Otoritas Jasa Keuangan Amerika Serikat (SEC) lagi-lagi menunda keputusannya soal Bitcoin ETF (exchange-traded fund), Cointelegraph melansir mengutip laporan resmi yang dirilis Kamis (06/11).
SEC memasang tenggat waktu baru untuk memberikan keputusan pada 27 Februari 2019. Hal tersebut dilakukan demi mengkaji lebih lanjut soal proposal perubahan aturan untuk mendaftarkan Bitcoin ETF yang diajukan firma investasi VanEck dan perusahaan blockchain SolidX di Chicago Board Options Exchange (CBOE).
“Kami memutuskan untuk menentukan kurun waktu lebih lama sebelum mencapai keputusan menyetujui atau tidak menyetujui proposal perubahan aturan agar kami memiliki waktu yang cukup untuk mengkaji proposal perubahan aturan tersebut,” tegas SEC.
Menurut Akta Sekuritas dan Bursa, SEC harus menerbitkan perintah menyetujui atau tidak menyetujui proposal aturan perubahan paling lambat 180 hari setelah tanggal pengumuman pemberitahuan. Jika dibutuhkan, SEC bisa memperpanjang kurun waktu tersebut selama 60 hari.
Proposal perubahan aturan pendaftaran Bitcoin ETF diumumkan pertama kali di Registrasi Federal pada 2 Juli 2018, sehingga batas maksimum pemberian keputusan SEC adalah 240 hari kemudian, yaitu pada 27 Februari 2019.
VanEck dan SolidX mengajukan proposal ETF berbasis Bitcoin kepada SEC pada 6 Juni 2018. ETF ini rencananya dijamin dengan Bitcoin asli, yang artinya setiap kontrak akan menyimpan Bitcoin dan bukan nilai tunainya, serta didaftarkan pada BZX Equities Exchange besutan CBOE.
BZX mengklaim bahwa Bitcoin lebih tahan terhadap manipulasi pasar dibandingkan dengan komoditas lain yang memiliki exchange-traded products (ETP). SEC meminta komentar lebih lanjut mengenai 18 isu penting, terutama persoalan manipulasi pasar dan klaim BZX, di mana SEC menerima 1.300 lebih komentar dari masyarakat umum yang memberikan tanggapan atau informasi tambahan demi membantu keputusan resmi SEC.
Berdasarkan komentar yang diterimanya, pada Agustus 2018, SEC menunda keputusannya untuk mendaftarkan ETF tersebut hingga 30 September. SEC meminta komentar lebih lanjut mengenai keputusan tersebut, sambil mengatakan pihak mereka belum mencapai kesimpulan apapun terkait isu Bitcoin ETF dan perubahan aturan terkait.
Pekan lalu, SEC merilis memorandum hasil rapat dengan perwakilan dari VanEck, SolidX dan CBOE. Para perwakilan tersebut mengklaim ada preseden untuk Bitcoin ETF berdasarkan komoditas lain yang sudah memiliki ETF, seperti emas dan minyak mentah.
Tim tersebut mengatakan, dalam hal komoditas fisik, informasi orang dalam seperti penemuan sumber pasokan baru atau gangguan di situs produksi bisa dimanfaatkan oleh oknum. Tetapi dalam kasus Bitcoin, situasi semacam itu tidak bisa diterapkan, karena semuanya bersifat transparan.
Baru-baru ini, komisaris SEC Hester Peirce, yang terkenal akan sikapnya yang mendukung kripto dan sering dijuliki “Mama Kripto” dari komunitas pegiat kripto di Amerika, mengklaim bahwa Bitcoin ETF bisa diresmikan “besok atau 20 tahun lagi.
“Jangan terlalu semangat menunggu. Lihat, untuk mendirikan Finhub saja SEC butuh waktu lama,” jelas Peirce. [ed]