Layer-3 crypto adalah lapisan blockchain yang dirancang khusus untuk meningkatkan pengalaman pengguna, menyederhanakan aplikasi, dan memperkuat interoperabilitas di atas Layer-1 dan Layer-2. Yuk, pelajari lebih lanjut soal Layer-3 di bawah ini!
BACA JUGA: Panduan Lengkap Layer-2 Crypto: Fungsi dan Daftar Tokennya!
Apa Itu Layer-3 Crypto?
Layer-3 crypto adalah teknologi blockchain yang dibangun di atas Layer-1 dan Layer-2 untuk menciptakan aplikasi yang lebih fleksibel, terpadu, dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Melansir laman Cointelegraph, Layer-3 dirancang untuk mengatasi keterbatasan yang ada dengan cara memperluas fungsi blockchain, mulai dari mempercepat transaksi, memungkinkan komunikasi antar blockchain (cross-chain), hingga menyediakan lingkungan aplikasi yang lebih kompleks dan ramah pengguna. Dengan pendekatan ini, layer-3 mendorong terciptanya ekosistem yang lebih terhubung dan efisien.
Secara sederhana, kalau Layer-1 adalah pondasi utama dan Layer-2 mempercepat kinerjanya, maka Layer-3 hadir sebagai penghubung sekaligus penyempurna yang membuat aplikasi blockchain jadi lebih mudah diakses dan digunakan oleh siapa saja.
Layer-1 itu ibarat jalan raya dan infrastruktur utama—fondasi kokoh tempat segalanya berdiri. Lalu, Layer-2 hadir seperti jalan tol di atas jalan raya, mempercepat arus kendaraan alias transaksi.
Nah, Layer-3 itu seperti sistem transportasi pintar yang menghubungkan semua moda—dari bus, kereta, sampai sepeda listrik—agar orang bisa berpindah tempat dengan mudah, nyaman, dan efisien, bahkan antar kota. Ia bukan cuma mempercepat, tapi juga menyatukan dan mempermudah semua sistem yang sudah ada, supaya siapa pun bisa menjelajahi kota supaya tidak bingung dan tersasar.
BACA JUGA:Â Apa Itu DAO? Ini Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya!
Fungsi Layer-3 Crypto
Layer-3 crypto berfungsi untuk menyederhanakan pengalaman pengguna, meningkatkan interoperabilitas, serta memungkinkan aplikasi blockchain bekerja lebih kompleks, aman, dan fleksibel. Melansir laman Chainalysis, berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Layer-3 membuat interaksi dengan blockchain jadi jauh lebih mudah, bahkan untuk pemula. Misalnya, dengan teknologi seperti zkLogin, kamu bisa masuk ke aplikasi berbasis blockchain hanya dengan akun Google atau Apple tanpa harus membuat dompet kripto atau menghafal frasa pemulihan yang rumit.
2. Interoperabilitas antar Jaringan Blockchain
Salah satu kekuatan utama Layer-3 adalah kemampuannya menjadi jembatan antar blockchain. Ini berarti aplikasi bisa berjalan di berbagai jaringan sekaligus. Contohnya, kamu bisa mencetak NFT art di Ethereum sambil menggunakan aset dari Solana dalam satu aplikasi sosial berbasis L3.
3. Mendukung Fungsi Aplikasi yang Kompleks
Layer-3 dirancang untuk menangani logika yang lebih rumit dan interaksi secara real-time. Misalnya, game seperti XAI Games bisa menjalankan ribuan transaksi kecil di dalam permainan tanpa memperlambat jaringan utama. Hal tersebut tentu sulit untuk dilakukan pada layer-1 maupun Layer-2.
4. Keamanan dan Privasi yang Lebih Baik
Beberapa L3 dilengkapi dengan fitur enkripsi canggih atau teknologi zero-knowledge proof. Ini berguna untuk melindungi data pengguna, bahkan dari blockchain yang jadi dasar aplikasinya. Misalnya, aplikasi kesehatan bisa berjalan di L3 tanpa khawatir data medis sensitif bocor.
5. Kustomisasi dan Fleksibilitas Tinggi
Layer-3 memungkinkan pengembang menciptakan solusi sesuai kebutuhan mereka, tanpa harus memodifikasi sistem di layer-1 atau 2. Contohnya, protokol DeFi bisa meluncurkan L3 khusus untuk menyesuaikan aturan komunitas atau menurunkan biaya gas sesuai preferensi penggunanya.
Perbedaan Layer-1, Layer-2 dan Layer-3

Layer-3 crypto berbeda dari layer-sebelumnya karena berfokus pada aplikasi dan pengalaman pengguna, bukan hanya skalabilitas atau keamanan jaringan. Melansir laman CoinTracker, berikut ini tabel perbedaan antara ketiga layer dalam ekosistem blockchain:
BACA JUGA:Â Apa Itu Public Key? Ini Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Private Key!
Layer | Peran Utama | Contoh | Fokus |
Layer-1 | Pondasi utama blockchain | Ethereum, Solana, Bitcoin | Keamanan, desentralisasi |
Layer-2 | Solusi untuk skalabilitas | Arbitrum, Optimism, zkSync | Kecepatan transaksi, biaya lebih murah |
Layer-3 | Lapisan aplikasi dan layanan | Orbs, XAI Games, zkLogin | Kustomisasi, interoperabilitas, UX |
Jadi, jika Layer-1 adalah fondasi, dan Layer-2 mempercepat serta meringankan beban jaringan utama, maka Layer-3 hadir untuk memberikan pengalaman yang lebih praktis, terhubung, dan sesuai kebutuhan pengguna serta pengembang aplikasi blockchain.
Daftar Proyek Layer-3
Meskipun masih dalam tahap awal pengembangan, beberapa proyek Layer-3 crypto sudah mulai menunjukkan potensi besar dalam membangun aplikasi blockchain yang lebih praktis, cepat, dan mudah diakses. Masih melansir laman Chainalysis, berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Orbs Network
Orbs adalah proyek Layer-3 yang menambahkan layanan backend terdesentralisasi ke jaringan Ethereum dan Layer-2-nya. Dengan Orbs, pengembang bisa membuat aplikasi yang lebih kompleks seperti protokol DeFi otomatis atau smart contract dengan logika khusus tanpa mengganggu jaringan utama.
2. XAI Games
Dibangun di atas Arbitrum, XAI Games fokus pada dunia game berbasis blockchain. Layer-3 ini dirancang untuk menangani ribuan transaksi mikro dan NFT dalam game secara cepat dan murah, tanpa membebani performa jaringan dasar.
3. zkLogin
zkLogin hadir di atas blockchain Sui dan memungkinkan pengguna login ke aplikasi blockchain menggunakan akun Web2 seperti Google atau Apple. Dengan begitu, pengguna tak perlu membuat wallet crypto sendiri, namun tetap mendapatkan keamanan setara blockchain.
4. DEGEN Chain
Jaringan ini dikembangkan di atas Base dan difokuskan untuk transaksi mikro berkecepatan tinggi. DEGEN Chain populer digunakan di aplikasi sosial on-chain yang sering memakai token dalam jumlah kecil secara intensif.
5. Dojo
Dojo dibangun di atas Starknet sebagai infrastruktur game on-chain. Ia memanfaatkan teknologi zero-knowledge (ZK) untuk menciptakan performa real-time dalam game, menjadikannya cocok bagi pengembang yang ingin membuat game blockchain yang kompleks dan responsif.
6. Lens Protocol
Lens adalah proyek Layer-3 yang mendukung jaringan sosial terdesentralisasi. Protokol ini menyediakan fondasi modular untuk membangun platform media sosial berbasis blockchain yang lebih terbuka, aman, dan bisa disesuaikan sesuai kebutuhan penggunanya.
Proyek-proyek ini menunjukkan bahwa Layer-3 crypto bukan sekadar pengembangan teknis, tapi juga membuka jalan bagi aplikasi blockchain yang lebih relevan dengan kebutuhan pengguna masa kini.
Semakin Mudah Berkat Layer-3 Crypto
Layer-3 crypto adalah pengembangan terbaru yang membuat teknologi blockchain jadi lebih mudah digunakan, terhubung, dan fleksibel. Kalau layer-1 jadi fondasi dan layer-2 membantu mempercepat transaksi, maka layer-3 fokus pada pengalaman pengguna dan aplikasi yang lebih kompleks.
Beberapa fungsinya antara lain mempermudah login, menghubungkan berbagai jaringan blockchain, hingga mendukung game dan aplikasi sosial yang berjalan cepat dan efisien. Proyek seperti Orbs, XAI Games, dan zkLogin jadi contoh awal dari potensi besar layer-3.
Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.