IKLAN

Korea Selatan Manfaatkan NFT untuk Menarik Wisatawan

Korea Selatan tampaknya memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong pariwisata, khususnya dengan memperkenalkan kartu penduduk pariwisata digital berbasis Non-Fungible Token (NFT). 

Program inovatif ini diharapkan dapat menarik perhatian generasi muda, seperti Milenial dan Gen Z, meningkatkan jumlah kunjungan ulang wisatawan, serta menghidupkan kembali perekonomian lokal.

Berdasarkan laporan Maeil Business Newspaper pada 5 Januari 2025, kartu penduduk pariwisata berbasis NFT ini akan diterapkan secara resmi pada paruh kedua tahun ini setelah uji coba selesai dilakukan. 

Wisatawan yang memiliki kartu dalam bentuk koleksi digital ini akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti subsidi perjalanan, keanggotaan eksklusif, serta diskon di berbagai destinasi wisata di Pulau Jeju.

Data perjalanan, seperti lokasi, waktu, foto, dan video, juga akan tercatat dalam platform terkait menggunakan kartu ini. Subsidi perjalanan akan diberikan dalam bentuk mata uang lokal Jeju, “Desired Jeon,” yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi lokal dan merangsang perekonomian setempat.

BACA JUGA  Inilah Cara Kerja Blockchain ACENT yang Tengah Diujicoba

“Mulai tahun ini, wisatawan Korea yang mengunjungi Jeju dengan mengeluarkan ‘kartu penduduk pariwisata digital’ dapat menikmati berbagai keuntungan, seperti subsidi perjalanan,” jelas laporan tersebut. 

Pulau Jeju - Pemerintah Republik Korea Selatan
Pulau Jeju – Pemerintah Republik Korea Selatan

Penggunaan NFT memungkinkan pengunjung memiliki pengalaman yang lebih personal dengan pencatatan perjalanan di platform digital.

Dukungan Pemerintah Jeju

Menurut laporan CBN News, rencana transformasi digital di Jeju telah dibahas sebelumnya oleh Gubernur Oh Young-hoon. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi blockchain, termasuk koleksi digital, adalah bagian penting dari langkah provinsi untuk menghadapi era digital.

Dalam seminar bertajuk “Blockchain Basics and Applications, NFT Utilization” yang diadakan pada 5 Maret 2024, Gubernur Oh mengungkapkan visinya untuk menjadikan Jeju sebagai “Kota NFT.” 

“Kami sedang mempersiapkan langkah-langkah transformasi digital secara bertahap, dan teknologi Web 3.0, termasuk NFT, sangat memungkinkan untuk diterapkan di seluruh sektor administrasi provinsi,” jelasnya.

Selain itu, Kwon Su-ho, Direktur Pusat Pendidikan Asosiasi Promosi Industri Blockchain Korea, juga menyampaikan pandangan serupa. Ia menyebutkan bahwa Non-Fungible Token yang menggunakan teknologi blockchain memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai sektor. 

BACA JUGA  Apa Itu NFT Art? Ini Cara Membuat dan Menghasilkan Uangnya!

“NFT dapat digunakan untuk tujuan hiburan dan memberikan kompensasi yang sesuai, atau diterapkan di berbagai bidang seperti distribusi yang digabungkan dengan aset nyata dan pelacakan riwayat produk pertanian serta peternakan,” kata Kwon.

Pernyataan ini semakin menegaskan potensi besar koleksi digital untuk mendukung berbagai aspek perekonomian dan administrasi di Jeju, sekaligus memperkuat posisi pulau ini sebagai pionir dalam penerapan teknologi Web 3.0 di Korea Selatan.

Gelombang Baru Adopsi NFT

Jeju bukan satu-satunya destinasi yang memanfaatkan koleksi digital untuk menarik wisatawan. Di Jepang, Ryuganji Temple di Kyoto juga meluncurkan 1.500 NFT gratis sebagai bagian dari promosi budaya Buddhis Jepang ke seluruh dunia. 

Dilansir dari blog Avalanche, sebuah agensi kreatif di Jepang, pada 1 November 2024, NFT tersebut menampilkan animasi gerbang dan aula utama kuil, serta kaligrafi (Goshuin) yang dibuat oleh kepala biara.

BACA JUGA  Harga NFT Ini Naik 5 Ribu Persen Gegara Cuitan Elon Musk?

Ryuho Ikeguchi, kepala biara Ryuganji, menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat global. 

“Dengan berbagi pesona budaya Jepang melalui bantuan orang-orang dari luar negeri, baik Jepang maupun dunia akan menjadi lebih hidup,” ungkapnya.

Ryuho Ikeguchi - Avalanche
Ryuho Ikeguchi – Avalanche Ltd

Proyek ini tidak hanya memperkenalkan kuil lokal ke dunia, tetapi juga menciptakan pengalaman unik bagi pengunjung. Koleksi digital Ryuganji dirancang menggunakan protokol Ethereum ERC-721 dan dapat diklaim secara gratis melalui pemindaian QR.

Seiring dengan berkembangnya adopsi NFT, seperti yang telah terlihat di Jepang dan Korea Selatan, sektor pariwisata global kini memanfaatkan teknologi ini untuk menawarkan pengalaman yang lebih personal dan interaktif bagi wisatawan.

Non-Fungible Token memungkinkan pengunjung memiliki kenangan digital yang bisa dikoleksi, sekaligus memberi mereka kesempatan untuk lebih mengenal budaya lokal dengan cara yang lebih modern dan mudah diakses. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait