Lima Jebakan Kripto yang Jarang Dibahas tapi Berbahaya

Berinvestasi di kripto mungkin tampak mudah secara teori, tetapi kenyataannya jauh lebih rumit dan ada yang disebut jebakan kripto. Dalam video terbaru di kanal YouTube-nya, Lark Davis memaparkan lima jebakan utama yang kerap menjebak para investor kripto, terutama pemula. Berikut ulasannya.

5 Jebakan Mematikan di Dunia Kripto yang Harus Anda Hindari

1. Trading Besar di Awal

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan investor baru adalah langsung melakukan trading besar tanpa pengalaman.

“Anda mendengar tentang seseorang yang sukses sebagai day trader dan berpikir bisa keluar dari pekerjaan harian Anda. Tapi kemudian, Anda kehilangan semua uang dalam satu perdagangan buruk,” ujar Davis.

Dia menyarankan agar pemula menggunakan akun demo atau melakukan perdagangan kecil dengan US$20, bukan seluruh tabungan.

Ini penting untuk mempelajari risiko dan mengelola emosi saat berdagang. Dengan cara ini, Anda dapat menganalisis perdagangan tanpa tekanan besar.

2. Mengikuti Arus (Herd Mentality)

Herd mentality atau perilaku mengikuti mayoritas sering kali menjadi jebakan berbahaya. Media besar biasanya hanya melaporkan harga kripto setelah melonjak atau jatuh drastis.

Menurut Davis, ini sering membuat investor baru ikut-ikutan membeli saat harga tinggi atau menjual saat harga rendah.

“Ketika pasar sedang naik, orang-orang optimis. Tetapi ketika pasar turun, semua orang panik dan mengira ini adalah akhir dunia kripto,” ujar Davis.

Untuk menghindari jebakan ini, penting untuk memahami siklus pasar dan membangun rencana investasi yang matang.

3. Kurangnya Keamanan

Kurangnya perhatian terhadap keamanan menjadi salah satu alasan utama kerugian di dunia kripto. Dalam sistem perbankan tradisional, pemerintah sering melindungi dana nasabah.

Namun, di kripto, kehilangan akses ke dompet Anda berarti kehilangan dana Anda untuk selamanya.

Self-custody adalah keterampilan penting yang harus dipelajari. Gunakan dompet perangkat keras untuk menyimpan aset jangka panjang Anda,” ujar Davis.

Dia juga mengingatkan bahwa dompet digital seperti aplikasi atau ekstensi browser lebih rentan terhadap peretasan.

4. Tidak Memiliki Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah aspek penting yang sering diabaikan investor baru. Banyak yang berinvestasi berdasarkan rekomendasi acak dari internet tanpa melakukan riset mendalam.

Davis menekankan bahwa profesional biasanya hanya mengalokasikan 1-2 persen dari portofolio mereka untuk satu perdagangan.

“Jangan hanya melempar uang ke pasar dan berharap. Anda perlu strategi, titik invalidasi, dan rencana untuk mengambil keuntungan,” ujar Davis.

Manajemen risiko juga mencakup diversifikasi portofolio dan tidak terlalu bergantung pada satu aset.

5. Berinvestasi Lebih dari yang Bisa Anda Tanggung

Salah satu jebakan klasik adalah berinvestasi lebih dari yang mampu Anda tanggung. Banyak orang mengalokasikan sebagian besar aset mereka ke satu koin atau token tanpa memikirkan risiko.

“Jika portofolio Anda membuat Anda tidak bisa tidur nyenyak, berarti Anda mengambil risiko terlalu besar,” tambah Davis.

Investasi yang tidak terkendali tidak hanya memengaruhi keuangan, tetapi juga kesehatan mental, hubungan dan kualitas hidup.

“Investasi harus meningkatkan kualitas hidup Anda, bukan menghancurkannya,” tegasnya. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait