Krisis Ekonomi 2023 Parah Diperkirakan Tiba Pertengahan Juni

Harry Dent, seorang ekonom dan penulis beberapa buku terlaris, telah memperingatkan bahwa kejatuhan terbesar dalam seumur hidup kita yaitu krisis ekonomi 2023 akan terjadi antara sekarang dan sekitar pertengahan Juni.

Dia menekankan bahwa orang-orang akan tahu bahwa ini bukanlah koreksi besar. Ini adalah kejatuhan besar, satu yang belum pernah Anda lihat di dalam hidup Anda.

Krisis Ekonomi 2023 Menurut Harry Dent

Dalam sebuah wawancara dengan David Lin, pendiri HS Dent Investment Management yaitu Harry Dent, memperingatkan bahwa kejatuhan terbesar berupa krisis ekonomi 2023 dalam seumur hidup kemungkinan besar akan terjadi pada pertengahan Juni.

“Kita tidak akan melihat ini lagi. Anak-anak kita mungkin bahkan tidak akan melihat ekonomi gelembung, dekade dan dekade dari sekarang. Ini terjadi sekali dalam seumur hidup paling banyak,” ujar Dent.

Dia menjelaskan bahwa kejatuhan terbesar yang dia prediksi adalah apa yang seharusnya terjadi pada kejatuhan tahun 2008-2009, dengan mencatat bahwa S&P 500 turun 57 persen pada saat itu, dikutip dari News.Bitcoin.

Sekitar satu setengah tahun setelah kejatuhan itu, bank sentral mulai mencetak uang dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jadi, resesi itu tidak benar-benar melakukan tugasnya untuk membersihkan gelembung hutang terbesar dalam sejarah.

“Ketika krisis ekonomi 2023 terjadi, Saya memprediksi penurunan sebanyak 86 persen untuk S&P 500 dalam kejatuhan ini dan 92 persen untuk Nasdaq. Sedangkan Bitcoin akan turun sekitar 95-96 persen,” ujar Dent.

Dent mengharapkan pasar kripto akan jatuh bersamaan dengan saham, dengan BTC turun 95-96 persen dari puncaknya pada November 2021.

“Bitcoin akan turun dari US$69.000 menjadi sekitar tiga hingga empat ribu, ini persis apa yang terjadi pada Amazon dan dot-coms,” ujar Dent.

Ekonom ini telah berulang kali memperingatkan tentang kejatuhan terbesar dalam seumur hidup terutama prediksi krisis ekonomi 2023 pada pertengahan Juni mendatang.

Dia menunjukkan bahwa setelah peringatannya sebelumnya, Nasdaq turun 38 persen pada bulan Oktober tahun lalu.

“Itu hanya gelombang pertama turun. Ada dua lagi yang akan mengikuti. Kami telah memulai gelombang berikutnya yang bisa menurunkan Nasdaq hingga US$8.000 hanya dalam gelombang ini, bukan di akhir. Itu akan turun sedikit lebih dari 50 persen,” ujarnya.

“Ketika itu terjadi, orang-orang akan tahu bahwa ini bukanlah koreksi besar. Ini adalah kejatuhan besar, satu yang belum pernah Anda lihat dalam hidup Anda, dan satu yang bahkan para milenial tidak akan melihat kejatuhan yang lebih besar dari ini,” ujar Dent.

Menanggapi mengapa kejatuhan terbaru yaitu krisis ekonomi 2023 terjadi lebih lambat dari yang ia prediksi sebelumnya, ekonom ini menjelaskan bahwa penyebabnya adalah bank sentral menyatakan perang terhadap resesi. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait