Selama satu dekade terakhir, jumlah investor Bitcoin dan jenis aset kripto lainnya tumbuh luar biasa. Berdasarkan data oleh Coinmetrics, saat ini ada sekitar 12 juta jutawan Bitcoin di dunia. Tetapi, di antara mereka ada yang meninggal dunia setiap tahun, tanpa ahli waris yang bisa mengakses Bitcoin itu. Jumlahnya mencapai 4 juta Bitcoin (sekitar US$40 miliar), menurut Coincover.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei oleh Cremation Institute, dari 1.150 responden, 89 persen di antaranya sangat khawatir kehilangan aset kriptonya. Tetapi, hanya 23 persen yang memiliki rencana khusus untuk mewariskannya kepada orang terdekat, misalnya kepada anak.
Berdasarkan survei itu pula terungkap, bahwa generasi yang lebih muda 10 kali lebih mungkin untuk tidak memiliki rencana mengamankan dan mewariskan aset kripto mereka, dibandingkan dengan generasi yang lebih senior.
“Sekitar 59 persen dari responden dari generasi Z (lahir antara tahun 1995-2015-Red) tidak memiliki rencana mewariskan aset kripto mereka. Sedangkan generasi Milenial atau Generasi Y (lahir antara tahun 1980-1994-Red), sekitar 35 persen juga mengaku tak memiliki rencana serupa,” sebut hasil survei itu.
Sedangkan Generasi X (86 persen) dan Generasi Baby Boomers (94 persen) yang lebih senior, lebih cenderung mempertimbangkan perencanaan masa depan untuk aset kripto mereka. Generasi X adalah generasi yang lahir antara tahun 1960-1979-Red. Sedangkan Generasi Baby Boomers, antara tahun 1940-1959.
“Mereka, Generasi X dan Baby Boomers memiliki rencana khusus guna memastikan bahwa kekayaan mereka didistribusikan di antara anggota keluarga mereka,” sebut Cremation Institute.
Persiapan
Survei kecil itu setidaknya sinyal kuat bagi Anda investor aset kripto untuk mempersiapkan secara matang soal mewariskan kekayaan Anda kepada orang yang Anda sayangi.
Anda yang menyimpan Bitcoin bernilai miliaran rupiah di bursa aset kripto, misalnya harus menyiapkan semacam dokumen tertulis yang lengkap dan terperinci cara mengaksesnya kepada keluarga terdekat Anda.
Tentu saja harus tertera kata sandi, akun e-mail, akses ke ponsel Anda dan lain sebagainya. Dengan kata lain, berikan akses penuh kepadanya. Pun jikalau perlu, gunakan jasa pengacara untuk mensahkan itu secara hukum.
Cara yang lebih sederhana barangkali jika Bitcoin Anda memang tersimpan di hardware wallet ataupun paper wallet, yang sama sekali tak ada kaitan dengan akun di bursa aset kripto.
Cara ini pun harus terdokumentasi lengkap dan memastikan private key (berwujud teks ataupun QRCode) harus benar-benar terbaca jelas dan sahih.
Masa Depan
Tidak seperti akun saham di sebuah perusahaan sekuritas, sejumlah bursa aset kripto besar di dunia belum mempertimbangkan fitur “wariskan aset kripto” di sistemnya.
Kelak, dan ini sangat bagus, di masa depan ada bursa aset kripto yang menyediakan fitur ini, agar pengguna merasa lebih nyaman. [red]