KYC Pi Network Hampir Berakhir, Pioneers Bisa Kehilangan Koin

Proses verifikasi Know Your Customer (KYC) dalam ekosistem Pi Network hampir mencapai tenggat waktu yang ditentukan. Namun, banyak pengguna masih mengalami kendala dalam menyelesaikan proses ini, sehingga berisiko kehilangan PI coin mereka.

KYC Pi Network Berakhir 14 Maret

Tim pengembang koin PI sebelumnya telah mengumumkan bahwa batas akhir untuk menyelesaikan KYC dan melakukan migrasi saldo ke mainnet adalah 14 Maret 2025 pukul 08.00 UTC. Mereka yang gagal memenuhi persyaratan ini “berisiko kehilangan sebagian besar saldo mereka.”

“Akhir dari Grace Period tidak bisa dihindari untuk memastikan jaringan dapat melanjutkan ke fase barunya tanpa sejumlah besar saldo yang tidak terverifikasi dan belum diklaim,” demikian pernyataan resmi Pi Network.

Peluncuran Mainnet Pi Network: Sukses Besar atau Kegagalan?

Namun, banyak pengguna mengeluhkan ketidakmampuan mereka untuk menyelesaikan KYC meskipun telah menambang PI coin selama bertahun-tahun. Salah satunya Ahmady Ala yang mengungkapkan bahwa identitasnya belum diverifikasi dalam waktu yang lama.

“Saya sudah menambang Pi selama enam tahun, tetapi mereka masih tidak mengizinkan saya menyelesaikan KYC. Saya telah mengajukan keluhan dan mengisi formulir permintaan KYC, tetapi tidak ada respons,” jelasnya di X.

Senada dengan itu, pengguna lain bernama Ibrahim juga mengeluhkan bahwa dokumen yang diajukan untuk proses KYC pada aplikasi Pi Network telah tertunda selama lebih dari dua tahun tanpa kejelasan. 

“Verifikasi KYC saya sudah menunggu selama 2,5 tahun. Jika memang tidak akan disetujui, seharusnya ada opsi untuk mengajukan ulang,” tuturnya.

KYC yang Tidak Disetujui Lebih Dari 2 Tahun - Ibrahim
KYC yang Tidak Disetujui Lebih dari 2 Tahun – Ibrahim

Sistem yang Tidak Transparan?

Di luar permasalahan KYC, beberapa pengguna melaporkan ketidaksesuaian saldo koin PI. Mereka menyatakan bahwa reward yang belum diverifikasi terus bertambah, sementara saldo  yang dapat ditransfer justru berkurang.

Masalah lain yang disorot adalah distribusi reward PI coin yang dianggap tidak adil. Seorang pengguna bernama Mango Fan Token mengungkapkan kekecewaannya setelah bertahun-tahun menambang dan berhasil mengajak banyak orang bergabung, tetapi justru menerima lebih sedikit PI coin dibandingkan mereka yang tidak memiliki referral.

“Saya menambang secara konsisten selama 4 tahun, tetap setia kepada Pi Network, membawa 39 orang, dan bahkan menyelesaikan KYC untuk 17 di antaranya—tetapi saya tidak mendapatkan apa-apa,” jelasnya.

Tak hanya itu, tim pengembang PI coin sebelumnya mengklaim memiliki 60 juta pengguna. Namun, data on-chain dari platform ExplorePi menunjukkan bahwa hanya sekitar 11 juta Pioneers yang benar-benar aktif.

Data Jaringan Pi Network - ExplorePi
Data Jaringan Pi Network – ExplorePi

Hal ini menimbulkan transparansi serta pertanyaan tentang tingkat adopsi sebenarnya dari proyek tersebut. Ditambah dengan potensi hilangnya sekitar 200 juta koin akibat proses KYC yang rumit, ketidakpastian di kalangan komunitas semakin meningkat.

Harga PI Coin Menguat, Tapi Sampai Kapan?

Di tengah kritik yang terus meningkat, PI coin justru mengalami rebound setelah beberapa hari sebelumnya diperdagangkan di kisaran US$1,3. Saat ini, harga Pi terlihat kembali naik seiring meningkatnya minat menjelang perayaan Pi Day pada 14 Maret.

Beberapa pihak berspekulasi bahwa kenaikan harga koin PI didorong oleh optimisme terkait kemungkinan pengumuman besar pada hari tersebut. Selain itu, rumor mengenai potensi listing di Binance juga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor dan trader.

Voting Rampung, Pi Network Segera Listing di Binance?

Namun, pertanyaannya tetap: apakah berakhirnya proses KYC akan mendorong harga lebih tinggi, atau justru meningkatkan ketidakpastian akibat hilangnya sejumlah besar koin dari peredaran?

Dengan berbagai polemik yang terjadi, komunitas Pi Network masih diliputi ketidakpastian. Apakah proyek ini benar-benar akan memenuhi janjinya atau justru semakin menimbulkan kekecewaan bagi para penggunanya? [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait