Setelah Departemen Keuangan AS memblokir layanan Tornado Cash dan kontrak pintar, Pendiri Ethereum membuka suara terkait penggunaannya.
Sekadar informasi, Tornado Cash adalah solusi privasi terdesentralisasi serta non-kustodian yang dibangun di atas jaringan Ethereum.
Dengan layanan ini, jejak transaksi tidak akan lagi dapat dilacak, sehingga dana yang diterima tidak diketahui sumbernya.
Sesungguhnya, layanan ini dibangun untuk mereka yang mengidamkan privasi secara keseluruhan dalam transaksi. Tetapi, Tornado Cash (TC) justru banyak digunakan oleh para penjahat dunia maya untuk mencuci, alias menyamarkan, aset kripto curian mereka.
Privasi yang ketat dari layanan ini memungkinkan pengguna menarik aset kripto ke alamat baru tanpa terdeteksi. Di mata Departemen Keuangan AS, ini sangat cocok untuk para pelaku kejahatan siber, khususnya yang mencuri aset kripto.
Vitalik Buterin Menggunakan Tornado CashÂ
Berdasarkan laporan Crypto Briefing, sehari setelah langkah blokir dari Departemen Keuangan AS, Vitalik Buterin buka suara.
Pendiri Ethereum tersebut mengatakan bahwa dirinya sering menggunakan layanan tersebut untuk mengirimkan donasi untuk membantu Ukraina.
Dirinya mengaku melakukan donasi tersebut secara pribadi, tanpa memberitahu Pemerintah Rusia.
“Saya akan menunjukkan diri saya sebagai seseorang yang telah menggunakan TC untuk menyumbang untuk tujuan yang tepat ini [donasi ke Ukraina],” ujar Buterin.
Saat dirinya ditanya apakah dia menggunakan Tornado Cash karena takut bermasalah dengan Pemerintah, Buterin pun menjawab bahwa ia hanya ingin melindungi sang penerima dana, bukan dirinya sendiri.
Langkah terbaru Departemen Keuangan AS ini telah melarang semua warga AS dan perusahaan di dalam negeri, untuk berinteraksi dengan layanan tersebut.
Menanggapi blokir tersebut, Circle pun segera memasukkan semua alamat pada daftar sanksi ke blacklist perusahaan. Selain itu, Circle juga membekukan sekitar 75 ribu token USDC milik pengguna Tornado Cash.
Selain Circle, GitHub, Infura dan Alchemy juga telah mematuhi larangan tersebut dan mulai memblokir akses ke TC.
Namun, langkah pemblokiran tersebut juga mendapat pertentangan karena sanksi dikenakan kepada sesuatu yang bukan orang atau perusahaan.
“Memberi sanksi pada alat yang bukan alias siapa pun yang pantas mendapatkan sanksi secara substansial berbeda dari penggunaan khas daftar SDN… Sanksi ini mungkin ilegal dan bertentangan dengan Amandemen Pertama Konstitusi AS,” ujar Juru Bicara dari Coin Center, Organisasi lobi kripto terkemuka yang berbasis di AS. [st]