Dogecoin, yang selama ini dikenal sebagai “memecoin” dengan komunitas penuh candaan, tengah bersiap melangkah ke fase yang jauh lebih serius. Timothy Stebbing, salah satu pemimpin di Dogecoin Foundation, baru-baru ini mengungkapkan bahwa era DOGE L2 akan dimulai.
Dalam unggahannya di X pada 17 April, Stebbing menyebut bahwa integrasi Layer-2 bukan hanya inovasi teknis, tapi sebuah evolusi menyeluruh yang akan membuka peluang dan tantangan baru bagi ekosistem DOGE.
“Dogecoin L2 akan menghadirkan smart contract, mekanisme pembayaran baru, sistem identitas, tokenisasi aset dunia nyata (RWA)… seluruh ekosistem, sistem keuangan baru akan lahir di sini,” tulis Stebbing.
Pernyataan ini jelas menunjukkan ambisi besar dari tim pengembang Dogecoin: menjadikannya lebih dari sekadar alat spekulatif semata yang dipopulerkan Elon Musk. Dengan hadirnya Layer-2 pada jaringan DOGE, ini berpotensi menjadi infrastruktur yang mampu bersaing dalam berbagai sektor.
Ekosistem Terbuka, Inovasi Kolaboratif
Salah satu sorotan menarik dari pernyataan Stebbing adalah semangat kolaboratif yang diusung oleh pengembangan Dogecoin L2. Ia menekankan pentingnya membangun protokol terbuka dan saling mendukung, sesuai dengan niat utama diciptakannya meme coin tersebut.
Menurutnya, pemain di ekosistem ini seharusnya tidak hanya berlomba menjadi yang terbaik saja, tetapi juga saling mengangkat satu sama lain untuk membentuk komunitas yang sehat dan inovatif.
“Bangun protokol terbuka, kolaboratif, dan inklusif… lalu berinovasilah dan menangkan kompetisi lewat keunikanmu. Berdirilah di atas merit, tapi angkat juga yang lain bersamamu,” ujar Stebbing menutup pernyataannya.
Pendekatan ini sangat relevan, mengingat banyak Layer-2 sukses di jaringan Ethereum — seperti Arbitrum dan Base — yang tumbuh pesat justru karena mendukung pengembang independen dan aplikasi-aplikasi inovatif.
Jika Dogecoin mampu meniru strategi ini, bukan tidak mungkin akan mengalami pertumbuhan yang serupa, bersaing dengan berbagai jaringan utama seperti Ethereum lewat Dogecoin L2.
Prospek Cerah Masa Depan DOGE L2
Tidak hanya soal fitur, kehadiran Layer-2 pada jaringan Dogecoin juga bisa berdampak pada model konsensusnya. Selama ini, DOGE menggunakan konsensus blockchain Proof-of-work (PoW), mirip dengan Bitcoin.
Namun, seiring berkembangnya Layer-2 dan kebutuhan akan efisiensi transaksi, perpindahan menuju Proof-of-Stake (PoS) menjadi kemungkinan yang patut diperhitungkan. Ethereum sendiri telah membuktikan bahwa PoS mampu menjaga keamanan sekaligus menurunkan biaya dan konsumsi energi.
Lebih jauh, kehadiran DOGE L2 juga membuka pintu bagi investor institusional untuk masuk ke ekosistemnya terutama dalam RWA seperti properti, emas, bahkan saham. Peningkatan utilitas ini otomatis akan mendongkrak likuiditas DOGE dan semakin memperkuat posisinya di pasar kripto. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.