Korsel Siap Hadang Crypto Korut

Pemerintah Korea Selatan (Korsel) bersiap untuk melacak dan membekukan aset crypto Korea Utara (Korut) yang digunakan untuk mendanai program senjata ilegal.

Korea JoongAng mengutip dari beberapa sumber pemerintah baru-baru ini, bahwa Korsel berencana untuk mengajukan rancangan undang-undang baru yang bertujuan untuk melawan keterlibatan Korut yang semakin besar di dunia crypto.

Langkah ini datang setelah intelijen Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara telah mencuri sekitar 1,7 triliun won (sekitar US$1,28 miliar) aset crypto berupa Bitcoin dan Ethereum hanya pada tahun 2022.

Dana ini diyakini diperoleh melalui berbagai operasi peretasan yang dilakukan oleh kelompok peretas elit Korut.

Media nasional Korsel melaporkan, versi awal dari rancangan undang-undang ini diumumkan oleh National Intelligence Service (NIS) pada bulan November.

Namun, rancangan tersebut dikembalikan untuk direvisi lebih lanjut atas arahan Presiden Yoon Suk Yeol.

BACA JUGA  Seminar Daring Besok: Potensi Bitcoin dan Blockchain di Tahun 2021

Presiden Yoon menekankan perlunya rancangan tersebut mengandung tindakan praktis untuk memperkuat keamanan nasional.

Rancangan undang-undang yang direvisi telah dirancang melalui 10 bulan konsultasi antara berbagai kementerian pemerintah Korsel, dengan tujuan meningkatkan sanksi yang ada terhadap Korut.

Rancangan undang-undang ini mencakup langkah-langkah untuk melacak dan menetralisir koin virtual yang dicuri dan aset kripto, yang tidak termasuk dalam proposal asli NIS.

Kelompok Peretas Elit Korut, Lazarus

Salah satu tantangan utama dalam upaya Korsel adalah sifat canggihnya kelompok peretas Korea Utara, termasuk Lazarus Group yang terkenal.

Kelompok-kelompok ini bertanggung jawab atas peretasan kripto besar-besaran dan terus mengembangkan taktik mereka.

Coindaily dalam artikel baru-baru ini, bahwa Korut telah beralih ke kripto untuk membiayai aktivitasnya.

Selain itu, dengan gaya rahasia khasnya, rezim ini telah mengeksploitasi kerentanannya di ranah mata uang digital.

BACA JUGA  FTX Gugat ByBit Kembalikan Crypto Senilai Hampir US$1 Miliar

“Kelompok Lazarus yang terkenal, diyakini didukung oleh rezim Korea Utara, memimpin serangan dalam eksploitasi siber ini. Kelompok ini kemungkinan bertanggung jawab atas beberapa serangan terbesar di ruang kripto,” terang media crypto.

Sebagai contoh, banyak penyelidik dan ahli keamanan telah mencurigai kelompok Lazarus dalam serangan Atomic Wallet dan serangan lainnya. Kerugian total dari serangan-serangan ini mencapai US$290 juta.

Crypto, dengan sifatnya yang terdesentralisasi dan pseudonim, merupakan pilihan menarik bagi negara-negara yang menghadapi sanksi internasional.

Selain itu, crypto juga merupakan pilihan menarik bagi negara-negara yang menghadapi sanksi internasional. [ab]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait