Pada Kamis (22/12/2022), Layanan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) melaporkan peretas asal Korut curi crypto senilai 1,5 triliun won setara Rp18,7 triliun dan aset virtual lain selama lima tahun terakhir, setengah dari nilai peretasan tersebut didapat pada tahun ini.
Para pejabat Korsel dan pakar berkata Korea Utara memakai peretasan kripto dan aktivitas siber ilegal lain sebagai sumber pendanaan mata uang asing untuk mendukung ekonomi yang lemah.
Selain itu, uang tersebut digunakan untuk mendanai program nuklir menyusul sanksi yang keras dari PBB serta dampak pandemi COVID-19.
Korut Curi Crypto
Badan intelijen utama Korsel berkata kemampuan Korut mencuri aset kripto dan digital termasuk salah satu yang terbaik di dunia. Pasalnya, Korut fokus memanfaatkan kejahatan siber sejak sanksi ekonomi PBB yang kian keras pada tahun 2017 sebagai respon terhadap uji coba program nuklir.
Sanksi PBB yang dikenakan pada tahun tersebut melarang ekspor Korut, termasuk batu bara, bahan tekstil dan makanan laut. Negara anggota PBB turut mengirim pulang tenaga kerja Korut kembali ke negara asal.
Ekonomi Korut semakin terpukul setelah negara itu memberlakukan kebijakan paling keras dan restriktif terhadap pandemi COVID-19.
Market Watch melansir, NIS berkata peretas Korut diperkirakan telah mencuri aset virtual senilai 1,5 triliun won setara US$1,2 milyar sejak tahun 2017. 800 milyar won setara US$626 juta didapatkan pada tahun 2022.
Dari dana curian tersebut, lebih dari 100 milyar won atau US$78 juta berasal dari Korsel.
NIS menambahkan, peretas Korut akan melancarkan lebih banyak serangan siber tahun depan demi mencuri teknologi Korsel yang canggih serta informasi sensitif soal kebijakan asing dan keamanan domestik Korsel.
Awal bulan ini, diplomat senior dari Amerika Serikat, Korsel serta Jepang setuju untuk meningkatkan usaha mencegah aktivitas siber ilegal dari Korut.
Pada bulan Februari lalu, panel pakar PBB berkata Korut terus menerus mencuri uang senilai ratusan juta dolar dari lembaga keuangan dan bursa aset kripto.
Kendati mengalami kesulitan ekonomi, Korut memecahkan rekor uji coba rudal nuklir tahun ini sebagai usaha untuk memodernisasi persenjataan militer serta mendongkrak keunggulan di meja negosiasi dengan negara lawan.
Hal itu dilakukan agar Korut dapat meringankan sanksi ekonomi dan mendapat kelonggaran lainnya. [ed]