Gara-gara pengumuman “ponsel blockchain” buatan Samsung Electronics dan GroundX-Klaytn hari ini, 9 September 2019, LG Electronic berniat serupa untuk menyaingi.
Entah karena ini sudah jadi tren atau Samsung ingin menjadi trend setter-nya, Samsung Electronics dan GroundX mengumumkan peluncuran ponsel cerdas bernama “Klaytn Phone” yang berbasis teknologi blockchain.
Langkah itu ternyata bikin LG merasa agak tersaingi, setidaknya itu menurut “orang dalam” LG kepada Chosun pada 8 September 2019 lalu.
Produk ponsel LG yang kalah pamor dari Samsung, bisa jadi sebagai pemicu langkah ini. Maklumlah, karena LG dan Samsung sama-sama satu kampung, tapi beda nasib saja.
Kata sumber itu, LG sudah bertemu dengan sejumlah pengembang decentralized application (DApp), juga di Korea Selatan dan berencana membuat produk ponsel berbasis blockchain seperti Klaytn.
“LG kelihatannya merespons langkah Samsung itu,” sebut sumber itu kepada Chosun.
GroundX sendiri adalah perusahaan rintisan yang terafiliasi dengan Kakao, perusahaan Internet asal Korea Selatan. GroundX didirikan oleh Kakao khusus untuk mengerjakan sejumlah proyek terkait teknologi blockchain. Salah satu yang pertama adalah pembuatan teknologi blockchain publik, Klaytn.
Di ponsel Klaytn ini disematkanlah “Samsung Blockchain Keystore“, sebuah fitur yang dikembangkan sendiri oleh Samsung. Fitur ini pun sebenarnya sudah tersedia di sejumlah seri Samsung Galaxy S10, yang diluncurkan beberapa bulan lalu. Secara prinsip, fitur ini adalah wallet aset kripto yang menyimpan private key dan public key aset kripto para penggunanya.
Di ponsel blockchain itu pula, GroundX pun tak lupa “menitipkan” kripto bernama Klay, kripto bawaan asli blockchain Klaytn.
“Ponsel ini berbasis dompet kripto, sehingga pengguna dapat menyimpan aset kriptonya dan dengan mudah melakukan transaksi tak hanya dengan Klay, tetapi pula jenis aset kripto lainnya yang dibuat menggunakan blockchain Klaytn,” sebuat Klaytn dalam siaran persnya.
Selain harga ponsel unik mahal, karena setara sepeda motor di Indonesia, pasar yang disasar pun hanya di Korea Selatan saja. Jikalau saat ini Anda berada di Seoul dan berminat mencicipinya, Anda harus merogoh kocek hingga 1.248.500 won atau setara dengan Rp14,7 juta. Itu pun hanya bisa di beli melalui SK Telecommunication, “Telkom-nya” Negeri Ginseng itu. [Cosmochain/Chosun/red]