Mike Novogratz, kepala perusahaan investasi blockchain Galaxy Digital, meyakini emas dan harga BTC akan bull run serta kembali memikat investor.
Dalam wawancara dengan Squawk Box CNBC, Novogratz mengklaim Bitcoin (BTC) dan emas akan berjaya secara jangka panjang bila bank sentral kembali memberlakukan monetary easing atau pelonggaran kebijakan moneter.
Ia menyalahkan kondisi ekonomi makro global bagi harga BTC yang terus merosot. Investor milyarder tersebut berargumen, banyak pihak yang terjegal oleh monetary tightening atau pengetatan kebijakan moneter di tahun 2022.
“Di awal tahun ini, banyak orang tidak percaya bank sentral dapat meningkatkan suku bunga secara besar-besaran. Tetapi kini suku bunga hampir mencapai empat persen,” jelas Novogratz, dikutip dari U Today.
Ia menambahkan, Kepala Federal Reserve Jerome Powell dan tokoh bank sentral lain di seluruh dunia harus menemukan keberanian.
Menunggu Harga BTC Bull Run
Federal Reserve diperkirakan akan mengumumkan penambahan suku bunga sebesar 0,75 persen demi menenangkan inflasi.
Tren pengetatan moneter terjadi secara global, dimana Swedia belum lama ini mengumumkan peningkatan suku bunga sebesar satu persen.
Kekayaan Novogratz sempat melambung menjadi US$8,5 milyar tahun lalu ketika pasar aset kripto berjaya. Indeks Milyarder Bloomberg mengungkap, menyusul penurunan drastis pasar kripto, kekayaan tersebut kini menyusut menjadi US$2,1 milyar.
Kendati mengalami rugi besar, Novogratz tetap menjadi salah satu sosok terkaya di kripto.
Veteran Wall Street tersebut mencapai kesuksesan pada pertengahan dekade 1990-an saat bekerja di raksasa perbankan Goldman Sachs. Novogratz diangkat untuk menjadi kepala cabang di Amerika Latin, tetapi ia mengundurkan diri dikarenakan gaya hidup yang tidak sesuai.
Novogratz lalu sukses dengan hedge fund Fortress yang kemudian bangkrut pada tahun 2015 akibat kekeliruan investasi. Pada tahun 2017, ia kembali mencapai status milyarder melalui pasar kripto.
Selagi menunggu harga BTC bull run, pendiri dan pemimpin perusahaan peranti lunak MicroStrategy Michael Saylor mengumumkan pembelian BTC senilai US$6 juta.
Menurut berkas yang diajukan kepada Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC), MicroStrategy telah menambahkan BTC sebesar 301 BTC kepada simpanannya pada 19 September 2022.
Perusahaan tersebut menjadi salah satu perusahaan pertama yang menyimpan BTC dalam neraca keuangan pada tahun 2020. Saylor mulai menyerok BTC ketika harganya berada di bawah US$10 ribu, dan kini ia telah berhasil mengumpulkan 130 ribu BTC. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.