Gelombang isu ETF berbasis altcoin kembali memanaskan pasar menjelang Oktober 2025. Altcoin Buzz menyoroti lima kripto yang dinilai berada di posisi paling siap jika Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di AS benar-benar mengeluarkan lampu hijau.
Logikanya sederhana, akses ETF membuka pintu bagi aliran dana institusional, mempertebal likuiditas, dan, dalam skenario terbaik, mengangkat harga.
Di sisi lain, volatilitas menjelang tanggal keputusan hampir pasti meningkat. Bagi trader, ini seperti menunggu hasil pertandingan final, di mana semua mata tertuju pada tanggal-tanggal krusial.
Altcoin Ini yang Paling Diuntungkan Jika ETF Disetujui pada Oktober 2025
1. Cardano (ADA): Tenggat 26 Oktober dan “Jawaban Final”
Dalam video terbarunya, Altcoin Buzz menempatkan Cardano (ADA) di urutan pertama. Ada tenggat 26 Oktober 2025 bagi SEC untuk memberi keputusan atas pengajuan ADA ETF Grayscale.
Periode peninjauan sudah beberapa kali diperpanjang, sehingga fase ini diposisikan sebagai “semua atau tidak sama sekali,” keputusan ya atau tidak akan keluar pada hari itu. Altcoin Buzz turut mengutip peluang pasar prediksi yang menilai probabilitas persetujuan ADA ETF tinggi pada 2025.
Lebih lanjut lagi, kanal tersebut menyinggung perubahan aturan yang memangkas jarak maksimal dari pengajuan hingga peluncuran ETF, dari 240 hari menjadi 75 hari.
Secara praktis, kebijakan ini menekan kebiasaan penundaan berulang yang selama ini membuat pelaku pasar frustrasi.
“Persetujuan SEC akan menjadi tonggak penting bagi Cardano,” ujar host Altcoin Buzz, Maddie.
2. XRP: Rentetan Putusan pada 18–24 Oktober
Ripple (XRP) menjadi kandidat kuat berikutnya. Kalender Oktober 2025 yang padat, yakni 18 Oktober (Grayscale), 20 Oktober (21Shares dan Bitwise), 23 Oktober (CoinShares dan Canary Capital), serta 24 Oktober (WisdomTree).
Masih ada Franklin Templeton yang diperkirakan baru memperoleh keputusan 14 November. Menariknya, Altcoin Buzz mencatat keyakinan pasar prediksi yang menilai peluang setidaknya satu XRP ETF disetujui pada 2025 sangat tinggi.
Namun demikian, perlu dicatat bahwa, sebagian pengajuan dilakukan saat aturan 240 hari masih berlaku. Jika ada penolakan, emiten bisa saja mengajukan ulang di jalur 75 hari yang lebih cepat, yang berarti peluncuran berpotensi mundur ke kuartal I 2026.
Dengan kata lain, hasil Oktober bukan hanya “naik atau turun,” tetapi juga menentukan rute dan waktu tempuh berikutnya.
3. Solana (SOL): Lima Berkas Antara 10–16 Oktober
Solana (SOL) disebut menyusul dengan lima pengajuan yang dijadwalkan melewati tinjauan SEC pada 10–16 Oktober. Nama-nama pengajuannya bukan pemain kecil, yaitu Grayscale, VanEck, 21Shares, Canary, Bitwise, membuat narasi SOL ETF terasa kian konkret.
Jika restu regulator turun, SOL akan menyusul Bitcoin dan Ethereum sebagai jaringan L1 besar yang memperoleh akses ETF di AS. Secara teori, dampaknya adalah arus dana institusi serta percepatan adopsi, termasuk pada ranah DeFi.
Di sisi lain, investor juga diingatkan pada sifat tokenomik SOL yang kerap menjadi bahan diskusi, tidak selalu ideal, tetapi bukan juga penghambat mutlak saat pasar sedang naik.
4. Chainlink (LINK): Dua Pengajuan Spot dan Dorongan Kredibilitas Institusional
Untuk Chainlink (LINK), Grayscale telah mengajukan S-1 guna mengonversi trust menjadi spot ETF yang direncanakan diperdagangkan di NYSE Arca dengan ticker GLNK.
Bitwise juga mengajukan LINK ETF lain dengan Coinbase sebagai kustodian. Altcoin Buzz menekankan belum ada tanggal final yang diumumkan publik, tetapi jangka waktu keputusan diperkirakan pada kuartal IV 2025.
Di sisi lain, Chainlink terus memperkuat kedekatannya dengan kebutuhan data institusional, termasuk kemitraan dengan Intercontinental Exchange (data forex dan logam mulia) serta Departemen Perdagangan AS (data makro pemerintah) untuk menghadirkan data on-chain.
Untuk analogi sederhana, jika kripto adalah jalan tol, oracle tepercaya seperti Chainlink adalah rambu dan lampu lalu lintas yang membuat arus bergerak rapi.
5. Stellar (XLM): Jalan Lewat Indeks ETF NASDAQ di AS
Terakhir, Stellar (XLM). Altcoin Buzz menyebut ada dua jalur, yakni yang pertama, keberadaan NASDAQ crypto index US ETF yang telah disetujui SEC per 24 September 2025 dan memuat XLM (bersama aset lain seperti XRP dan SOL), dan kedua, pengajuan S-1 Grayscale untuk spot Stellar ETF di NYSE Arca pada tanggal yang sama.
Keduanya diproyeksikan menjalani tinjauan dan peluang persetujuan lebih lanjut pada akhir 2025, bahkan bisa merayap ke awal 2026. Intinya, akses melalui keranjang ETF indeks membuat XLM lebih mudah dijangkau investor institusi dan ritel lewat kanal yang diawasi regulator.
Altcoin Buzz mengingatkan pola klasik, di mana kabar ETF biasanya memicu spekulasi menjelang keputusan. Tidak heran jika sebagian investor memilih “beli rumor, jual berita.”
Namun, pasar jarang bergerak lurus. Jika sejumlah pengajuan disetujui berurutan, dampaknya bisa berlapis, dari penetapan benchmark institusional hingga efek jaringan di ekosistem masing-masing koin. Di sisi lain, skenario penolakan dan pengajuan ulang 75 hari juga perlu diantisipasi.
Pada akhirnya, ETF bukan jaminan hasil instan. Ia lebih mirip “pintu putar” untuk dana besar yang membuka-tutup sesuai kondisi. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.