Kripto untuk Transaksi Ilegal Terungkap, Pengedar Narkoba Jadi Tersangka

Seorang pengedar narkoba di AS telah dijatuhi hukuman penjara atas keterlibatannya dalam transaksi ilegal kripto untuk memfasilitasi penjualan obat-obatan terlarang melalui pasar gelap di darknet yang mengakibatkan salah satu penggunanya overdosis.

“Seorang pria asal San Fernando Valley yang mengaku dalam dokumen pengadilan menyebabkan satu overdosis fatal fentanyl dijatuhi hukuman hari ini selama 248 bulan penjara federal karena menggunakan pasar darknet untuk menjual pil yang dicampur fentanyl dan kokain senilai ratusan ribu dolar kepada pembeli di seluruh negeri,” sebagaimana tercantum pada dakwaan tersebut, Senin (21/10/2024).

Brian McDonald, 23, dari Van Nuys, yang juga dikenal dengan berbagai nama samaran seperti “Malachai Johnson” dan “SouthSideOxy,” telah mengaku bersalah atas konspirasi distribusi fentanyl dan kokain, serta kepemilikan senjata api terkait perdagangan narkoba

Dia telah berada dalam tahanan federal sejak Mei 2023 setelah ditangkap oleh pihak berwenang. Kasus ini menarik perhatian karena McDonald menggunakan platform darknet dan kripto untuk transaksi ilegal dalam menjalankan bisnisnya.

McDonald, yang memimpin operasi perdagangan narkoba, bekerja melalui pasar gelap seperti “White House Market” dan “AlphaBay” untuk menjual pil fentanyl yang berbahaya serta kokain. 

Barang-barang ini diperdagangkan dengan imbalan cryptocurrency, dan McDonald bersama rekan-rekannya aktif memperbarui profil penjual serta mengatur pengiriman narkoba ke seluruh negeri. 

Mereka juga memantau pembayaran yang diterima dalam bentuk kripto Monero, yang kemudian dipindahkan ke dompet kripto yang dikelola oleh McDonald.

“Operasi perdagangan narkoba ini menggunakan bagian terdalam dari internet untuk menyebarkan pil fentanyl yang mematikan,” ungkap Martin Estrada, Jaksa Amerika Serikat.

Antara April 2021 hingga Mei 2023, McDonald dan para rekannya secara terorganisir menjual narkoba melalui darknet. Tidak hanya menjual narkoba, McDonald juga merekrut orang lain untuk membantu mengemas dan mengirim barang-barang berbahaya tersebut. 

Proses penjualan ini melibatkan ratusan transaksi ilegal kripto, dengan total barang yang diperdagangkan mencakup lebih dari 12 kilogram fentanyl dalam bentuk pil yang dicampur dengan zat lain. Salah satu korban yang membeli pil tersebut, dikenal sebagai Z.S., meninggal setelah mengkonsumsi pil yang dibeli dari McDonald.

Selain narkoba, McDonald juga diketahui memiliki senjata api, termasuk dua pistol berlapis emas, yang digunakan untuk melindungi jaringan narkoba serta uang hasil penjualan narkoba yang dilakukan melalui platform darknet. Senjata ini menunjukkan betapa seriusnya operasi perdagangan narkoba yang dikelolanya.

Dalam kasus yang sama, Ciara Clutario, 23, dari Burbank, juga telah mengaku bersalah dan dijadwalkan untuk dijatuhi hukuman pada Januari 2025. Kasus ini menjadi bagian dari upaya FBI dan DEA yang bekerja sama untuk mengatasi perdagangan narkoba melalui darknet.

Melalui kerja sama JCODE, pemerintah AS akan terus menyelidiki dan menghentikan operasi perdagangan narkoba besar yang bergantung pada kripto untuk transaksi ilegal, serta melacak rantai pasokan mereka. Pemerintah terus berupaya untuk menghentikan penyalahgunaan teknologi. 

Kasus yang melibatkan transaksi ilegal kripto bukan kali pertama terjadi. Dalam sebuah penggerebekan besar-besaran pada beberapa hari sebelumnya, pihak berwenang AS juga menangkap sejumlah pelaku yang terindikasi sebagai pengedar narkoba yang juga memanfaatkan kripto untuk menyembunyikan aktivitas mereka.

Mantan atlet Olimpiade asal Kanada, menjadi tokoh utama dalam kasus sebelumnya, di mana ia bersama 15 terdakwa lainnya dituduh terlibat dalam pengiriman ratusan kilogram kokain dari Kolombia ke AS.

Dakwaan tersebut menunjukkan bahwa organisasi ini tidak hanya menggunakan kripto untuk transaksi ilegal, tetapi juga melakukan kekerasan, termasuk pembunuhan, untuk mempertahankan kontrol atas jalur perdagangan mereka. 

Penggunaan mata uang digital sebagai alat pembayaran dalam perdagangan narkoba semakin umum, memberikan pelaku kejahatan cara untuk menyembunyikan aktivitas mereka dari otoritas resmi. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait