Laman pelacakan data crypto membagikan analisis seputaran kinerja Solana (SOL) yang dinilai baik di tengah persidangan kasus FTX.
Menurut CoiMarketCap, setelah jatuh ke level terendah dalam sejarah beberapa hari setelah kejatuhan itu, kinerja SOL membaik lebih dari dua kali lipat nilainya di pasar sepanjang tahun (Year-to-Date/YTD).
Seperti diketahui, Solana erat terkait dengan nasib FTX dan kejatuhan pertukaran kripto tersebut tahun lalu menyebabkan dampak serius bagi SOL.
Koneksi ini semakin ditekankan oleh Sam Bankman-Fried (SBF), salah satu pendiri FTX, yang secara terbuka mendukung SOL.
Para kritikus bahkan berspekulasi bahwa dukungan SBF berperan dalam meningkatkan harga token tersebut.
“Namun, aset kripto terbesar kedelapan ini telah melupakan masa lalu dan memulai jalur pemulihan yang kuat pada tahun 2023,” tulis laman Ambcrypto dalam artikel belum lama ini.
Dilansir dari penyedia data pasar kripto, Kaiko, mengungkapkan bahwa perusahaan saudara FTX, Alameda Research, memiliki sejumlah besar token SOL di neracanya.
Selain itu, beberapa token kapitalisasi kecil dari ekosistem Solana, seperti MAPS dan SRM, juga memiliki paparan terbatas pada hedge fund tersebut.
“Meskipun aset kurang populer ini belum pulih ke level sebelum FTX, SOL mengalahkan aset puncak pasar seperti Ethereum (ETH) dan Ripple (XRP) dalam hal tingkat pengembalian investasi dibandingkan dengan risiko.”
Faktor Pemulihan SOL di Tahun 2023
Pemulihan kuat Solana di tahun 2023 didorong oleh beberapa faktor. Kedalaman pasar crypto Solana di pertukaran meningkat, dan likuiditasnya dalam unit asli juga meningkat secara signifikan selama kuartal ketiga tahun 2023.
Laporan Kaiko mengaitkan perubahan sentimen pasar ini dengan kemitraan strategis yang sangat terkenal.
SOL berhasil mengamankan kemitraan dengan pemain besar dalam ekosistem keuangan tradisional, termasuk Visa dan Shopify, yang tanpa ragu telah memiringkan keadaannya ke arah yang menguntungkan.
Meskipun pemulihan Solana telah mengesankan, ini masih merupakan pekerjaan yang terus berlanjut. Kedalaman pasar saat ini, meskipun telah membaik, masih jauh lebih rendah daripada tahun sebelumnya.
Selain itu, Solana menghadapi tantangan berupa rencana likuidasi FTX yang semakin mendekat.
Dengan SOL menjadi aset terbesar FTX, mencakup lebih dari 71,8 juta token, likuidasi besar-besaran ini berpotensi mendorong harga turun ke level rendah yang mengingatkan pada beberapa saat setelah kejatuhan FTX.
“Jika seluruh kepemilikan SOL dijual di pasar, harga bisa turun ke level yang terlihat segera setelah kejatuhan FTX,” pungkas Ambcrypto. [ab]