Ada sejumlah kisah Bitcoin yang menarik di mata penasihat keuangan papan atas Amerika Serikat, bahwa klien besar berpotensi berbondong-bondong membeli BTC. Hal itu disampaikan Matt Hougan, Chief Investment Officer di Bitwise. Sementara itu sentimen positif semakin tegas, imbas stimulus besar dari Bank Sentral Tiongkok.
Sesuatu yang luar biasa terjadi saat Matt Hougan, Chief Investment Officer Bitwise, memberikan ceramahnya di perhelatan bergengsi tahunan, Barron’s Advisor 100 Summit, yang dihadiri oleh para penasihat keuangan terkemuka di Amerika Serikat.
Ia mengaku ini merupakan tahun ketiga dirinya berbicara di acara tersebut, tetapi kali ini merupakan kali pertama ia tampil di panggung utama, sebagian besar berkat produk ETF Spot Bitcoin yang diluncurkan di AS pada Januari 2024 lalu.
Selama ceramah dan presentasi itu, Hougan bertanya kepada audiens untuk sekadar mengetahui berapa banyak dari mereka yang memiliki Bitcoin atau jenis kripto lainnya.
Bitcoin dalam Daftar Prediksi Bitwise, Harga BTC di Puncak US$80.000 Tahun Depan
Penasihat Keuangan Mengaku Miliki Bitcoin
“Ketika pertanyaan ini diajukan pada dua tahun lalu, hanya segelintir yang mengangkat tangan, sekitar 10 hingga 20 persen dari audiens. Tahun lalu, jawabannya tak jauh berbeda. Namun, tahun ini, hampir setiap tangan di ruangan tersebut terangkat. Saya tidak memiliki angka pasti, tetapi saya memperkirakan setidaknya 70 persen dari penasihat keuangan di ruangan itu mengangkat tangan,” tulis Hougan pada Selasa (24/9/2024) lalu di situs Bitwise.
Namun, meski banyak yang mengakui memiliki Bitcoin atau aset kripto lainnya dalam portofolio pribadi mereka, ketika Hougan bertanya lebih lanjut berapa banyak yang memiliki alokasi Bitcoin di akun klien mereka, ternyata hanya sedikit yang tetap mengangkat tangan.
Klien Menyusul Miliki Bitcoin Lewat ETF
Menurut Hougan banyak dari penasihat tersebut bekerja untuk pialang yang belum mengizinkan mereka membeli ETF Spot Bitcoin. Namun, Hougan yakin bahwa perubahan ini hanya masalah waktu.
“Yang saya pelajari dari bekerja di Bitwise selama tujuh tahun adalah bahwa penasihat keuangan hampir selalu pertama kali mengalokasikan aset di akun pribadi mereka. Alokasi ke akun klien biasanya mengikuti 6 hingga 12 bulan kemudian,” jelasnya.
10x Research Prediksi Bitcoin Cetak Rekor Baru di Kuartal ke-4 Tahun 2024
Banyak Sinyal Positif dari Pasar
Hougan juga mengakui bahwa banyak sinyal positif dan meyakinkan dari pasar terkait kripto dan khususnya Bitcoin. Yang pertama adalah pemotongan suku bunga pertama oleh Federal Reserve dalam empat tahun pada beberapa waktu lalu. Kemudian ada Morgan Stanley yang berencana menawarkan ETF Bitcoin kepada bank-bank di AS, serta keputusan terbaru SEC yang mengizinkan perdagangan options terhadap ETF Spot Bitcoin.
Perubahan Zaman
Namun, bagi Hougan, gelombang antusiasme di Barron’s Advisor 100 Summit adalah salah satu tanda paling kuat dari perubahan zaman.
Menurut Hougan, ketika seseorang memegang dan memantau bitcoin dalam portofolio pribadi mereka, ketakutan dan penolakan sering kali berubah menjadi rasa ingin tahu dan akhirnya menjadi kenyamanan. Ini adalah bagian penting dari adopsi kripto di kalangan penasihat keuangan.
“Untuk mereka yang hidup di dunia kripto 24/7/365, membeli Bitcoin dalam jumlah kecil mungkin terasa biasa. Namun bagi kebanyakan orang, ini adalah langkah yang sangat berarti. Keterkaitan pribadi dengan aset ini menghasilkan tingkat familiaritas yang lebih besar, dan hal ini pada akhirnya bisa memicu adopsi yang lebih luas,” jelasnya.
Hougan menegaskan bahwa salah satu hal terpenting yang ia ambil dari acara itu adalah bahwa gelombang penasihat keuangan paling berpengaruh di AS akhirnya mulai mengalokasikan aset kripto di portofolio mereka.
“Ketika ini mulai menyebar dari mereka ke klien mereka, hal-hal bisa berubah dengan cepat,” tambahnya.
Hougan juga menggarisbawahi bahwa ini bukan hanya fenomena sementara. Ketertarikan yang meningkat terhadap bitcoin, didorong oleh persetujuan ETF Spot Bitcoin dan sinyal pasar lainnya, menunjukkan bahwa aset digital ini semakin diterima oleh kalangan finansial arus utama.
“Tidak diragukan lagi, kita melihat momen penting dalam sejarah adopsi kripto,” jelasnya. Hougan juga menyatakan bahwa ketika penasihat keuangan mulai melihat potensi pertumbuhan bitcoin secara langsung dalam portofolio mereka, keputusan untuk mengalokasikan sebagian aset klien ke kripto menjadi langkah berikutnya yang wajar.
Hougan optimis bahwa dalam 6 hingga 12 bulan ke depan, kita akan mulai melihat lebih banyak penasihat keuangan yang mengalokasikan sebagian portofolio klien mereka ke bitcoin dan aset kripto lainnya, terutama setelah melihat performa positif dari alokasi pribadi mereka.
“Ini bukan hanya soal potensi keuntungan finansial,” tutup Hougan. “Ini juga tentang bagaimana bitcoin dan aset kripto lainnya membawa perubahan fundamental dalam cara kita memandang investasi dan diversifikasi aset.”
Dengan semakin banyaknya penasihat keuangan yang mulai melihat potensi Bitcoin, masa depan kripto di pasar arus utama terlihat semakin cerah.
“Perubahan ini bisa terjadi lebih cepat daripada yang kita kira,” kata Hougan optimistis.
BlackRock Angkat Bicara Lagi
Usai publikasi dari BlackRock yang menarik soal Bitcoin pada pekan lalu, Robbie Mitchnick, Kepala Aset Digital di BlackRock, ingin menjelaskan kepada Bloomberg kemarin, bahwa banyak orang salah paham tentang Bitcoin.
Menurutnya, Bitcoin seharusnya dianggap sebagai aset yang aman (risk-off), karena bersifat langka, global, dan tidak terikat pada negara atau pihak tertentu. Namun, banyak yang menganggap Bitcoin sebagai aset berisiko tinggi (risk-on), seperti saham, karena sifatnya yang memang masih tergolong baru dan berisiko dalam dunia investasi.
Kesalahan ini, menurut Mitchnick, terjadi akibat asumsi yang beredar di media massa dan media sosial yang menganggap bahwa karena Bitcoin berisiko, maka otomatis harus diperlakukan seperti saham, yang juga dianggap berisiko. Padahal, Bitcoin memiliki karakteristik berbeda yang bisa membuatnya lebih aman dalam jangka panjang.
Dampak Stimulus Bank Sentral Tiongkok
QCP Capital dalam komentar singkat mereka di Telegram pada Rabu, menyiratkan bahwa pasar saham dan kripto secara global kemungkinan besar akan terapresiasi dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, kebijakan stimulus besar dari PBoC, termasuk pemangkasan Reserve Requirement Ratio (RRR) sebesar 50 basis poin dan program pendanaan besar untuk investasi di pasar saham, menunjukkan upaya kuat dari pemerintah Tiongkok untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Langkah ini biasanya direspon positif oleh pasar, baik saham maupun kripto, karena lebih banyak dana yang tersedia untuk investasi.
“Pemangkasan Reserve Requirement Ratio (RRR) sebesar 50 basis poin yang mengucurkan 1 triliun yuan untuk pinjaman, ditambah dengan program pendanaan sebesar 500 miliar yuan untuk investasi di pasar saham, telah memicu optimisme di pasar global,” tulis QCP Capital.
Kedua, tren pelonggaran kebijakan moneter global juga menjadi faktor penting. Catatan tersebut menunjukkan bahwa kebijakan PBoC mengikuti langkah Federal Reserve AS yang memotong suku bunga. Tren pelonggaran moneter di berbagai bank sentral dunia ini mengarah pada ketersediaan dana yang lebih banyak di pasar, yang pada akhirnya mendukung kenaikan harga aset.
Family Office Semakin Tertarik terhadap Kripto
Sementara itu, persentase family office menunjukkan optimisme terhadap kripto telah naik lebih dari dua kali lipat tahun ini, naik menjadi 17 persen dari 8 persen, menurut hasil jajak pendapat oleh Citi yang diterbitkan pada 20 September 2024.
Laporan tersebut mengungkapkan adanya minat yang meningkat terhadap kripto dari basis yang sebelumnya rendah. Baik family office besar yang mengelola lebih dari US$500 juta dalam aset, maupun yang lebih kecil menunjukkan antusiasme yang serupa terhadap aset digital, dengan preferensi untuk investasi langsung dalam kripto dan dana investasi terkait kripto.
Sekitar 25 persen responden telah berinvestasi dalam aset digital atau berencana untuk melakukannya, dengan 17 persen diidentifikasi sebagai pengadopsi awal dan 10 persen digambarkan sebagai “penasaran dengan aset digital.”
Menariknya, banyak pengadopsi awal tampaknya berhati-hati dalam mengeksplorasi cryptocurrency, karena 15 persen dari kelompok ini telah mengalokasikan kurang dari 5 persen dari portofolio mereka untuk kripto.
Family office adalah perusahaan yang mengelola investasi dan kekayaan untuk keluarga-keluarga kaya raya. Tujuannya adalah untuk menjaga dan meningkatkan nilai aset mereka. melalui sejumlah strategi investasi, perencanaan pajak, dan manajemen aset. Family office juga dapat menawarkan layanan keuangan dan administratif yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik keluarga. [ps]