Kamala Harris, kandidat Presiden dari Partai Demokrat, berjanji untuk mendukung pertumbuhan industri kripto jika terpilih sebagai Presiden AS.
Ini merupakan langkah signifikan bagi dunia aset digital yang kian berkembang, dan pernyataannya mencerminkan keseriusan pemerintah dalam merangkul inovasi teknologi keuangan.
Meski tidak seagresif Donald Trump dalam mendukung kripto, pernyataan Harris menandai perubahan arah kebijakan kripto di bawah pemerintahan Biden.
Dikutip dari laporan Bloomberg News, Harris menyatakan komitmennya pada kripto dalam sebuah acara penggalangan dana di New York City, di mana dia menyebutkan rencana untuk mendukung teknologi inovatif seperti kecerdasan buatan (AI) dan aset digital.
“Kami akan mendorong teknologi inovatif seperti AI dan aset digital, sambil tetap melindungi konsumen dan investor,” kata Harris.
Ini menjadi pertama kalinya Harris secara eksplisit menyampaikan pandangannya tentang kripto sebagai calon presiden, sesuatu yang dinanti-nantikan oleh komunitas kripto yang selama ini merasa terbebani oleh regulasi yang ada di bawah Presiden Joe Biden.
Dukungan ini mencerminkan pentingnya industri kripto di pemilihan presiden 2024.
Dilansir dari riset Security.org, dalam beberapa tahun terakhir, industri ini tumbuh pesat, dengan lebih dari 40 persen warga AS kini memiliki aset kripto.
Ini mewakili hampir 93 juta orang, angka yang menunjukkan betapa pentingnya isu ini bagi pemilu AS 2024.
Dengan banyaknya masyarakat yang terlibat dalam kripto, peran pemerintah dalam mendukung atau menghambat perkembangan sektor ini semakin menjadi topik utama.
Meski begitu, dibandingkan dengan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, Harris masih terlihat lebih berhati-hati.
Trump telah secara terbuka menyatakan dukungannya pada industri kripto dengan lebih tegas.
Bahkan, Trump telah menjanjikan untuk memecat Ketua Securities and Exchange Commission (SEC), Gary Gensler, jika terpilih kembali, dan menggantikannya dengan regulator yang lebih ramah terhadap sektor ini.
“Pada hari pertama, saya akan memecat Gary Gensler dan menunjuk ketua SEC yang baru,” sebutnya dalam video singkat tersebut.
Trump juga telah menunjukkan dukungannya secara simbolis dengan membayar makanan menggunakan Bitcoin di sebuah bar bertema kripto di New York, sebuah langkah yang dipuji oleh komunitas crypto.
Sebaliknya, Harris lebih menekankan pada keseimbangan antara inovasi dan perlindungan konsumen. Menurut salah satu penasihat kebijakan kampanyenya, Harris ingin mendukung pertumbuhan aset digital, namun dengan tetap mempertimbangkan perlindungan yang kuat untuk konsumen dan investor.
Sikap ini mencerminkan kekhawatiran tentang risiko yang ditimbulkan oleh volatilitas pasar kripto dan kebangkrutan beberapa perusahaan besar di industri ini pada tahun-tahun sebelumnya.
Meski begitu, pernyataan Harris telah mengirimkan sinyal positif bagi komunitas kripto bahwa era regulasi ketat di bawah Biden akan berakhir. Di bawah pemerintahan Biden, komunitas kripto sering merasa terhambat oleh regulasi yang mereka anggap terlalu membatasi inovasi.
Hal ini diperparah dengan dukungan besar Senator Elizabeth Warren terhadap regulasi keuangan yang ketat, yang menurut beberapa pengamat telah menghambat inovasi di AS.
Pernyataan Harris dianggap sebagai tanda bahwa masa tersebut akan berakhir, dan ini memberikan harapan baru bagi para pelaku industri kripto yang berharap pemerintah AS bisa lebih terbuka terhadap perkembangan aset digital.
Faryar Shirzad, kepala kebijakan Coinbase, juga melihat hal ini sebagai langkah positif karena memberikan ruang bagi inovasi baru di AS, terutama di sektor kripto.
“Ini adalah pernyataan yang penting dan konstruktif dari Kamala Harris,” ujarnya.
Di sisi lain, keberhasilan Trump dalam merangkul komunitas kripto lebih awal bisa menjadi ancaman bagi Harris. Trump tidak hanya memanfaatkan momentum politik dengan mendukung sektor tersebut, tetapi juga dengan memposisikan dirinya sebagai figur yang bisa memberikan kebijakan yang lebih ramah terhadap inovasi teknologi keuangan.
Ini memberikan keuntungan bagi Trump, terutama di kalangan pemilih muda dan mereka yang terlibat dalam kripto, yang jumlahnya terus bertambah.
Kamala Harris telah menunjukkan dukungannya pada industri kripto, tantangannya ke depan adalah bagaimana dia dapat meyakinkan komunitas aset digital bahwa pemerintahannya dapat memberikan regulasi yang mendukung inovasi sambil tetap melindungi konsumen.
Di sisi lain, Donald Trump, yang telah lebih agresif dalam mendukung kripto, akan terus menjadi saingan kuat bagi Harris di pemilu mendatang. [dp]