Berdasarkan kajian CoinMetrics terbaru, disebutkan bahwa untuk kali pertama nilai transaksi harian Bitcoin berada di bawah stablecoin seperti USDT (Tether). USDT adalah aset kripto bernilai dolar AS.
“Nilai transaksi harian USDT (Tether) dan sejumlah stablecoin sejenis melampaui Bitcoin untuk pertama kalinya pada 29 Juni 2020. Dengan kecepatan saat ini, Tether sendiri akan mengalahkan Bitcoin lagi dalam satu atau dua bulan mendatang,” kata Nic Carter, salah seorang pendiri CoinMetrics.
Selain itu, volume perdagangan USDT juga lebih tinggi daripada Bitcoin. Dan itu adalah rahasia umum. Aset kripto ciptaan sosok misterius Satoshi Nakamoto itu berjuluk Raja Aset Kripto, karena kapitalisasi pasarnya saja yang besar. Di luar itu, dengan variabel lain, Bitcoin kalah telak.
Toh, sejarah penciptaan USDT juga sangat kontroversial sejak tahun 2014. Entitas yang mengendalikan USDT saat ini terlibat dalam perselisihan dengan Kejaksaan Agung New York atas dugaan penyalahgunaan dana klien. Pihak perusahaan Tether dan Bitfinex telah berulang kali membantah itu.
USDT dan stablecoin sejenis sering digunakan oleh orang-orang yang beroperasi di luar kendali perbankan dan pemerintah, seperti untuk pembayaran bisnis ekspor dan impor di Asia. Saking popularnya, ia digunakan pula dalam berbagai aplikasi peminjaman (lending).
“Sebagian besar pengguna tidak ingin bertransaksi dengan aset kripto bervolatilitas tinggi seperti Bitcoin atau Ether (ETH). Mereka merasa lebih baik menahan keduanya. Sedangkan stablecoin seperti USDT dianggap sebagai pelengkap yang hebat,” kata Ryan Watkins, analis riset di Messari. [Bloomberg/red]