Kenalan dengan Sam Altman, Sosok Pendiri Worldcoin dan OpenAI

Samuel Harris Altman, lahir di Chicago pada 22 April 1985, adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi saat ini. Dibesarkan di St. Louis, Missouri, pendiri Worldcoin dan OpenAI ini telah tertarik pada teknologi sejak usia delapan tahun, saat ia menerima komputer pertamanya, Apple Macintosh. 

Ia sempat menempuh pendidikan di Stanford University, jurusan ilmu komputer, sebelum memutuskan drop-out pada 2005 demi membangun karier. Sam Altman menikah dengan Oliver Mulherin, insinyur perangkat lunak asal Australia yang juga memiliki ketertarikan di bidang AI.

Sam Altman, Pendiri Worldcoin dan OpenAI
Sam Altman, Pendiri Worldcoin dan OpenAI

Perjalanan awal karirnya dimulai dengan mendirikan Loopt, sebuah aplikasi berbasis lokasi yang ia bangun pada usia 20 tahun. Loopt kemudian diakuisisi oleh Green Dot Corporation senilai US$43 juta. 

Setelahnya, Altman bergabung dengan Y Combinator (YC), akselerator startup yang telah melahirkan perusahaan besar seperti Dropbox, Airbnb, dan Stripe. Ia menjabat sebagai presiden YC dan turut mendirikan YC Continuity dan YC Research, menunjukkan perannya sebagai penggerak ekosistem startup global.

OpenAI: Misi Mewujudkan AI Aman dan Bermanfaat

Pada 2015, Sam Altman mendirikan OpenAI bersama Elon Musk dan sejumlah ilmuwan terkemuka. Tujuan awalnya adalah menciptakan artificial intelligence yang aman dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. 

Elon Musk Berniat Beli OpenAI Senilai Rp1.500 Triliun

Sejak menjabat sebagai CEO, Altman memimpin peluncuran produk-produk revolusioner seperti GPT-3, DALL·E, dan ChatGPT, yang kini mulai digunakan secara luas dalam pendidikan, bisnis, medis hingga hiburan.

OpenAI berkembang menjadi pusat inovasi AI terbesar di dunia. Pendiri OpenAI ini dikenal karena visinya yang progresif dan keinginannya untuk menjaga arah pengembangan teknologi agar tidak lepas kendali. 

Altman juga percaya bahwa kolaborasi antara manusia dan teknologi kecerdasan buatan (AI) akan menjadi kunci menuju masa depan yang lebih baik.

Worldcoin: Proyek Kripto yang Penuh Kontroversi

Pada 2020, Sam Altman meluncurkan proyek ambisius bernama Worldcoin bersama Max Novendstern dan Alex Blania. Worldcoin menggabungkan sistem identitas digital dengan kripto berbasis blockchain. 

Proyek ini memperkenalkan teknologi pemindaian retina menggunakan alat bernama Orb, dengan tujuan menciptakan sebuah identitas digital unik bagi setiap manusia dan mencegah serangan Sybil.

Namun, pengumpulan data ini menuai kritik dari berbagai pihak. Di Indonesia, proyek ini sempat viral dan menuai pro-kontra dan pada akhirnya dihentikan. Sejumlah negara, seperti Spanyol, juga melarang operasionalnya karena dianggap tidak memenuhi standar perlindungan data pribadi.

Komdigi Hentikan Operasi Worldcoin dan World ID yang Tengah Viral

Meski menuai kontroversi, Worldcoin tetap menarik perhatian pasar. Per 21 Mei 2025, kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar US$1,65 miliar dan menempati peringkat ke-54 di CoinMarketCap. 

Harga token WLD juga berada di kisaran US$0,90 hingga US$1,30 dalam sebulan terakhir, serta diperdagangkan secara aktif di berbagai crypto exchange besar seperti Binance, OKX, dan juga KuCoin.

Penghargaan dan Visi Sam Altman di Dunia Teknologi

Pendiri Worldcoin dan OpenAI ini juga telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk “Pengusaha Muda Terbaik dalam Teknologi” dari BusinessWeek (2015) dan masuk dalam daftar “Investor Teratas di Bawah 30 Tahun” versi Forbes. Ia juga memperoleh gelar kehormatan dari Universitas Waterloo pada 2017.

Sam Altman dikenal sebagai figur visioner yang tak segan mengambil risiko demi kemajuan teknologi. Meski inovasi-inovasinya, seperti Worldcoin, menimbulkan kontroversi, Altman tetap konsisten mendorong batas imajinasi manusia terhadap masa depan. 

Dirinya juga percaya bahwa dengan pemanfaatan teknologi secara bijak, dunia bisa menjadi tempat yang lebih adil dan sejahtera. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait