Sekelompok peretas mengaku mengantongi sekitar 5 ribu data pengguna bursa aset kripto Coinsquare. Mereka berencana mencuri Bitcoin dan aset kripto lainnya di bursa itu.
Penggemar aset kripto seperti Bitcoin sepatutnya kian waspada, sebab bursa aset kripto tidaklah sepenuhnya aman. Ini terjadi pada bursa aset kripto asal Kanada, Coinsquare.
Sebenarnya peretasan itu terjadi pada tahun lalu. Hanya saja baru beberapa hari lalu peretas mengaku kepada media siber Vice, bahwa mereka mengantongi ribuan data pengguna bursa aset kripto itu.
“Awalnya kami bermaksud menjual data itu. Tetapi, kami tahu bisa menghasilkan lebih banyak uang jika kami melakukan ‘SIM Swapping’menggunakan data itu,” kata peretas kepada Vice.
Data itu mencakup alamat e-mail, nomor ponsel dan alamat tempat tinggal pengguna. Namun, tidak ada data kata sandi.
SIM Swapping adalah modus pencurian data pengguna untuk mengendalikan secara penuh ponsel korban, termasuk SMS yang lazim digunakan sebagai mekanisme mengubah kata sandi akun di isitus web. Modus ini marak terjadi sejak 3 tahun terakhir.
Vice juga memverifikasi klaim peretas itu dengan cara mendaftar sebagai pengguna baru di Coinsquare menggunakan alamat e-mail yang diretas.
Hasilnya, Vice sama sekali tidak bisa mendaftar, karena e-mail tersebut sudah terekam sebagai data pengguna. Ini memastikan bahwa data yang diretas benar-benar berasal dari Coinsquare.
Pihak Coinsquare mengatakan bahwa data tersebut bukan berasal dari hasil peretasan terhadap sistemnya, melainkan hasil pencurian oleh seorang mantan karyawan yang memiliki akses langsung ke dalam sistem.
Karyawan itu, kata Stacey Hoisak pengacara yang mewakili Coinsquare, karyawan mencuri data itu di sistem Customer Relationship Management (CMR). Setelah peristiwa pencurian itu, pihak perusahaan sudah mengubah sistemnya secara besar-besaran. [Vice/red]