Kripto Dilarang, Huobi Berhenti Menerima Pengguna dari Tiongkok

Salah satu bursa kripto globa, Huobi, telah berhenti untuk menerima pengguna dari Tiongkok. Ini mengikuti pengumuman terbaru negara tersebut yang melarang segala bentuk kegiatan yang terkait dengan kripto.

Huobi ‘Mengikuti’ Aturan Baru Tiongkok 

Kabar ini mencuat melalui tweet dari Colin Wu, seorang jurnalis kripto lokal, yang mengatakan bahwa bursa kripto yang didirikan tahun 2013 ini telah menghentikan sementara pendaftaran untuk akun baru bagi penduduk Tiongkok.

 

Tindakan keras terbaru dari Tiongkok ini telah cukup membuat geleng-geleng kepala para investor dan pengamat kripto. Namun, dibandingkan kejatuhan pada 2018, pasar kripto saat ini tidak begitu bergeming karena masih mengalami penurunan yang tidak begitu fantastis.

BACA JUGA  Bank Sentral Tiongkok akan Pertahankan Tekanan di Pasar Kripto

Kemungkinan, itu karena sudah mulai meratanya pangsa pasar kripto. dulu, Tiongkok memang menjadi pangsa terbesar. Tetapi, kini sudah tidak lagi semenjak kepergian para penambang dari negeri panda tersebut karena larangan keras pemerintahnya.

Selain itu, diketahui bahwa Tiongkok telah hilang dari daftar pemilihan negara/wilayah untuk pendaftaran aplikasi Huobi.

Tentu saja, ini bukan kali pertama Huobi terusik oleh pemerintah negaranya.

Pada tahun 2017 lalu, Huobi melarang penarikan Yuan dari bursanya saat pemerintah perdagangan pair antara Yuan dengan kripto.

Dan pada bulan Juni lalu, Huobi juga telah melarang pengguna Tiongkok untuk bertransaksi dalam produk derivatif yang berisiko. Lagi-lagi, ini karena ulah pemerintah yang mengeluarkan tindakan keras melalui kabinetnya.

Selain itu, Huobi juga tengah menghadapi tekanan balik di Thailand karena peraturan terbarunya.

Diketahui, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand telah mengharuskan bursa kripto untuk mengembalikan semua aset kepada pelanggan pada awal September 2021. Itu terjadi setelah ditentukannya Huobi yang beroperasi dengan struktur manajemen yang tidak memadai standar mereka.

BACA JUGA  Tiongkok Batal Larang Penambangan Bitcoin?

Bak badai, berbagai aturan yang kurang bersahabat terus datang untuk industri kripto. Binance termasuk salah satu bursa yang sedang menghadapi banyak serangan regulasi dari beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Thailand, Tiongkok, Korea Selatan, London dan masih banyak lagi.

Namun berbeda dengan Tiongkok, negara lain hanya berfokus pada memenuhi standar peraturan atau regulasi mereka, bukan melarang. Sehingga, masih ada kemungkinan untuk dipenuhi agar semua dapat berjalan seperti sedia kala, atau bahkan lebih baik lagi.

Regulasi itu baik, namun pelarangan itu berbahaya. Semoga semua dapat berakhir dengan baik saja. [st]

 

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait