IKLAN

Kemenkeu AS: Bitcoin Takkan Dijual, Justru Akan Ditambah

Cadangan Bitcoin Amerika Serikat menjadi salah satu yang terbesar di dunia dan kerap menjadi pembahasan karena dianggap sebagai kiblat bagi banyak negara yang ingin mengambil langkah serupa. 

Setiap kebijakan pemerintah AS terkait cadangan Bitcoin selalu menjadi sorotan, terlebih setelah Presiden Donald Trump pada Maret lalu mengeluarkan perintah eksekutif terkait Strategic Bitcoin Reserve.

Pernyataan Berubah, AS Kini Cari Cara Tambah Bitcoin

Setelah beberapa bulan ini fokus pada pembentukan regulasi aset digital melalui GENIUS Act dan CLARITY Act, pemerintah AS kini tampaknya kembali mengarahkan perhatiannya pada Strategic Bitcoin Reserve

Dalam wawancara singkat dengan Fox Business pada Kamis (14/08/2025), Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa pemerintah tidak akan membeli aset BTC tambahan untuk cadangannya. 

Ia menegaskan, aset yang saat ini sudah ada akan terus disimpan tanpa melakukan penjualan lagi di masa mendatang, sementara penambahan Strategic Bitcoin Reserve akan berasal dari aset yang disita di masa depan. 

BACA JUGA  Menakar Risiko Investasi Bitcoin

“Kami tidak akan membelinya, tetapi akan menggunakan aset yang disita dan terus menambahnya. Kami akan berhenti menjualnya. Saya percaya cadangan Bitcoin saat ini bernilai antara US$15 hingga US$20 miliar,” ujarnya.

Alex Thorn: AS Bisa Tambah Cadangan Bitcoin Tanpa Bebani Anggaran

Namun, beberapa jam setelah wawancara tersebut, Bessent mengklarifikasi pernyataannya melalui unggahan di X. Ia menyebut Departemen Keuangan justru sedang menjajaki cara untuk membeli BTC, sebuah pernyataan yang terkesan berlawanan dengan komentar sebelumnya.

“Departemen Keuangan berkomitmen untuk mengeksplorasi jalur yang netral terhadap anggaran guna memperoleh lebih banyak BTC untuk memperluas cadangan, serta untuk mewujudkan janji Presiden menjadikan AS sebagai Bitcoin superpower,” tulis Bessent di X.

Opsi AS dalam Memperbesar Cadangan Bitcoin

Meningkatkan cadangan Bitcoin bukanlah perkara sederhana bagi AS. Opsi seperti membeli langsung dengan dana pajak ataupun mencetak uang baru tentu akan menuai perdebatan, sehingga dibutuhkan pendekatan yang lebih kreatif dan netral secara politik.

BACA JUGA  Harap Bitcoin Jika Jack Dorsey Digulingkan dari Twitter

Salah satu ide datang pada Maret lalu dari Andrew Hohns, CEO Newmarket Capital. Ia mengusulkan penerbitan Bit Bonds, obligasi pemerintah yang memasukkan BTC sebagai bagian dari skema pembiayaan. 

Dalam rencana Hohns, pemerintah Amerika Serikat nantinya akan menerbitkan obligasi senilai US$2 triliun, dengan 90 persen hasilnya untuk pembiayaan umum dan 10 persen sisanya dialokasikan langsung untuk cadangan Bitcoin. 

Artinya, setiap US$1.000 yang diinvestasikan melalui Bit Bonds akan menyisihkan US$100 untuk membeli BTC. Selain memperkuat kepemilikan Bitcoin, skema ini juga diyakini dapat membantu efisiensi anggaran jangka panjang.

Gagasan seperti ini sejalan dengan dorongan sejumlah legislator yang pro-kripto, seperti Senator Cynthia Lummis. Pada Juli tahun lalu, Lummis mengajukan sebuah RUU yang menargetkan AS memiliki Strategic Bitcoin Reserve hingga 1 juta BTC. 

Skenario Rencana AS Timbun 1 Juta Bitcoin, Hanya Demi Dominasi Dolar?

Tujuannya bukan hanya menambah kekayaan negara, tetapi juga memperkuat dominasi dolar, melindungi ekonomi dari inflasi, dan secara strategis mengurangi separuh utang nasional AS pada 2045.

BACA JUGA  Terpopular Sepekan BMI: Spekulasi Agresif Harga SHIB hingga Biaya Meretas Bitcoin

Menantikan Langkah Strategis Pemerintah AS

Pernyataan dari Kemenkeu AS membawa sedikit angin segar bagi pasar kripto. Langkah ini dianggap sebagai sinyal bahwa pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump serius mempertahankan dan memperluas cadangan Bitcoin.

Jika rencana-rencana tersebut berhasil dijalankan, Amerika Serikat berpotensi membuka babak baru dalam inovasi keuangan, di mana dolar AS dan Bitcoin bisa berjalan berdampingan sebagai simbol kekuatan ekonomi negara. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait