Kapitalisasi Stablecoin USDe Naik 75 Persen, Tantang USDT dan USDC

Banner IUX

Stablecoin kini menjadi salah satu inovasi penting yang semakin dilirik banyak pihak. Selain menjadi alternatif bagi trader dan investor saat bertransaksi, aset kripto berbasis fiat juga mulai dipertimbangkan sebagai opsi pembayaran lintas batas oleh institusi dan negara.

GENIUS Act: Menyongsong Era Baru Stablecoin

Adopsi stablecoin semakin meluas setelah disahkannya GENIUS Act oleh Donald Trump pada pertengahan Juli lalu. Regulasi ini menjadi landasan hukum penting di AS, memberikan kepastian bagi pihak-pihak yang sebelumnya ragu menggunakan stablecoin.

GENIUS Act memberikan panduan konkret bagi institusi keuangan, korporasi besar, dan penyedia layanan pembayaran untuk mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistem mereka. Regulasi ini menjawab kebutuhan akan kepastian hukum yang selama ini menjadi penghambat utama adopsi.

GENIUS Act Disahkan! Trump Bawa Kripto ke Era Baru

Sejumlah perusahaan besar seperti Western Union, Amazon, dan Walmart mulai menyiapkan infrastruktur untuk menerima mata uang kripto berbasis fiat. Di sektor perbankan, Bank of America dan Citigroup juga tengah menjajaki potensi integrasinya ke dalam layanan mereka.

BACA JUGA:  Hadang Aster, Hyperliquid Terbitkan Stablecoin

Dengan dukungan regulasi yang jelas, aset kripto berbasis fiat kini dipandang sebagai instrumen keuangan yang sah dan strategis. Jika tren ini terus berlanjut, stablecoin berpeluang menjadi fondasi utama transaksi digital di masa depan.

Kapitalisasi Stablecoin Melonjak Pesat dalam Setahun

Stablecoin mulai menarik perhatian sejak pertengahan 2024. Berdasarkan data terbaru dari platform DeFiLlama, kapitalisasi pasar mata uang kripto berbasis fiat pada Juli tahun lalu tercatat sekitar US$160 miliar. Setahun berselang, pada Juli 2025, nilainya melonjak tajam menjadi sekitar US$260 miliar.

Kapitalisasi Pasar Stablecoin (5 Agustus 2025) - DefiLlama
Kapitalisasi Pasar Stablecoin (5 Agustus 2025) – DefiLlama

Peningkatan tajam ini tidak terjadi tanpa alasan. Lonjakan tersebut didorong oleh kemunculan berbagai stablecoin baru yang meramaikan pasar. Dominasi USDT dari Tether dan USDC dari Circle kini terancam oleh proyek baru seperti USD1 dari WLFI yang didukung Trump, serta PYUSD milik raksasa keuangan PayPal.

BACA JUGA:  Strategy Milik Michael Saylor Penuhi Syarat Masuk ke S&P 500

Yang paling menarik adalah pertumbuhan stablecoin USDe yang diterbitkan oleh Ethena, yang menunjukkan pergerakan agresif dan menandai pergeseran peta kekuatan stablecoin global ke arah yang lebih kompetitif.

USDe Guncang Dominasi USDC dan USDT

Perkembangan paling menarik terlihat dari USDe, stablecoin yang dirilis oleh Ethena. Kapitalisasinya melonjak lebih dari 79 persen, meningkat lebih dari US$4,2 miliar hanya dalam waktu kurang dari satu bulan. Pertumbuhan pesat ini bahkan melampaui pertumbuhan USDT dan USDC dalam periode yang sama.

Saat ini, kapitalisasi USDe berada di kisaran US$9,4 hingga US$9,5 miliar, melonjak tajam dibandingkan sebelumnya dan menempatkannya di peringkat ketiga setelah USDT yang mencapai US$164 miliar dan USDC sebesar US$63 miliar.

Peringkat Stablecoin Terbesar - DefiLlama
Peringkat Stablecoin Terbesar – DefiLlama

Meskipun jaraknya cukup jauh, lonjakan USDe menunjukkan bahwa dominasi pasar mata uang kripto berbasis fiat kini mulai terdistribusi. Ini menjadi sinyal bahwa ekosistem stablecoin kian kompetitif, membuka peluang bagi proyek baru untuk menantang pemain lama. [dp]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait