IKLAN

Ketika Gambar Youtuber Dijual Sebagai NFT Tanpa Izin

Pencipta konten di YouTube menemukan karya mereka dijual melalui NFT di OpenSea tanpa izin sehingga tergolong pelanggaran hak cipta. NFT tersebut menawarkan hak alamat situs, termasuk karya seni dalam situs itu.

YouTuber Jim Sterling dan Caddicarus adalah sosok pertama yang menemukan konten kanal mereka dijual secara ilegal. Mereka menyebut fenomena ini sebagai hal yang menyedihkan, eksploitatif dan tidak hormat.

NFT Tanpa Izin Meresahkan

Alanah Pearce dari Studio Santa Monica Sony juga mengalami pencurian foto dirinya terjual di OpenSea. Bedanya, foto pengembang game tersebut dimodifikasi ke sampul majalah dewasa.

Kendati hal ini merupakan pencurian karya seni dan fotografi serta pelecehan seksual, semua NFT tersebut masih terdaftar di situs OpenSea.

Akun yang mencuri foto Pearce, Adult Erotic Arts, melakukan pengeditan foto selebritas ke sampul majalah dewasa disertai bahasa melecehkan tentang para selebriti itu.

BACA JUGA  Mila Kunis Tawarkan NFT, Bisa Laku Puluhan Milyar Rupiah?

Stephanie Sterling, pembawa acara di kanal YouTube Jim Sterling, berkata ia tidak terkejut ada pihak-pihak yang menjadi lintah dan mengubah konten kanalnya menjadi NFT.

“Hal ini menjijikkan, saya tidak memberikan persetujuan atas hal ini, saya tidak menginginkannya dan hal ini menunjukkan semua yang saya katakan soal betapa eksploitatif pasar ini,” tambahnya.

Pearce membagikan halaman fotonya dan menjelaskan ia tidak memberikan izin.

“Seseorang mencuri foto yang saya miliki lalu menambahkan logo situs dewasa dan menjualnya sebagai NFT untuk mencari untung. Saya sudah tidak sabar mengajukan tuntutan hukum,” jelas Pearce.

Fotografer Noam Galai yang bekerja sebagai pemotret selebriti menghasilkan foto dirinya berteriak yang kemudian menjadi viral di puluhan negara. Foto ini bahkan menjadi spanduk revolusi yang berhasil menjatuhkan diktator di rezim-rezim yang belum pernah dikunjungi Galai.

BACA JUGA  Suka NFT? Mari Berkenalan Dulu dengan ERC-721, Standar Pendukungnya

Terjadi ribuan kasus penggunaan foto The Scream karya Galai tanpa izinnya. Ia kini berkolaborasi dengan pakar blockchain Keevo dan NgraphT untuk mengklaim kembali karyanya.

“Tidak ada cara pasti untuk membuat foto yang menjadi viral dan mendunia. Hal itu tak dapat direncanakan sekalipun saya mencoba berjuta kali. Foto itu adalah sekali seumur hidup,” ujarnya.

Bersama Keevo dan NgraphT, Galai akan menerbitkan koleksi 500 NFT unik yang termasuk karya dari artis ternama sekaligus para “maling” yang memakai foto tanpa seizinnya.

Tanggal 17 Februari 2022 merupakan perayaan ulang tahun foto Galai. Pada tanggal itu, koleksi NFT tersebut akan diungkap. [thegamer.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait