Know Your Customer (KYC) crypto adalah proses verifikasi identitas yang wajib dilakukan pengguna di sebagian besar exchange kripto untuk memastikan keamanan transaksi dan mencegah tindak kejahatan finansial. Pelajari lebih lanjut soal cara melakukannya di bawah ini!
BACA JUGA:Â Apa Itu DeFi? Ini Pengertian, Cara Kerja dan Daftar Tokennya
Apa Itu KYC Crypto?
KYC Crypto adalah proses verifikasi identitas yang dilakukan exchange kripto untuk memastikan siapa penggunanya sebelum mereka bisa bertransaksi.
Dalam dunia keuangan, KYC atau Know Your Customer adalah bagian awal dari langkah pencegahan tindak pencucian uang (Anti-Money Laundering/AML). Melansir laman Notabene, proses ini membantu crypto exchange mengenali dan memverifikasi identitas kamu, mulai dari nama lengkap, alamat, hingga dokumen resmi yang sah.
Dengan adanya KYC, platform kripto bisa menilai tingkat risiko dari setiap pengguna dan mencegah aktivitas ilegal seperti pencucian uang atau pendanaan terlarang. Selain itu, KYC juga memberi perlindungan tambahan bagi investor, karena transaksi yang dilakukan lebih transparan dan sesuai regulasi.
Dasar Hukum KYC di Indonesia
Di Indonesia, KYC diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Pada Pasal 18 Ayat 5 disebutkan bahwa prinsip mengenal nasabah mencakup identifikasi, verifikasi, dan pemantauan pengguna jasa.
Artinya, ketika kamu menggunakan crypto exchange resmi di Indonesia, proses KYC bukan hanya formalitas, tapi juga kewajiban hukum untuk memastikan semua transaksi lebih transparan dan aman.
BACA JUGA:Â Pajak Kripto di Indonesia: Begini Tarif dan Cara Hitungnya!
Dokumen yang Dibutuhkan untuk KYC Crypto
Setiap exchange biasanya punya teknis yang berbeda, tapi secara umum dokumen yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan KYC adalah:
- Kartu identitas resmi (KTP, SIM, atau paspor)
- Foto diri sambil memegang identitas
- Nomor telepon aktif
- Alamat lengkap sesuai identitas
Beberapa platform mengizinkan kamu mengunggah file dokumen, sementara lainnya meminta foto langsung lewat aplikasi. Proses ini biasanya tidak memakan waktu lama, hanya beberapa menit hingga verifikasi selesai.
Apakah Bisa Membeli Kripto Tanpa KYC?
Secara umum, hampir semua exchange terpusat (centralized exchange) mewajibkan KYC agar kamu bisa membeli atau menarik aset kripto. Meski begitu, ada opsi untuk tetap membeli kripto tanpa KYC, misalnya lewat decentralized exchange (DEX). Namun, cara ini memiliki risiko lebih besar seperti potensi penipuan, biaya transaksi yang lebih tinggi, hingga tampilan platform yang kurang ramah bagi pemula.
Jadi, meskipun mungkin dilakukan, membeli kripto tanpa KYC bukan pilihan yang disarankan bagi investor pemula. Menggunakan exchange resmi dengan proses KYC yang jelas jauh lebih aman dan efisien.
Pentingnya KYC Crypto untuk Keamanan Investasi
KYC Crypto bukan sekadar formalitas, tapi langkah penting untuk memastikan transaksi kripto lebih aman, legal, dan terlindungi dari praktik ilegal. Kamu memang masih bisa membeli kripto tanpa KYC, tapi risikonya jauh lebih tinggi dibanding menggunakan exchange resmi. Kalau kamu serius ingin terjun ke dunia aset digital, memahami KYC adalah fondasi awal yang wajib kamu kuasai.
Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.