Pasar aset kripto kembali dipenuhi oleh optimisme, seiring dengan sejumlah katalis penting yang mendorong pergerakan harga beberapa proyek unggulan, mulai dari rencana peluncuran BlockDAG di puluhan bursa, reli teknikal Avalanche (AVAX) yang semakin solid, hingga kenaikan Shiba Inu (SHIB) yang ditopang oleh lonjakan aktivitas pembakaran token.
BlockDAG Siap Melantai di 20 Crypto Exchange
Tanggal 13 Juni 2025 diperkirakan menjadi momen penting bagi proyek kripto BlockDAG (BDAG), seiring dengan akan diumumkannya “GO LIVE Reveal” dan rencana pencatatan di 20 crypto exchange. Di tengah antisipasi tersebut, harga BDAG masih berada di level pra-penjualan US$0,0020, yang menurut jadwal akan berakhir dalam hitungan hari. Setelah tanggal tersebut, harga akan mengikuti tahap batch saat ini di level US$0,0262, mencerminkan kenaikan lebih dari 2.500 persen sejak batch pertama.
Saat ini, BlockDAG masih membuka penawaran promosi “Double Your BDAG” yang telah menarik partisipasi luas dari investor. Dalam skema ini, pengguna yang sebelumnya telah berinvestasi sebesar US$200 berhak menggandakan kepemilikan BDAG mereka hanya dengan menambahkan dana sebesar 50 persen dari nilai investasi awal. Dalam beberapa kasus, alokasi yang didapat bahkan bisa mencapai empat kali lipat dari jumlah awal.
Penawaran tersebut dinilai bersifat terbatas karena harga tetap US$0,0020 hanya berlaku sampai 13 Juni 2025. Setelah tanggal itu, meskipun presale masih berlangsung, investor akan menghadapi harga yang jauh lebih tinggi. Sejauh ini, lebih dari 21 miliar koin telah terjual dan nilai penggalangan dana telah menembus US$269 juta dalam batch ke-28. Fakta ini menunjukkan bahwa minat terhadap proyek ini terbilang tinggi dan terencana menjelang peluncuran publik.
Mengacu pada pengumuman mendatang, BlockDAG akan diumumkan akan segera terdaftar di 20 bursa kripto, yang diyakini akan menggeser dinamika harga dari skema pra-penjualan menuju mekanisme pasar terbuka. Dalam banyak kasus, pergeseran semacam ini biasanya memberi keuntungan bagi mereka yang masuk lebih awal.
Dengan lanskap pasar yang makin kompetitif, sejumlah pelaku pasar melihat BDAG sebagai salah satu peluang masuk terakhir yang masih menawarkan harga rendah dengan potensi pertumbuhan, sebelum harga mulai dibentuk oleh kekuatan pasar secara luas.
Momentum AVAX Masih Positif
Harga Avalanche (AVAX) melonjak 5,97 persen dalam 24 jam terakhir, didorong oleh peningkatan adopsi institusional, sinyal teknikal breakout, serta lonjakan aktivitas di sektor NFT dan gim berbasis blockchain.
Katalis utama berasal dari pengumuman manajer aset global VanEck, yang akan meluncurkan dana khusus berbasis Avalanche pada Juni 2025. Dana tersebut bernilai lebih dari US$100 juta dan difokuskan pada proyek aset dunia nyata (real-world assets), dengan pemanfaatan modal menganggur dalam produk imbal hasil berbasis AVAX.
Momentum positif juga didorong oleh kemitraan strategis antara Avalanche dan FIFA, yang membangun jaringan blockchain khusus (subnet) untuk ekosistem mereka. Kolaborasi ini menumbuhkan optimisme pasar terhadap pengembangan infrastruktur Web3 di sektor olahraga.
Data dari Tradingview, secara teknikal, AVAX menembus di atas level resistensi Fibonacci 23,6 persen di angka US$24,95—merujuk pada titik tertinggi harga Mei sebesar US$26,75. Indikator RS I(14) yang berada di level 53,13 masih membuka peluang penguatan lebih lanjut. Meskipun histogram MACD masih negatif di -0,131, harga yang tetap berada di atas rata-rata pergerakan 10 hari (SMA 10) di US$23,11 menunjukkan kekuatan tren jangka pendek.
Level resistensi berikutnya berada di kisaran US$25,50, yang menjadi titik kegagalan breakout pada 22 Mei lalu. Jika AVAX mampu bertahan di atas level ini, target kenaikan jangka pendek selanjutnya berada di US$27.
Selain itu, laporan dari dari sejumlah media menyebut bahwa BlackRock memperluas integrasi dana obligasi tokenisasi mereka (sBUIDL) dengan protokol Euler milik Avalanche. Ini memungkinkan penggunaan jaminan berkualitas institusi dalam ekosistem Avalanche.
Kondisi ini sejalan dengan struktur distribusi pasokan AVAX yang didominasi oleh investor besar atau whale sebesar 72,37 persen. Historisnya, kelompok ini kerap mendahului arus dana institusional dalam mengakumulasi aset.
Meski demikian, terdapat tantangan dari sisi ekosistem. Nilai total terkunci (total value locked/TVL) di jaringan Avalanche menurun sebesar 3,26 persen sepanjang Mei. Selain itu, indeks altcoin season saat ini berada di angka 28 dari 100, mengindikasikan tekanan lebih luas di sektor aset kripto non-Bitcoin.
Dengan aliran keluar likuiditas dari Avalanche yang telah melebihi US$50 juta bulan ini, menjadi pertanyaan penting apakah suntikan dana dari produk VanEck dapat menyeimbangkan tekanan tersebut dan mempertahankan momentum reli AVAX.
Catatan yang tak kalah penting adalah harga AVAX saat ini masih jauh di bawah rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada 21 November 2021, yaitu US$146,22, atau turun sekitar 83,73 persen dari puncaknya. Namun, dari perspektif jangka panjang, AVAX telah mengalami kenaikan signifikan sejak titik terendahnya pada 31 Desember 2020 di level US$2,79, dengan pertumbuhan mencapai lebih dari 750 persen, menunjukkan performa positif selama empat tahun terakhir.
SHIB Masih Disokong Sentimen Token Burn
Harga Shiba Inu (SHIB) tercatat naik sebesar 1,84 persen dalam 24 jam terakhir, dipicu oleh lonjakan aktivitas token burn, spekulasi berbasis kecerdasan buatan, serta sinyal penguatan teknikal, meskipun partisipasi investor besar atau whale masih terbatas.
Data dari Shibburn menunjukkan lebih dari 53,9 juta SHIB telah dibakar dalam sehari terakhir, atau meningkat sebesar 2.416 persen. Pengurangan suplai ini memperkuat narasi kelangkaan token, yang kerap menjadi pemicu aksi beli spekulatif di pasar. Pembakaran masif ini bertepatan dengan lonjakan harga intraday sebesar 4,8 persen, ke level US$0,00001476, menandakan bahwa sebagian pelaku pasar bergerak lebih awal mengantisipasi pengurangan pasokan.
Katalis pendukung lainnya datang dari proyeksi harga SHIB tahun 2025 yang dirilis oleh Google Gemini, yang memperkirakan kisaran harga antara US$0,00005 hingga US$0,00012. Prediksi berbasis kecerdasan buatan ini menarik perhatian investor ritel, sekalipun bersifat spekulatif.
Di sisi sentimen pasar, Fear & Greed Index berada di level 69 atau kategori “greed”, mencerminkan meningkatnya minat terhadap aset berisiko tinggi seperti meme coin SHIB. Sentimen ini turut diperkuat oleh laporan media yang mencatat transfer SHIB senilai US$2 juta dari Coinbase Prime ke dompet tidak aktif. Langkah ini secara tidak langsung mengurangi potensi tekanan jual dalam jangka pendek.
Dari perspektif teknikal, sinyal bullish semakin menguat. Indikator MACD menunjukkan terjadinya bullish crossover, sementara RSI berada di angka 50,73, menandakan ruang penguatan masih terbuka sebelum mencapai kondisi jenuh beli. Harga SHIB juga bertahan di atas level Fibonacci retracement 50 persen, yakni US$0,00001494, yang diukur dari titik terendah Mei di US$0,0000123 hingga tertinggi di US$0,0000176.
Resistensi level penting berada di US$0,000015, yang bertepatan dengan level Fibonacci 38,2 persen. Jika harga berhasil menembus titik ini, potensi kenaikan berikutnya mengarah ke US$0,000016.
Meskipun demikian, tantangan masih membayangi. Aktivitas whale terhadap SHIB tercatat turun 83 persen, dan dominasi pasar oleh Bitcoin yang kini berada di angka 63,3 persen membuat rotasi modal ke altcoin menjadi lebih terbatas.
Catatan lainnya adalah harga SHIB saat ini masih jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada 28 Oktober 2021, yaitu di level US$0,00008845, atau turun sekitar 83,53 persen dari puncaknya. Namun, jika melihat dari sisi jangka panjang, harga SHIB telah menunjukkan kenaikan yang sangat signifikan sejak titik terendahnya pada 1 September 2020, yang berada di level US$0,0000000108165, dengan pertumbuhan mencapai lebih dari 17 juta persen, menandakan perubahan besar dalam nilai aset ini selama lima tahun terakhir.
Kenaikan harga SHIB saat ini merupakan hasil dari kombinasi pembakaran token yang terkoordinasi, antusiasme berbasis AI, serta dukungan teknikal. Namun, ketergantungan pada momentum kolektif meme coin masih menjadi risiko utama. Pertanyaannya kini, apakah laju burning yang konsisten cukup untuk menjaga reli SHIB di tengah minimnya peran investor besar?
Dengan dinamika pasar yang terus berkembang, pelaku pasar kini menantikan apakah momentum dari masing-masing proyek dapat dipertahankan atau justru mengalami koreksi akibat tekanan eksternal. Ketiga aset ini mencerminkan bagaimana sentimen, utilitas, dan narasi dapat berpadu menjadi motor utama pergerakan harga dalam lanskap kripto yang kompetitif. [ps]