Kendati masih bullish terhadap Bitcoin karena memprediksi harganya bisa mencapai US$400 ribu, Guggenheim Partners mewanti-wanti soal “kegilaan” pasar Bitcoin saat ini. Ada apa? Squeeze Momentum Indicator memberikan sinyal penurunan lebih lanjut.
Kata Scott Minerd Chief Investment Officer di Guggenheim Partners, pemerintah Amerika Serikat bangkrut, dan Federal Reserve bangkrut, dan Bitcoin akan mendapatkan US$400.000 suatu hari nanti.
“Namun, pasar Bitcoin kali ini berubah menjadi hiruk-pikuk,” kata Scott Minerd kepada CNBC hari ini.
"It's turning into a bit of a frenzy." Scott Minerd, Guggenheim Partners global chief investment officer and chairman of investments, discusses his thoughts on bitcoin, saying the rise is unsustainable in the near-term. https://t.co/mCGeEUbqzy pic.twitter.com/t4FKdSA457
— CNBC (@CNBC) January 14, 2021
Pernyataan Minerd ini adalah kesekian kalinya. Sebelumnya, pada 11 Januari 2021 dia menyebutkan bahwa pasar saat ini memang sedang beraksi ambil untung alias profit taking.
“Kenaikan parabolik Bitcoin tidak berkelanjutan dalam waktu dekat,” tegas Minerd.
Bitcoin's parabolic rise is unsustainable in the near term. Vulnerable to a setback. The target technical upside of $35,000 has been exceeded. Time to take some money off the table.
— Scott Minerd (@ScottMinerd) January 11, 2021
Pada pertengahan Desember 2020 lalu, Minerd mengatakan harga Bitcoin bisa US$400 ribu per BTC.
“Kelangkaan Bitcoin yang dipadukan dengan penerbitan uang dolar yang gila-gilaan oleh The Fed, bermakna Bitcoin pada akhirnya akan naik menjadi sekitar US$400.000,” Minerd, Kepala Investasi Guggenheim Investments, dilansir dari Bloomberg.
Pernyataan bullish itu terlontar ketika harga Bitcoin menembus US$20.000 untuk pertama kalinya, pada 16 Desember 2020, memberikan imbal hasil selama tahun ini menjadi 190 persen.
“Bitcoin bisa menjadi US$400 ribu per BTC ini didasarkan pada kelangkaan dan penilaian relatif seperti emas sebagai persentase dari PDB. Jadi tahukah Anda, Bitcoin sebenarnya memiliki banyak atribut seperti emas dan pada saat yang sama memiliki nilai yang tidak biasa dalam hal transaksi?” jelasnya.
Argumen Minerd mirip dengan pendukung Bitcoin lain, seperti Paul Tudor Jones, yang mengatakan awal tahun ini dia telah membeli Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang meningkat.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, harga Bitcoin memang tampak merosot setelah memuncak di US$41.969 per BTC pada 8 Januari 2021 lalu.
Tren turun itu ditegaskan berdasarkan Squeeze Momentum Indicator dalam skala harian (daily) di mana bar hijau tua bergerak landai, muncul sejak 11 Januari 2021 lalu.
Lazimnya, bar hijau tua akan terus memendek dan harga akan menurun drastis, lalu berubah arah menjadi hijau muda ataupun merah. [red]