IKLAN

Koreksi Brutal Bitcoin di Depan Mata?

Bitcoin (BTC) disebut sedang menuju lonjakan harga terakhir sebelum menghadapi potensi koreksi brutal yang dapat mengguncang pasar kripto secara signifikan.

Menurut analisis wave terbaru dari kanal analis Trading Heights pada Selasa (5/8/2025), pola pergerakan harga saat ini menunjukkan bahwa Bitcoin kemungkinan sedang berada di fase akhir dari struktur wave-c:5, yang disebut-sebut tengah membentuk pola terminal (Terminal pattern).

Trading Heights menyebut bahwa struktur gelombang saat ini memiliki karakter unik, di mana wave-c tampak impulsif namun desain internalnya bersifat korektif, yang menurut analisis mereka mengindikasikan bahwa pasar sedang memasuki formasi Terminal.

“Jika pola Terminal ini valid, maka Bitcoin dapat menghadapi pasar penurunan besar-besaran setelah mencapai puncaknya,” ujar tim Trading Heights.

Peringatan ini muncul di tengah optimisme sebagian pelaku pasar yang memperkirakan BTC akan menembus rekor harga baru pada kuartal keempat 2025.

Berdasarkan proyeksi struktural, gelombang wave-4:3 saat ini tengah berlangsung dan bisa bertahan selama beberapa pekan ke depan. Setelah fase tersebut berakhir, Bitcoin diperkirakan akan memasuki wave-5:3, yaitu fase yang ditandai dengan kenaikan harga signifikan.

BACA JUGA  Ini Protokol Bitcoin Baru Cegah "51 Percent Attack"

Namun, lonjakan tersebut bisa menjadi yang terakhir sebelum pasar memasuki fase bearish yang dalam.

Trading Heights memperkirakan bahwa koreksi harga BTC dapat mencapai 50 persen dari level tertinggi sepanjang masa (ATH), bahkan dalam skenario ekstrem bisa mencapai 75 persen.

BACA JUGA: Prediksi Goldman: The Fed Akan Pangkas Suku Bunga Mulai September

ETF dan Aktivitas Penambang Menambah Risiko Volatilitas

Sinyal potensi koreksi ini diperkuat oleh kondisi eksternal yang turut berkontribusi terhadap ketidakstabilan harga.

Menurut data yang dihimpun Coinmarketcap, pasar spot Bitcoin ETF di AS saat ini telah mencapai total nilai aset lebih dari US$150 miliar. IBIT milik BlackRock sendiri tercatat mengelola lebih dari 700.000 BTC.

Meskipun Juli 2025 menunjukkan arus masuk bersih sekitar US$6 miliar, awal Agustus dibuka dengan arus keluar senilai US$812 juta, yang memicu penurunan harga sekitar 5 persen.

BACA JUGA  Survei bitFlyer: Negara-Negara Eropa Bullish Soal Kripto

Pola keluar-masuk dana ETF dalam volume besar ini menciptakan dinamika reflektif di pasar kripto. Ketika arus dana masuk tinggi, pasar mampu menyerap tekanan pasokan. Sebaliknya, penarikan dana mendadak, seperti yang terjadi pasca pergerakan 114.000 BTC dari dompet yang sebelumnya tidak aktif, bisa memperparah gejolak harga.

Di sisi lain, mining difficulty Bitcoin mencapai rekor tertinggi sebesar 127,62 triliun pada Agustus 2025. Hal ini menandakan peningkatan kompetisi antar penambang pasca halving, yang berujung pada penyusutan margin keuntungan.

Saat ini, para penambang diketahui masih memegang sekitar 18.680 BTC secara kolektif. Namun, indikator Miner Position Index (MPI) menunjukkan nilai negatif, yang sering kali menjadi sinyal potensi aksi jual oleh kalangan penambang.

Koreksi Bitcoin Bisa Datang Mendadak di Tengah Euforia

Meskipun berbagai indikator teknikal dan fundamental mengisyaratkan potensi tekanan di masa mendatang, proyeksi harga jangka menengah tetap mencatat pandangan positif.

Firma riset keuangan Bernstein bahkan memprediksi bahwa harga BTC dapat mencapai US$200.000 sebelum akhir tahun 2025. Namun, peringatan dari Trading Heights memberikan perspektif kontras bahwa euforia yang terjadi saat ini bisa menjadi fase akhir dari siklus kenaikan harga yang panjang.

BACA JUGA  Analis: Harga Bitcoin Bullish Tahun 2023

Dalam kondisi ini, para investor diimbau untuk tetap waspada dan tidak larut dalam sentimen bullish secara membabi buta.

Strategi pengelolaan risiko dan perencanaan titik keluar (exit plan) menjadi krusial, terutama bagi mereka yang masuk di fase harga tinggi. Pasar kripto yang terkenal volatil membutuhkan kesiapan mental dan taktik investasi yang adaptif.

Dengan pasar yang terus bergerak dinamis, sinyal teknikal seperti formasi terminal dan indikator eksternal seperti arus ETF dan tekanan dari sisi penambang bisa menjadi penentu utama arah harga Bitcoin dalam beberapa bulan ke depan.

Jika prediksi koreksi dari Trading Heights terbukti akurat, maka fase berikutnya bisa menjadi ujian besar bagi daya tahan investor kripto global. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait