Meta kemungkinan akan menunjukkan laba yang melorot di laporan kuartal pertama tahun ini karena perusahaan beralih fokus ke kecerdasan buatan (AI).
Sebelumnya, nama Meta diambil sebagai transformasi Facebook Inc. untuk berfokus dalam pengembangan dunia virtual metaverse, yang kini justru beralih fokus ke kecerdasan buatan.
Kecerdasan Buatan Menjadi Fokus Terbaru Meta
Decrypt melaporkan bahwa Meta tampak telah melihat kecerdasan buatan sebagai sumber cuan yang potensial dan berjangka panjang.
Kabar perubahan fokus ini datang di tengah kesulitan yang dialami berbagai proyek metaverse untuk mendapatkan daya tarik investor dan pengguna.
Seorang analis mengatakan bahwa ia melihat perusahaan teknologi itu akan melaporkan laba sebesar US$5,2 milyar untuk kuartal pertama tahun ini.
Itu adalah penurunan sebesar 30 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022. Pendapatan dari Meta pun diprediksi turun, tetapi hanya sekitar 1 persen saja.
Tahun lalu, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg ini telah kehilangan hampir US$14 milyar di sektor metaverse dan tahun 2023 disebutnya sebagai tahun efisiensi.
Kian popularnya TikTok pun cukup menjadi pesaing berat bagi Facebook, namun potensi larangan AS dan panasnya debat politik telah memberi Meta ruang untuk bernafas.
“Kami percaya bahwa tantangan di TikTok […] dapat menguntungkan Meta, yang terus menambahkan pengguna ke platform-nya,.. TikTok menghadapi potensi larangan di AS, atau setidaknya permusuhan berkelanjutan dari pemerintah AS,” ujar tim Meta.
Menghadapi masa sulit, Meta pun sama seperti beberapa perusahaan besar lain, seperti Amazon dan Twitter, yaitu melakukan PHK. Ada sekitar 11.000 karyawan yang di PHK oleh Meta di bulan November 2022, dan 10.000 karyawan di bulan Maret kemarin.
“Kalau dipikir-pikir, saya meremehkan biaya tidak langsung dari proyek dengan prioritas lebih rendah [proyek metaverse],” ujar Zuckerberg.
Selain itu, Meta juga telah menghentikan rencana mereka untuk mendukung NFT di platform sosial media mereka, Instagram.
Diketahui, Meta telah merilis serangkaian alat terkait kecerdasan buatan, dalam penawaran yang disebut “Segmentasi Apa Pun,” alat identifikasi gambar AI dan alat periklanan yang memanfaatkan AI generatif.
Zuckerberg pun mengungkapkan bahwa mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan mengintegrasikannya ke dalam produk Meta telah menjadi area investasi terbesar.
Namun ia menggarisbawahi bahwa, fokus yang beralih ke AI ini bukan berarti mereka akan menghentikan proyek metaverse mereka dalam waktu dekat. [st]