LinkEye, proyek blockchain yang didirikan pada tahun 2017 silam sempat vakum, kini mencoba bangkit kembali. Mereka hendak fokus ke sektor DeFi (Decentralized Finance), dianggap selaras dengan visi awal mereka, yakni shared credit system.
“Pada tahun 2018, ketika banyak orang membincangkan tentang pelaporan kredit berbasis blockchain, tak sedikit pula membicarakan tentang LinkEye. Ketika itu sistem kredit mengandung banyak masalah, ranah yang dimasuki LinkEye pada tahun 2017 khususnya untuk sektor credit union chain. Kami sempat memimpin sektor itu. Namun, pada tahun 2018, LinkEye sempat vakum,” sebut LinkEye dalam keterangan resminya, Senin (12 Oktober 2020).
Menurut LinkEye, dengan popularitas tinggi terhadap oracle di sektor DeFI, LinkEye mencoba menjajal kembali bidang itu dengan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan asal Singapura itu.
With DeFi on the rise, Linkeye’s Credit Revolution has Achieved Amazing Results https://t.co/gfS9Xa4WSj
— LinkEye (@LinkEyeProject) October 12, 2020
Di sektor DeFi, oracle adalah software khusus yang menjembatani antara beragam sumber data, sebelum ia direkam ke dalam blockchain yang bersifat permanen.
“LinkEye menyediakan platform berbagi data dan menyediakan layanan data bagi pengguna berdasarkan nilai data. Di sinilah oracle berperan, menghubungkan data off-chain (tidak tersimpan di blockchain) ke blockchain sehingga menjadi data bersifat on-chain. Hanya dengan menyimpan data ke blockchain-lah, data menjadi lebih bernilai,” sebut LinkEye.
LinkEye mengklaim sebagian nilai-nilai dan karakter DeFi saat ini sudah diadopsi oleh mereka sejak dua tahun silam.
Pada tahun 2018 misalnya, mereka meluncurkan program staking aset kripto LinkEye Token (LET). Program itu kini dipadu dengan platform berbagi data itu sebagai sistem imbalan di dalam ekosistem, selain aspek lending dan borrowing, yang merupakan sifat umum dari DeFI.
Harga aset kripto LET sendiri sempat menguat cukup apik kemarin, lebih dari 7 persen di harga US$0,01474 per LET, berdasarkan data dari Coingecko.com. Huobi Global tercatat sebagai bursa yang paling aktif memperdagangkan LET.
“DeFi sejatinya akan tetap tumbuh dengan beragam proyek yang masuk ke dalamnya. Sebagai inovator di bidang ini, LinkEye berusaha secara konsisten agar informasi lebih terbuka, transparan, kekal dan akurat,” pungkas LinkEye. [red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.