukti utama tersedia namun tidak digunakan.

Tidak semua token dapat diajukan sebagai klaim. Terraform Labs telah menyediakan daftar khusus investasi kripto yang termasuk dalam kategori Eligible Loss Cryptocurrencies. Token seperti LUNA 2.0 di jaringan Terra 2.0 atau koin dengan likuiditas rendah (di bawah US$$100) tidak memenuhi syarat. 

Menguak JYPRX: Investasi Kripto Bodong yang Meresahkan

Jika Terlambat Mengajukan, Tak Ada Kesempatan Kedua

Terraform Labs menegaskan bahwa klaim yang diajukan setelah batas waktu 16 Mei 2025 tidak akan diproses. Bagi para korban kejatuhan Terra LUNA, ini mungkin satu-satunya peluang nyata untuk mendapatkan kembali sebagian kerugian mereka. 

Keterlambatan atau kelalaian dalam melengkapi klaim dapat berarti hilangnya hak atas kompensasi secara permanen. Langkah ini dinilai sebagai upaya terakhir dari Terraform Labs untuk menyelesaikan kewajibannya terhadap komunitas.

Meskipun tidak ada jaminan pengembalian dana penuh, program kompensasi ini menawarkan sedikit kelegaan bagi korban TerraUSD dan koin LUNA yang sempat terjebak dalam salah satu keruntuhan paling signifikan dalam sejarah aset digital.

Nasib Do Kwon Masih Dipertanyakan

Di tengah upaya kompensasi bagi para korban koin LUNA, perhatian publik juga kembali tertuju pada sosok pendirinya, Do Kwon. Meski DOJ baru-baru ini menerbitkan memo yang membatasi penegakan hukum di sektor kripto, jaksa memastikan bahwa hal tersebut tidak akan berdampak pada kasus terhadap Do Kwon. 

Memo Internal DOJ
Memo Internal DOJ

Dilansir dari laporan Coinage, jaksa utama Jared Lenow menegaskan bahwa proses hukum Kwon yang kini telah berjalan akan tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana. 

“Kami mengetahui adanya memo tersebut. Namun saat ini kami tidak memiliki rencana untuk mengubah dakwaan,” ujar Lenow mewakili pemerintah AS.

Do Kwon, yang menjadi simbol kejatuhan Terra LUNA di mata publik, menghadapi serangkaian tuduhan di berbagai yurisdiksi, termasuk AS dan Korea Selatan. Setelah sempat buron, Kwon akhirnya ditangkap di Montenegro pada 2023 dan kini masih menghadapi proses ekstradisi.

Dengan proses hukum yang masih berjalan dan proses kompensasi yang dibuka kembali, kisah Terra LUNA masih jauh dari akhir. Namun, perpanjangan tenggat waktu klaim ini setidaknya memberi kesempatan bagi para korban. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait