Libra Association asal Swiss, yang mengelola proyek blockchain-aset kripto Libra yang juga diinisasi oleh Facebook, merekrut Saumya Bhavsar, mantan penasehat hukum OCC di AS. Dia bertugas mengawasi pengembangan sistem pembayaran baru itu dari segi hukum.
Dalam keterangan beberapa waktu lalu, Libra Association merekrut Saumya Bhavsar sebagai penasihat umum (general counsel) baru di Libra Networks, badan usaha yang bertugas menjalankan sistem pembayaran berbasis blockchain tersebut, di bawah pengawasan Libra Association.
Bhavsar berpengalaman selama dua dekade di industri layanan keuangan, dalam beragam peran legal, regulasi dan kepatuhan hukum.
Sebelumnya, ia bekerja dengan agensi regulator dan bank Amerika Serikat serta Eropa, termasuk Credit Suisse, Komisi Eropa dan Departemen Keuangan AS.
Dia pernah berlabuh di Kantor Pengawas Dolar AS (OCC) sebagai penasehat. OCC sendiri bernaung di bawah Kementerian Keuangan AS. Bhavsar juga pernah bekerja di UBS dan Credit Sussie di Swiss, masing-masing selama 11 dan 3 tahun.
Direktur Manajer Libra Networks, Jeffrey Emmet, menerangkan bahwa Bhavsar adalah sosok pemimpin unik dengan kemampuan tinggi dan terbilang sukses soal hukum keuangan, termasuk regulasi dan operasional perusahaan di bidang layanan keuangan.
Bhavsar akan ditugaskan membantu Libra soal peta regulasi dan hukum untuk mengembangkan infrastruktur pembayaran global yang mampu menghubungkan 2,7 milyar pengguna Facebook itu.
Facebook memperkenalkan Libra pada tahun 2019 sebagai aset kripto yang didukung aset cadangan serta dikelola oleh konsorsium global perusahaan yang bekerjasama untuk menyediakan layanan keuangan aman.
Libra Klaim Sistem Pembayaran 7 Kali Lebih Cepat daripada Visa
Setelah mendapat kritik dari regulator pemerintah AS, proyek Libra menurunkan ambisinya dan kini menawarkan stablecoin, bernilai dolar AS, euro dan yen.
Proyek Blockchain Libra Belum Tiba, Perusahaan Ini Siapkan Perangkat Pendukungnya
Pendirian Libra dibantu oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk menciptakan sistem pembayaran global dan lebih efisien.
Sebelumya dikabarkan bahwa Libra akan meluncurkan stablecoin bernilai dolar AS pada Januari 2021, dilansir dari Financial Times. [cointelegraph.com/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.