Dalam konteks perkembangan teknologi blockchain yang pesat, tokenisasi aset riil, termasuk logam berharga, semakin mendapatkan perhatian. StableMetal adalah salah satu startup yang hadir dengan pendekatan yang berfokus pada tokenisasi logam, menggabungkan elemen keberlanjutan dan transparansi. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis konsep, fitur, dan potensi dari StableMetal, serta implikasinya bagi industri logam.
StableMetal bertujuan untuk mengubah cara orang berinvestasi dalam logam dengan menciptakan platform yang memungkinkan pengguna untuk melakukan staking token STBL (tersedia di crypto exchange Coinstore), memperdagangkan NFT, dan berpartisipasi dalam pasar derivatif.
Salah satu hal menarik tentang proyek ini adalah adanya aset riil yang menjadi dasar (underlying value) dari token STBL yang diterbitkan di blockchain TON ini. Ini mirip dengan pendekatan penerapan token di sektor RWA yang kini bernilai miliaran dolar.
Audit yang diklaim oleh StableMetal, dilakukan oleh perusahaan DMT GmbH, menunjukkan bahwa StableMetal memiliki dua tumpukan slag dengan lebih dari 20.300 ton limbah metalurgi, yang mengandung logam berharga seperti besi, emas, perak, dan tembaga.
Proses pengolahan slag ini untuk mengekstrak logam berharga menjadi nilai yang mendasari token STBL. Dalam konteks investasi, ini dapat dianggap sebagai langkah yang positif, karena memberikan jaminan nilai riil di balik aset digital.
Namun, keberhasilan proyek ini akan sangat bergantung pada efisiensi proses ekstraksi dan penjualan logam yang terkandung dalam slag. Proses ini juga mencerminkan prinsip dasar dari konversi aset ke token, di mana nilai riil diubah menjadi bentuk digital yang dapat diperdagangkan.
Dilansir dari situs resminya dan salindia ini, beberapa fitur kunci dari StableMetal mencakup sistem staking token STBL dengan imbal hasil tertentu, paket Non Fungible Token (NFT) dengan berbagai tingkat kelangkaan, dan integrasi perdagangan token secara realtime. Dengan sistem staking yang menawarkan imbal hasil hingga 18 persen per tahun, pengguna disebut dapat berpotensi mendapatkan keuntungan dari investasi mereka.
Raksasa BlackRock dan Gelombang RWA U$12,4 Miliar Menjadi US$16 Triliun
Paket NFT yang dihasilkan dari investasi ini juga menarik untuk dicermati. Disebutkan, setiap pengguna yang berinvestasi dalam paket akan mendapatkan NFT dengan tingkat kelangkaan yang berbeda-beda, tergantung pada periode kerja paket tersebut.
Hal ini menciptakan elemen gamifikasi yang dapat menarik minat pengguna, meskipun nilai dan permintaan NFT tersebut masih harus dilihat lebih lanjut di pasar.
Elemen ini juga sejalan dengan konsep konversi aset ke token, di mana nilai fisik diubah menjadi token digital yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk NFT.
StableMetal berencana untuk mengembangkan pasar untuk aset derivatif, dengan tujuan tokenisasi logam seperti emas, besi, tembaga, dan kromium. Rencana ini akan menghasilkan pasangan perdagangan dengan token STBL, yang dapat memberikan likuiditas tambahan dan diversifikasi bagi pengguna. Namun, tantangan yang harus dihadapi adalah bagaimana menarik minat pengguna di pasar yang mungkin sudah jenuh dengan berbagai penawaran serupa.
Dalam hal kemudahan akses, StableMetal berintegrasi dengan dompet Telegram, memungkinkan pengguna untuk melakukan swaps dan staking dengan lebih mudah. Ini berpotensi mengurangi hambatan masuk bagi pengguna baru yang mungkin belum familiar dengan teknologi blockchain. Adanya bot pertukaran berbasis Telegram yang sedang dalam pengembangan juga menunjukkan komitmen untuk menyederhanakan interaksi pengguna dengan platform.
Meskipun konsep yang diusung oleh StableMetal cukup menjanjikan, terdapat beberapa tantangan dan risiko yang perlu dipertimbangkan. Proses pengolahan slag untuk mengekstrak logam berharga dapat menghadapi kendala teknis dan logistik yang dapat mempengaruhi waktu dan biaya. Selain itu, ketidakpastian dalam pasar logam dan fluktuasi harga dapat berdampak pada nilai token STBL, sehingga penting bagi investor untuk melakukan analisis risiko.
StableMetal menghadirkan pendekatan inovatif dalam investasi logam berharga melalui tokenisasi dan penggunaan teknologi blockchain. Meskipun konsep ini menawarkan potensi yang menarik, tantangan dalam penerapan dan ketidakpastian pasar akan menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan proyek ini. Investor dan pengguna diharapkan dapat melakukan analisis yang cermat sebelum terlibat dalam ekosistem ini, mengingat risiko dan imbalan yang mungkin muncul dari investasi dalam logam berharga yang tertokenisasi. [ps]