Kisah Bos Binance Kehilangan Kekayaan Hingga US$77,5 Milyar

Bos Binance Changpeng Zhao sempat memiliki kekayaan senilai US$96 milyar pada puncak pasar kripto dan termasuk salah satu orang terkaya di dunia setara Mark Zuckerberg. Setelah kripto berjatuhan, kekayaan Zhao kini merosot US$77,5 milyar.

Dengan kekayaan US$18,5 milyar, Zhao adalah salah satu sosok terkaya di industri kripto. Kendati kekayaannya menurun drastis, Zhao berkata ia tidak terlalu memusingkan soal uang.

Dalam wawancara dengan BusinessWeek Bloomberg, Zhao berkata, “Ada beberapa hal soal saya, yaitu saya tidak terlalu peduli soal uang.”

Hal tersebut ia utarakan di tengah kondisi pasar kripto yang menurun dimana harga Bitcoin (BTC) ambruk 70 persen sejak all-time high pada bulan November lalu.

Dampak Bearish Pasar Kripto Terhadap Bos Binance 

Binance, bursa kripto terbesar berdasarkan volume perdagangan, mengalami valuasi meningkat sejak didirikan pada tahun 2017 berkat mania kripto yang melanda dunia dan mendorong harga kripto serta menarik investor baru.

Binance US juga menuai untung dari pandemi dan mencapai valuasi US$4,5 milyar pada April lalu.

Pertumbuhan tersebut turut mendorong kekayaan pribadi Zhao. SCMP melaporkan, kekayaan Zhao mencapai US$18,5 milyar sehingga ia merupakan orang terkaya ke-80 di dunia dan sosok terkaya di industri kripto.

Zhao dan Binance menderita pukulan besar ketika pasar kripto ambruk dan stablecoin seperti Terra USD (UST) gagal total sehingga mengakibatkan bencana di industri kripto.

UST dirancang agar memiliki pasak terhadap USD senilai US$1 sehingga menjadi instrumen investasi yang aman dan menawarkan imbal hasil tinggi di tengah pasar kripto yang volatil.

Binance menawarkan UST untuk perdagangan oleh pengguna dan juga menyimpan UST senilai US$1,6 milyar. Jumlah simpanan tersebut kini menjadi nol setelah pasak UST gagal.

Soal gaya hidup Zhao, bos Binance tersebut tidak berlama-lama di satu tempat seperti halnya kantor Binance.

Binance telah lama menuai kritik dari regulator sebab gagal memberikan lokasi markas perusahaan. Pasalnya, perusahaan kripto desentralistik memiliki ideologi untuk tidak menggunakan markas fisik yang terpusat.

Sebelumnya, Zhao berusaha mendirikan markas di Tiongkok. Setelah pemerintah memberlakukan larangan terhadap kripto, ia minggat ke Kepulauan Cayman.

Zhao kini menetap di Dubai dan mempertahankan gaya hidup sederhana. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait