Contoh Header Banner Blockchainmedia

Kabar Gembira Buat Holder PEPE: Pola Ini Bisa Dorong Harga 100 Persen

Pasar kripto tak pernah sepi kejutan. Di tengah hiruk-pikuk altcoin yang silih berganti mencuri perhatian, kini giliran Pepe Coin (PEPE) yang kembali jadi buah bibir.

Bukan tanpa alasan, analis teknikal popular di X bernama Clifton Fx telah ini mengidentifikasi pola yang dikenal di kalangan trader sebagai “Bullish Pennant” pada grafik harga PEPE timeframe 4 jam. Bagi yang sudah cukup lama berkecimpung dalam dunia trading, pola ini biasanya jadi isyarat bahwa roket sudah siap diluncurkan.

“Jika terjadi kenaikan, kita dapat melihat kenaikan bullish yang sangat besar yaitu 50 – 100 persen,” ujar analis tersebut.

Itu bukan angka kecil, apalagi untuk memecoin yang kerap dianggap sebelah mata. Secara teknikal, target kenaikan ini bukan asal tebak, melainkan berdasarkan tinggi “tiang” sebelumnya yang diaplikasikan pada titik breakout.

Selain itu, analisis teknikal terbaru lainnya juga menunjukkan sejumlah level harga kunci yang patut diperhatikan. Saat ini, level support utama PEPE berada di kisaran US$0,00001196, serta di antara US$0,00001250 hingga US$0,00001300.

Level support tambahan muncul di sekitar US$0,00001122, yang secara historis menjadi titik tolak harga saat tekanan jual meningkat. Di sisi lain, area resistance sementara diperkirakan berada di sekitar US$0,00001657.

Jika breakout dari pola teknikal di atas berhasil dan valid, target harga selanjutnya bisa mengarah ke kisaran US$0,000020. Bahkan, bila harga mampu memantul dari level saat ini dan menembus angka US$0,000015, peluang menuju rekor harga tertinggi (ATH) baru menjadi semakin terbuka.

Sinyal positif juga muncul dari pergerakan moving average. Baik garis MA 50-hari maupun 200-hari saat ini berada di bawah harga berjalan dan menunjukkan kemiringan ke atas, menandakan adanya potensi dukungan kuat dari sisi teknikal.

Derivatif PEPE Meledak: Volume dan Open Interest Menggila

Di sisi lain, aktivitas di pasar derivatif PEPE menunjukkan geliat yang cukup ekstrem. Berdasarkan data dari CoinGlass, dalam 24 jam terakhir saja, volume perdagangan derivatif menyentuh angka sekitar US$3,06 miliar, naik sekitar 68,64 persen.

Ini bukan hanya sekadar angka besar, ini adalah sinyal bahwa semakin banyak trader yang ingin “menunggangi” kemungkinan lonjakan harga, entah lewat perpetual futures atau swaps.

Lebih lanjut lagi, open interest, yang mencerminkan nilai total kontrak derivatif yang belum ditutup—ikut naik sebesar 19,58 persen menjadi US$639,42 juta. Artinya, posisi baru terus dibuka dan belum banyak yang ditutup.

Ini memberi kesan bahwa para pelaku pasar bersiap menghadapi pergerakan besar, entah ke atas atau ke bawah. Namun, petunjuk arah mulai terlihat lebih jelas.

Sentimen Trader: Posisi Long Mendominasi

Menurut data terbaru CoinGlass, rasio long terhadap short di bursa OKX berada di angka 1,56. Secara sederhana, ini berarti lebih banyak trader yang memegang posisi beli dibanding jual.

Sentimen ini mencerminkan ekspektasi bahwa harga PEPE kemungkinan akan terus naik. Saat banyak akun memilih strategi long, itu bisa diibaratkan seperti banyaknya warga desa yang berbondong-bondong membeli payung sebelum hujan benar-benar turun. Tak selalu benar, tentu saja, tapi cukup sering adi sinyal.

Pusat Akumulasi: Binance Jadi Panggung Utama

Jika pasar derivatif adalah medan tempur strategi, maka pasar spot adalah tempat para trader menunjukkan kepercayaan mereka dengan uang sungguhan.

Data heatmap menunjukkan bahwa Binance mencatatkan arus masuk bersih (net inflow) sebesar US$12,83 juta, menjadikannya bursa dengan akumulasi PEPE terbesar saat ini.

Sebaliknya, Bybit dan Coinbase justru mencatat arus keluar, masing-masing sebesar US$2,36 juta dan US$1,64 juta. Ini bisa jadi petunjuk bahwa dana berpindah ke Binance untuk persiapan akumulasi lebih lanjut, atau mungkin menuju dompet pribadi untuk penyimpanan jangka panjang.

Jadi, kalau ada yang bertanya ke mana uang mengalir, jawabannya cukup jelas, yakni Binance tampaknya jadi titik kumpul para investor PEPE.

Tenaga Komunitas Pepe Coin: Sosial Media dan FOMO Jadi Mesin Pendorong

Selain faktor teknikal dan akumulasi whale, performa pasar PEPE juga tak bisa dilepaskan dari peran komunitas dan sentimen sosial yang mengelilinginya. Seperti banyak aset kripto berbasis meme lainnya, kekuatan utama PEPE justru terletak pada jangkauan viralnya di dunia maya.

Saat ini, Indeks Fear & Greed pasar kripto secara keseluruhan berada dalam kisaran tinggi, antara 70 hingga 73, yang mengindikasikan fase “Greed” atau “Tamak.” Dalam banyak kasus sebelumnya, kondisi seperti ini sering kali berkorelasi dengan pertumbuhan pasar yang agresif, didorong oleh ketakutan umum akan ketinggalan momen (FOMO).

Popularitas PEPE terutama ditopang oleh eksistensinya yang masif di berbagai platform media sosial seperti X, Reddit dan Telegram. Akun resmi X-nya sendiri telah memiliki lebih dari 789.200 pengikut, sementara grup Telegram resminya menampung lebih dari 32.500 anggota.

Jangkauan ini memberi PEPE kemampuan luar biasa dalam menyebarkan informasi dan membentuk persepsi pasar dalam waktu singkat. Tak jarang, satu cuitan dari figur berpengaruh atau munculnya tagar viral dapat memicu lonjakan minat dan pergerakan harga yang cukup tajam.

Melihat semua data di atas secara bersamaan, sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa PEPE sedang bersiap untuk sesuatu yang besar.

Namun demikian, perlu diingat bahwa pasar kripto tetap memiliki sifat yang tidak bisa diprediksi sepenuhnya. Breakout teknikal tetap perlu dikonfirmasi dengan volume yang kuat agar tak berubah jadi jebakan. Meski semua sinyal terlihat mendukung, trader bijak tetap akan menyiapkan rencana cadangan.

Bagi para penggemar memecoin dan para spekulan berani, PEPE mungkin sedang menari di garis awal sebelum sprint besar. Apakah ini akan menjadi lari 100 meter atau maraton panjang, hanya waktu dan volume yang akan menjawab. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait