Komunitas Shiba Inu (SHIB) Mengaku Bertemu dengan Menteri Ekonomi Turki, Buat Apa?

Komunitas Shiba Inu (SHIB) Turki mengaku telah bertemu dengan Menteri Ekonomi Turki agar token Shiba Inu bisa diadopsi di negara pimpinan presiden Recep Tayyip Erdoğan itu.

Entah benar atau tidak, Komunitas Shiba Inu di Turki mengaku telah meggelar rapat dengan Menteri Ekonomi Turki. Tujuan akhirnya mungkin adalah agar SHIB bisa digunakan resmi di negara itu sebagai alternatif aset dan alat pembayaran.

“Hari ini kami mengadakan pertemuan tatap muka dengan menteri kami yang terhormat Mustafa Elitaş tentang ekosistem Shiba Inu di Turki,” kata komunitas Shiba Inu Turki lewat Twitter pada 9 Maret 2022 lalu.

Tidak jelas apa saja rincian dalam pertemuan itu. Namun patut diduga bertujuan umum agar aset itu bisa digunakan resmi sebagai aset dan alternatif metode pembayaran.

BACA JUGA  Wahai Shiba Army, Ada Kemitraan Baru Nih Buat Use Case SHIB

Mustafa Elitaş sendiri tidak memberikan keterangan resmi terkait pertemuan itu. Penelusuran di akun Twitter-nya, tidak ada sama sekali cuitan terkait rapat itu.

Kendati masih samar, salah satu alasan potensial pertemuan itu adalah popularitas SHIB di kalangan warga Turki. Aktivitas perdagangan di SHIB dan Tether (USDT) lima kali lebih tinggi daripada perdagangan di Bitcoin, karena mata uang nasional lira Turki terus kehilangan nilainya karena inflasi.

Mustafa Elitaş (kanan) Menteri Ekonomi Turki.

Lira Turki jatuh bebas tahun lalu setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan membuat keputusan untuk menurunkan suku bunga dengan harapan dapat menurunkan inflasi yang sudah berlangsung.

Keputusannya bertentangan dengan apa yang sebagian besar ahli kebijakan moneter merekomendasikan, dan memiliki efek dramatis pada mata uang nasional.

Lira Turki kehilangan 44 persen nilainya pada tahun 2021 dengan harga produk dan layanan sehari-hari melonjak ke rekor tertinggi.

BACA JUGA  Terpopular Sepekan: Serok Crypto Shiba Inu hingga Riset Ungkap Investor Pemula Beli Token SHIB

Kemarin lira turun lebih dalam lagi dan mencapai titik terendah sejak Desember. Para pengamat mengatakan perspektif pertumbuhan tidak jelas dalam menghadapi perang Rusia di Ukraina dan efeknya yang menghancurkan pada ekonomi global.

“Data menunjukkan terlepas dari ketidakstabilan yang dihadapi oleh lira, trader lokal masih tertarik pada imbal hasil luar biasa yang terkait dengan kripto seperti SHIB,” kata Strahinja Savic, Kepala Data dan Analitik di FRNT Financial, kepada Coindesk. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait