Kasus Terra, Stablecoin Harus Berpasak pada Aset yang Lebih Stabil

Menurut para peneliti di Huobi Research Institute, kasus stablecoin Terra telah menjadi sebuah pembelajaran yang sangat besar dan mahal.

Harga dari stablecoin algoritmik UST telah menjelaskan bahwa stablecoin sangat perlu untuk didukung oleh aset yang lebih stabil, atau kurang volatil.

Kasus Stablecoin Terra Menjadi Pelajaran

Berdasarkan laporan terbaru dari divisi penelitian bursa kripto Huobi tersebut, yang berjudul “Apa yang dapat kita pelajari dari pertumpahan darah LUNA,” aset yang kurang volatil lebih baik dipilih sebagai pendukung token stabil.

Harga UST benar-benar jauh dari kata stabil, yang berdasarkan data CoinMarketCap, kini duduk di harga US$0,0955.

Ini telah menghantam harga token tata kelolanya, LUNA, yang terus menerus dicetak karena algoritmiknya, membuat pasokannya membludak dan menjadi hiper-inflasi. Harga LUNA sudah jatuh lebih dari 99 persen dari level tertinggi sepanjang masanya (ATH).

BACA JUGA  Terungkap! Do Kwon Transfer 10 Ribu BTC dan Tarik Tunai US$100 Juta dari Bank Swiss

Tidak hanya itu, ini membawa aksi jual besar pula pada BTC, yang menyebar ke stablecoin lainnya.

Laporan dari Huobi Research tersebut juga menilai bahwa kasus ini dipicu oleh serangan “tipe Soros” yang terkoordinasi. Pelaku melakukan aksi short UST dalam jumlah besar di bursa kripto, untuk menjatuhkan harga LUNA dan BTC.

Mengapa demikian, karena saat UST jatuh, LUNA pun akan jatuh dan memaksa Luna Foundation Guard (LFG) untuk menjual BTC dalam cadangan mereka, demi menyelamatkan UST. Tentu ini tidak berhasil karena masifnya aksi jual yang terjadi, termasuk dari para investor ritel yang panik.

Penulis laporan tersebut, Dave Chan, melihat butuhnya peran lembaga terpusat untuk menjaga entitas terdesentralisasi dari serangan terkoordinasi semacam itu.

“Manajer aset, pedagang hedge fund dan pemodal ventura memiliki pengaruh luar biasa dalam industri kripto,” ujar Chan.

BACA JUGA  Korban Kejatuhan Terra LUNA? Simak Cara Klaim Ganti Ruginya!

Para lembaga yang terpusat ini dapat menjadi rekan untuk menghindari serangan seperti itu, karena nasib investor benar-benar dipertaruhkan di sini. Tentu saja ini tidak akan menghilangkan esensi dari terdesentralisasi itu sendiri.

“Lebih banyak jaminan dan diversifikasi risiko dapat dilakukan dengan peningkatan kapitalisasi pasar Luna oleh tim terpusat untuk melindungi dunia yang terdesentralisasi. Ini juga berlaku untuk token dengan persediaan maksimum. Karena ketika pasokan yang beredar terbatas di pasar, segelintir orang kaya dapat menerapkan strategi terkoordinasi untuk memanipulasi sisa likuiditas yang beredar di pasar,” tambah Chan.

Meski kasus LUNA terlihat sangat menyakitkan, Chan tetap berpendapat bahwa stablecoin terdesentralisasi masih sangat penting bagi perkembangan industri kripto. [st]

 

 

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait