Salah satu bursa kripto globa, Huobi, telah berhenti untuk menerima pengguna dari Tiongkok. Ini mengikuti pengumuman terbaru negara tersebut yang melarang segala bentuk kegiatan yang terkait dengan kripto.
Huobi ‘Mengikuti’ Aturan Baru TiongkokÂ
Kabar ini mencuat melalui tweet dari Colin Wu, seorang jurnalis kripto lokal, yang mengatakan bahwa bursa kripto yang didirikan tahun 2013 ini telah menghentikan sementara pendaftaran untuk akun baru bagi penduduk Tiongkok.
Exclusive: Huobi, the largest exchange in the Chinese region, suspends the registration of all new users in mainland China. pic.twitter.com/mkbMQPoXz3
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) September 25, 2021
Tindakan keras terbaru dari Tiongkok ini telah cukup membuat geleng-geleng kepala para investor dan pengamat kripto. Namun, dibandingkan kejatuhan pada 2018, pasar kripto saat ini tidak begitu bergeming karena masih mengalami penurunan yang tidak begitu fantastis.
Kemungkinan, itu karena sudah mulai meratanya pangsa pasar kripto. dulu, Tiongkok memang menjadi pangsa terbesar. Tetapi, kini sudah tidak lagi semenjak kepergian para penambang dari negeri panda tersebut karena larangan keras pemerintahnya.
Selain itu, diketahui bahwa Tiongkok telah hilang dari daftar pemilihan negara/wilayah untuk pendaftaran aplikasi Huobi.
Tentu saja, ini bukan kali pertama Huobi terusik oleh pemerintah negaranya.
Pada tahun 2017 lalu, Huobi melarang penarikan Yuan dari bursanya saat pemerintah perdagangan pair antara Yuan dengan kripto.
Dan pada bulan Juni lalu, Huobi juga telah melarang pengguna Tiongkok untuk bertransaksi dalam produk derivatif yang berisiko. Lagi-lagi, ini karena ulah pemerintah yang mengeluarkan tindakan keras melalui kabinetnya.
Selain itu, Huobi juga tengah menghadapi tekanan balik di Thailand karena peraturan terbarunya.
Diketahui, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand telah mengharuskan bursa kripto untuk mengembalikan semua aset kepada pelanggan pada awal September 2021. Itu terjadi setelah ditentukannya Huobi yang beroperasi dengan struktur manajemen yang tidak memadai standar mereka.
Bak badai, berbagai aturan yang kurang bersahabat terus datang untuk industri kripto. Binance termasuk salah satu bursa yang sedang menghadapi banyak serangan regulasi dari beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Thailand, Tiongkok, Korea Selatan, London dan masih banyak lagi.
Namun berbeda dengan Tiongkok, negara lain hanya berfokus pada memenuhi standar peraturan atau regulasi mereka, bukan melarang. Sehingga, masih ada kemungkinan untuk dipenuhi agar semua dapat berjalan seperti sedia kala, atau bahkan lebih baik lagi.
Regulasi itu baik, namun pelarangan itu berbahaya. Semoga semua dapat berakhir dengan baik saja. [st]