IKLAN

Koreksi XRP Semakin Nyata

Kondisi pasar kripto kembali menunjukkan gejolak, kali ini menimpa altcoin XRP. Meskipun harga XRP sempat melonjak 8 persen dalam 24 jam terakhir, sejumlah indikator teknikal dan on-chain mengindikasikan bahwa potensi koreksi lebih dalam tengah berlangsung.

Lonjakan harga ini membawa XRP bertahan di zona support krusial US$2,80 hingga US$2,95, yang sebelumnya merupakan area resistance penting. Namun, sinyal peringatan dari analisis teknikal dan pergerakan whale menandai potensi pelemahan lanjutan.

Analis on-chain Ali Martinez mencatat terjadinya death cross pada rasio Market Value to Realized Value (MVRV) XRP, yakni ketika metrik ini bersilangan ke bawah dengan moving average (MA) 200 harinya.

Ini menandakan bahwa rata-rata pemegang XRP kini memasuki fase kerugian, dan tekanan jual kemungkinan akan meningkat. Peristiwa ini memperkuat narasi bahwa koreksi XRP belum selesai dan bisa berlanjut dalam waktu dekat.

Selain itu, data yang dihimpun dari CoinMarketCap juga menunjukkan dinamika pasar yang mulai berubah.

Meskipun XRP sempat bertahan di zona support yang berimpit dengan level Fibonacci 38,2 persen di US$3,10, indikator RSI 14-hari berada di level 51,46, mengindikasikan kondisi netral, namun berpotensi melemah jika terjadi pembalikan arah tren.

Kenaikan volume perdagangan harian menjadi US$5,4 milyar—naik 182 persen dibanding pekan sebelumnya—menunjukkan keyakinan pembeli, namun juga bisa mencerminkan puncak euforia pasar jangka pendek.

BACA JUGA  Mengenal ApeCoin yang Sempat Naik 3 Ribu Persen, Kini Listing di Rekeningku.com

Sinyal Tekanan Jual Muncul, Koreksi XRP Bisa Semakin Dalam

Data dari CoinMarketCap juga mengungkapkan bahwa pada 24 Juli lalu, satu whale telah mentransfer 75 juta XRP senilai US$229 juta ke bursa kripto, setara Rp3,76 triliun. Pergerakan ini kerap diasosiasikan dengan aksi ambil untung dan dapat menambah tekanan jual di pasar spot.

Walaupun cadangan XRP di bursa dilaporkan turun sebesar 23 persen dalam sepekan terakhir, yang biasanya menandakan berkurangnya tekanan jual langsung, indikator Fear & Greed tetap berada di level netral, 52. Hal ini mencerminkan sentimen pasar yang belum menunjukkan arah dominan, baik bullish maupun bearish.

Namun, kekhawatiran terhadap koreksi XRP kian nyata dengan munculnya sinyal jual dari indikator TD Sequential.

Indikator ini secara historis digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren dan saat ini menunjukkan potensi penurunan harga dalam jangka pendek. Ditambah lagi, laporan adanya transfer whale lainnya senilai US$175 juta, setara Rp2,87 triliun, ke bursa memperkuat kekhawatiran akan tekanan distribusi dari pemegang besar.

Aktivitas Jaringan Melemah, Likuidasi Meningkat

Selain tekanan teknikal, metrik on-chain lainnya menunjukkan penurunan partisipasi jaringan. Jumlah alamat aktif di jaringan XRP tercatat anjlok sebesar 36 persen sejak 17 Juli.

BACA JUGA  Dompet Baru dan Alamat Aktif XRP Ledger Capai Rekor Baru, XRP Siap Melesat?

Penurunan ini menjadi indikator penting melemahnya aktivitas pengguna, yang sering kali berkorelasi dengan pelemahan harga dalam jangka pendek hingga menengah.

Sementara itu, aksi harga terakhir juga memicu gelombang likuidasi posisi long. Data terbaru mencatat likuidasi sebesar US$89 juta dari posisi long akibat penurunan harga baru-baru ini.

Jumlah ini cukup signifikan dan menunjukkan bahwa banyak trader spekulatif berada di sisi yang salah dari pergerakan pasar, sehingga mempercepat tekanan korektif.

Momentum Bisa Balik, Harga XRP Siap Terbang Jika Tembus US$5

Sebagai penyeimbang pandangan bearish yang beredar, analis lain yang dikenal sebagai STEPH IS CRYPTO menilai bahwa momentum XRP masih cukup kuat untuk kembali ke atas.

Dalam analisis terbarunya, ia menyoroti tidak adanya hambatan jual signifikan di atas harga US$5 untuk XRP.

“Tidak ada dinding likuiditas yang tersisa di atas US$5 pada XRP. Ketika momentum kembali, semuanya berjalan lancar,” ujarnya.

Pernyataan tersebut menandakan bahwa jika tekanan jual mereda dan minat beli kembali muncul, harga XRP berpotensi melonjak cepat karena tidak ada resistance besar yang menghadang.

Itu artinya, begitu harga menembus US$5, maka peluang akselerasi tanpa banyak rintangan bisa terjadi. Dengan kata lain, koreksi XRP saat ini belum tentu menjadi akhir, melainkan bisa menjadi jeda sebelum lonjakan berikutnya jika momentum pasar kembali pulih. Mari kita saksikan.

BACA JUGA  Gandeng Tokocrypto, Ini Gebrakan TTC Foundation di Indonesia

Pada 3 Agustus 2025, harga XRP dilaporkan berada di zona kritis dengan potensi penurunan lebih dalam. Analis Ali Martinez mengungkapkan bahwa indikator Tom DeMark Sequential memunculkan sinyal jual di grafik 4 jam, tepat di puncak harga lokal. Ia menyebut area US$3 mulai kehilangan kekuatannya sebagai support, dengan dukungan lebih solid diperkirakan baru muncul di kisaran US$2,40, seiring tekanan jual dari aksi whales yang menjual lebih dari 720 juta XRP dalam sehari.

Tekanan teknikal semakin diperparah oleh indikator MVRV yang membentuk death cross, memperkuat sinyal koreksi. Ali menyarankan strategi short di US$2,98 dengan target US$2,48, serta opsi akumulasi beli antara US$2,20 hingga US$2,40 jika ada keyakinan akan rebound. Arah pergerakan harga XRP pun masih dibayangi ketidakpastian.

Sebaliknya, analis Lingrid menilai struktur harga XRP saat ini menyerupai pola wedge yang bisa membuka peluang pemulihan. Menurutnya, tekanan ke area support justru bisa menjadi titik masuk bagi pembeli untuk mendorong harga menuju US$3,4. Perbedaan sudut pandang ini mencerminkan tingginya dinamika di pasar XRP. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait