Nama Sam Bankman Fried, CEO FTX, masuk dalam daftar 400 orang Amerika terkaya versi Forbes. Sam berada di posisi ke-32 dan merupakan orang termuda yang masuk ke daftar tersebut.
CEO FTX Jadi Orang Kaya Termuda Versi Forbes
Sam, yang kini berusia 29 tahun, diketahui telah mengumpulkan kekayaan US$22,5 milyar atau setara dengan Rp319 triliun. Hasil tersebut berkat pertumbuhan pesat FTX, bursa kripto yang ia dirikan dua tahun lalu dan dari investasi kriptonya sendiri.
Sam memang sejak awal berniat menghasilkan uang sebanyak mungkin, sehingga dia. Berkat pencapaian ini, namanya kini turut disandingkan dengan pemilik Facebook, Mark Zuckerberg, salah satu orang dengan usia muda dengan kekayaan fantastis.
“Tujuan saya adalah bagaimana pencapaian saya memiliki dampak sosial,” kata Sam soal tujuannya mendirikan FTX.
Mayoritas kekayaan CEO FTX ini diketahui berasal dari bursa kripto miliknya, yang memungkinkan pedagang untuk membeli dan menjual aset digital seperti Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH).
FTX juga melayani trading derivatif yang ingin membeli aset seperti Bitcoin options dan memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan token saham.
Bursa tersebut juga telah berhasil mengumpulkan US$900 juta pendanaan dari Coinbase Ventures dan SoftBank pada Juli 2021 dengan valuasi US$18 milyar.
Secara terpisah, perusahaan perdagangannya, Alameda Research, membukukan laba US$1 milyar tahun lalu.
FTX Alami Pertumbuhan Mengesankan
FTX pun terus gencar melakukan promosi dan meningkatkan adopsi kripto, Bankman Fried pun telah menggunakan dana investor untuk FTX sebesar US$900 juta untuk berbagai kegiatan, seperti mencari akuisisi yang akan memperluas basis penggunanya atau memberinya lisensi untuk beroperasi di yurisdiksi utama.
Pada Agustus 2021, FTX mengumumkan bahwa mereka mengakuisisi LedgerX, bursa kripto yang berbasis di New York yang telah memenangkan izin dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) untuk menjual derivatif kripto.
Itu berarti, FTX akan segera menjadi bursa kripto besar pertama yang menawarkan produk derivatif di Amerika, melangkahi Binance, Coinbase dan Kraken.
“Mereka bergerak sangat cepat untuk memotong kesepakatan itu,” kata Christopher Giancarlo, mantan ketua CFTC.
Sementara itu FTX terus mengalami pertumbuhan signifikan, dengan volume perdagangan derivatif harian rata-rata US$11,5 milyar. Tentu saja, ini telah menjadikannya bursa derivatif terbesar keempat, di belakang Bybit (US$12,5 milyar), OKEx (US$15,5 milyar) dan Binance (US$61,5 milyar). [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.