Lima Faktor Pendorong Kenaikan Harga Bitcoin Menurut VanEck

Harga Bitcoin telah mengalami lonjakan signifikan selama setahun terakhir, dengan peningkatan mencapai 124 persen, dan mengungguli hampir setiap kelas aset utama. Dalam konteks ini, perusahaan investasi asal AS, VanEck, mengidentifikasi lima faktor pendorong utama yang berkontribusi pada lonjakan harga Bitcoin akhir-akhir ini dan potensi kenaikan di masa depan.

Pertama, meningkatnya adopsi BTC oleh institusi dan negara memainkan peran penting dan peningkatan harga Bitcoin. Sejak Januari 2024, Bitcoin Exchange-Traded Products (ETP) telah menarik lebih dari US$19 miliar dari institusi seperti dana lindung nilai, perusahaan asuransi, dan dana pensiun. Meskipun ada peningkatan yang signifikan dalam kepemilikan ETP di kalangan dana lindung nilai, adopsi di kalangan RIA (Registered Investment Advisors) cenderung lebih lambat. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada minat yang kuat, strategi model portofolio yang lebih menyeluruh yang mengintegrasikan Bitcoin masih perlu dikembangkan.

ETP merupakan klasifikasi umum untuk produk investasi seperti Exchange-Traded Fund (ETF), misalnya ETF Spot Bitcoin yang diluncurkan di bursa efek di AS pada Januari 2024 lalu. Ini yang dianggap VanEck semakin memudahkan siapa saja yang lebih terbiasa berinvestasi di pasar modal untuk mengakses BTC secara tak langsung. Atau dengan kata lain memperluas akses investor raksasa masuk ke pasar Bitcoin dan mendorong peningkatan harga Bitcoin.

Selain itu, tujuh negara, termasuk Ethiopia dan Kenya, kini mulai menambang Bitcoin dengan dukungan pemerintah. Ini mengindikasikan pergeseran menuju dedolarisasi dan peningkatan peran Bitcoin dalam perdagangan lintas negara. Penambangan yang didukung pemerintah ini berpotensi memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset cadangan global, terutama di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.

Peringkat Negara Pemilik Bitcoin Terbesar: AS Unggul, Bhutan Ketiga

Faktor kedua adalah keputusan suku bunga The Federal Reserve (Fed) berikutnya, usai pemangkasan sebesar 50 bps pada 18 September 2024 lalu. VanEck menjelaskan, jika The Fed memutuskan untuk terus memangkas suku bunga sebagai respons terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi, hal ini dapat menguntungkan aset berisiko seperti Bitcoin. Dengan suku bunga rendah, investor cenderung mencari alternatif return tinggi, dan Bitcoin bisa menjadi pilihan yang menarik di tengah ketidakpastian ini, termasuk meningkatkan harga Bitcoin.

korelasi pasar modal dan harga bitcoin

Untuk faktor ketiga, Masih menurut VanEck, konteks politik di AS juga berkontribusi pada dinamika pasar Bitcoin. Pemilihan presiden AS yang akan datang dapat berdampak pada regulasi aset digital. Meskipun ada potensi pengeluaran fiskal yang meningkat, kepresidenan yang mendukung pengurangan regulasi dapat memberikan dorongan positif bagi pasar kripto secara keseluruhan. Kamala Harris dan Donald Trump memiliki pandangan yang berbeda terhadap Bitcoin, dan hasil pemilihan dapat mempengaruhi arah pasar aset digital di AS, termasuk harga Bitcoin secara global.

“Kami percaya bahwa kepresidenan Trump secara umum akan berdampak positif bagi seluruh ekosistem kripto, karena kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak deregulasi dan kebijakan yang menguntungkan bisnis, mungkin khususnya bagi pengusaha kripto, yang semakin diawasi oleh regulator dalam empat tahun terakhir,” tulis VanEck.

Keempat, meningkatnya inflasi dan devaluasi mata uang fiat juga berkontribusi pada pertumbuhan harga Bitcoin. Dalam lingkungan di mana mata uang fiat menghadapi tantangan dari inflasi yang meningkat, Bitcoin muncul sebagai alternatif yang semakin menarik bagi investor. Ketidakpastian ekonomi global yang dihadapi banyak negara memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset yang mampu melindungi nilai.

Kelima, dari segi demografi, dukungan yang kuat dari generasi muda juga menjadi faktor pendorong harga Bitcoin. Generasi ini lebih terbuka terhadap teknologi baru dan berinvestasi dalam aset digital. Seiring dengan peralihan kekayaan dari generasi Baby Boomer, Bitcoin berpotensi mendapatkan keuntungan lebih besar di masa depan.

Gen Z dan Milenial Lebih Pilih Kripto, Saham Diabaikan

Volume perdagangan Bitcoin yang meningkat 173 persen dibandingkan tahun lalu menunjukkan minat yang signifikan terhadap aset digital ini. Volume ini melampaui pertumbuhan volume perdagangan pasar modal yang hanya meningkat 18 persen tahun ini. Hal ini menegaskan bahwa minat terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya semakin besar di tengah keterbatasan pasar ekuitas.

Secara keseluruhan, pertumbuhan jangka panjang harga Bitcoin menurut VanEck ini didorong oleh narasi-narasi besar yang kuat, termasuk kebutuhan akan jaringan yang terdesentralisasi, meningkatnya adopsi kelembagaan, dan keterlibatan negara dalam penambangan dan perdagangan. Dalam konteks ini, Bitcoin dapat berfungsi sebagai lindung nilai penting di tengah tantangan yang dihadapi oleh sistem moneter fiat.

Dengan fondasi yang semakin kuat dan dukungan yang meningkat dari berbagai sektor, Bitcoin diperkirakan akan terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Analisis ini menunjukkan bahwa pasar bull jangka panjang untuk harga Bitcoin masih utuh, dan prospek masa depan tetap cerah. Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan politik, Bitcoin berpotensi menjadi pilihan investasi yang semakin menarik bagi investor di seluruh dunia. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait