Bagi pengguna setia Pi Network yang sempat berharap besar terhadap masa depan proyek ini, beberapa kabar belakangan mungkin terdengar seperti sirene bahaya. Perdagangan Pi Coin di bursa kripto BitMart telah dihentikan lebih dari sebulan.
Berdasarkan laporan ICO Holder, alasannya cukup teknis, yakni menunggu persetujuan Know Your Business (KYB) dari tim inti Pi agar swap token 1:1 bisa dilanjutkan. Tapi buat sebagian trader, penjelasan itu seperti janji yang digantungin, nggak jelas kapan bakal ditepati.
Tanpa Dukungan Bursa Besar, Koin Pi Terjebak di Sudut
Di sisi lain, Banxa, salah satu penyedia layanan pembayaran kripto yang cukup sering digunakan untuk pembelian aset digital secara langsung, tiba-tiba mencabut dukungannya terhadap koin Pi.
Nggak ada pengumuman megah atau klarifikasi panjang. Tahu-tahu, opsi Pi hilang dari platform mereka. Banyak pengguna merasa seperti baru sadar kunci pintu sudah dicabut saat mereka sedang berdiri di luar.
Lebih lanjut lagi, tekanan terhadap koin tersebut makin terasa lantaran belum adanya dukungan dari bursa-bursa raksasa seperti Binance, Coinbase,dan Kraken. Tanpa dukungan infrastruktur skala besar, bagaimana mungkin ekosistemnya bisa tumbuh secara alami?
Kondisi ini berdampak langsung ke harga PI di pasar sekunder. Dari sempat diperdagangkan mendekati US$3, kini nilainya melorot drastis ke sekitar US$0,62, turun hampir 80 persen. Buat yang sempat beli di puncak, mungkin saat ini sedang meratapi layar sambil nyeruput kopi pahit yang makin terasa pahit.
Harapan Baru Muncul dari Huobi dan Consensus 2025
Namun demikian, masih ada titik terang di ujung lorong. Huobi, salah satu bursa global ternama, memberikan sinyal akan mengumumkan sesuatu terkait Pi. Mereka sempat menyelipkan kode yang bikin penasaran lewat media sosial.
Meski belum ada pernyataan resmi, spekulasi mulai bermunculan bahwa Pi mungkin akhirnya akan mendapat rumah baru.
Menambah optimisme, Pi Network dijadwalkan akan tampil di acara blockchain bergengsi Consensus 2025. Pendiri proyek ini, Nicolas Kokkalis, akan menjadi salah satu pembicara. Bagi komunitas Pi, ini bukan sekadar kehadiran biasa.
Kehadiran di panggung sebesar itu bisa jadi pembuktian bahwa proyek ini tidak hanya hidup dalam mimpi para penambang, tetapi benar-benar sedang membangun arah masa depan yang lebih konkret.
Namun tentu saja, harapan tidak cukup untuk menggerakkan pasar. Investor butuh kejelasan, bukan hanya teaser. Keputusan BitMart yang menahan perdagangan, Banxa yang menghapus dukungan, dan stagnannya komunikasi dari tim inti Pi membuat komunitas mulai mempertanyakan arah proyek ini.
Coba bayangkan kalau kamu sedang menabung koin emas dalam dompet digital, berharap suatu saat bisa ditukar ke bentuk yang bisa dibelanjakan. Tapi lalu, toko tempat menukar emas itu tutup, dan satu-satunya layanan transfer digitalnya juga tiba-tiba berhenti melayani.
Itulah kira-kira yang dirasakan oleh banyak pengguna Pi sekarang. Mereka memegang sesuatu yang katanya bernilai, tapi belum tahu kapan dan di mana nilainya bisa benar-benar dicairkan.
Saat ini, semua mata tertuju pada tim inti Pi dan acara besar yang akan datang. Jika momentum ini tidak dimanfaatkan dengan langkah nyata, bukan tidak mungkin kepercayaan komunitas akan menguap, sedikit demi sedikit. Dunia kripto, seperti yang kita tahu, bukan tempat yang sabar menunggu terlalu lama. [st]