Kongres AS Minta Ketua SEC Diperiksa Terkait FTX

Kongres AS menuding Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat atau SEC, Gary Gensler turut bertanggungjawab atas keruntuhan platform kripto FTX. 

Legislator dari Partai Demokrat, Ritchie Torres menyampaikan tudingan itu melalui surat yang dikirim, Selasa (6/12/2022), kepada Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO). 

Melansir dari Decrypt, dalam surat yang sama Torres juga meminta GAO untuk melakukan investigasi atas kegagalan SEC mencegah bangkrutnya FTX.

“Jika SEC memiliki otoritas sebagaimana diklaim Gensler, mengapa komisinya gagal mengungkap skema crypto Ponzi terbesar dalam sejarah AS?” tulis Torres dalam surat itu. 

Menurut politisi pro-crypto tersebut, seseorang tidak dapat memiliki otoritas, namun menghindari akuntabilitas.

Secara terbuka, Torres mengkritik kinerja SEC yang dimegahkan dalam menyelidiki selebritas seperti Kim Kardashian daripada pertukaran crypto seperti FTX.

Sebagaimana diketahui, pada Oktober lalu, SEC mendenda Kardashian US$1,26 juta karena mempromosikan EthereumMax, mata uang kripto yang ditetapkan agensi sebagai sekuritas yang tidak terdaftar. 

“Ketika berbicara tentang FTX, Gensler pada dasarnya gagal sebagai regulator,” imbuhnya.

Sebelumnya CNBC melaporkan, anggota House Financial Services Committee juga meminta Gensler untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dia ketahui menjelang keruntuhan FTX.

Torres juga meminta GAO untuk menyelidiki apakah Gensler juga lalai dalam manajemen sumber daya manusia di SEC, sehingga melemahkan kemampuan komisi itu untuk melindungi investor.

Kolega Torres di Demokrat, Tom Emmer juga mengkritik metode Gensler yang “sembarangan dan tidak konsisten” dalam mengatur industri crypto. 

Dilansir dari Beincrypto, Emmer menunjukkan pada 26 November 2022, bahwa metode pengaturan Gensler telah gagal mendeteksi kegagalan beberapa perusahaan crypto pada tahun 2022, termasuk Terra/LUNA, Celcius, dan yang teranyar adalah FTX.

Decrypt melaporkan, sejauh ini SEC belum mengeluarkan denda atau tuntutan apa pun terhadap FTX. 

Pasca pernyataan pailit FTX, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) dan Departemen Kehakiman juga telah meluncurkan penyelidikan terhadap raksasa US$ 32 milyar yang telah kolaps itu.

Torres baru-baru ini mengusulkan undang-undang yang akan memaksa pertukaran cryptocurrency untuk memberikan pengungkapan bukti cadangan secara teratur.

Pada Senin lalu, Perwakilan Torres memperkenalkan dua RUU di DPR yang akan segera memberlakukan peraturan pertukaran crypto.

Ketua SEC Sangkal Kritik Gagal Cegah Kehancuran FTX

Ketua SEC, Gary Gensler menyangkal kritik bahwa agensi tersebut gagal menegakkan aturan yang mencegah penyimpangan oleh perusahaan cryptocurrency, seperti perdagangan yang melanggar hukum yang menyebabkan kematian bursa crypto FTX.

Dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Finance pada Selasa (6/12/2022), Gary Gensler mengatakan bahwa batas antara kepatuhan perusahaan crypto dan tindakan penegakan sipil kini semakin pendek.

Gensler menegaskan, bahwa SEC memiliki wewenang yang cukup untuk memutuskan ruang tersebut.

Dilansir dari media daring Yahoo Finance, Gensler menolak usulan anggota parlemen yang mengatakan agensi tersebut perlu mengendalikan perusahaan crypto dan mencegah mereka berdagang dengan aset pelanggan.

“SEC telah berhasil menindak pertukaran mata uang digital sebelum kegagalan raksasa crypto FTX,” kata Gensler.

Gensler mengatakan bahwa SEC telah membawa lebih dari 100 kasus penegakan hukum di ruang crypto, secara langsung menantang pertanyaan anggota parlemen tentang pengawasan badan tersebut.

“Anda mungkin menganggap mereka sebagai kasino tempat masyarakat berinvestasi mencari masa depan yang lebih baik. Dan karena sebagian besar token ini adalah sekuritas, itu berarti bahwa… kasino harus mematuhi undang-undang kami yang telah teruji oleh waktu,” terang Gensler.

“Model bisnis mereka saat ini menawarkan kepada publik, pengembalian bunga dalam crypto … dan kemudian mungkin berdagang melawan pelanggan mereka, berdagang di depan pelanggan mereka, meminjamkannya. Dalam bidang keuangan, konflik ini tidak diperbolehkan dan dipisahkan,” pungkasnya.

Sejauh ini, RUU baru Senator AS telah memasukkan peraturan yang memaksa perusahaan crypto untuk mengungkapkan laporan keuangan yang telah diaudit. 

Pelaku industri kripto di AS juga diatur untuk mempertahankan tingkat modal minimum yang diperlukan untuk penarikan pelanggan.

Namun, Ketua Komite Perbankan Senat Sherrod Brown telah memperingatkan agar tidak terburu-buru mengesahkan undang-undang baru karena takut akan sangat mempengaruhi industri crypto.

Meskipun terlibat dalam pembicaraan dengan regulator AS, pemberi pinjaman dan bursa crypto Nexo mengumumkan pada Senin (5/12/2022), bahwa pihaknya akan keluar dari pasar AS karena kurangnya arahan peraturan.[ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait