Liqnet Ramaikan Pasar Kripto Indonesia

Pasar kripto Indonesia lagi-lagi kedatangan tamu dari luar. Setelah pada tahun lalu ada Coinone asal Korea dan Huobi asal China mencari cuan di Indonesia, tahun ini bursa jual beli kripto asal Singapuara, Liqnet akan masuk ke Indonesia.

Liqnet menawarkan alternatif bursa yang menggunakan mekanisme LEN (Liquidity Exchange Network) atau jaringan penukaran likuiditas. Mekanisme LEN ini mengumpulkan likuiditas dari berbagai platform penukaran mata uang kripto menjadi satu antarmuka (interface), sehingga memungkinkan pengguna melakukan transaksi pada harga terbaik dan spread minimum.

“Kami meyakini bahwa hal ini menjadikan Liqnet berbeda dari bursa lain yang telah ada,” kata Pendiri dan CEO Liqnet, Roman Shirokov dalam keterangannya, Rabu (16/1).

Menurut Blockchain Transparency Institute (BTI), lebih dari 80 persen volume transaksi yang ada di bursa kripto adalah volume palsu. Selain menyebabkan kekhawatiran mengenai transparansi dan praktek bisnis yang ada saat ini, hal ini menggarisbawahi masalah mendasar, yaitu rendahnya likuiditas di kala tren pasar mengalami penurunan (bear market).

Di pasar kripto yang seringkali mengalami pergerakan pasar tiba-tiba ini, likuiditas rendah menyebabkan trader tidak dapat membeli atau menjualnya dalam jumlah besar dan kehilangan kesempatan memperoleh profit atau bahkan kehilangan uang. Seorang trader yang ingin menjual mata uang virtual dalam jumlah besar, akan menghadapi masalah jika melakukannya tanpa menjatuhkan harga.

Menurut Roman, teknologi pengumpulan likuiditas Liqnet dapat menjadi solusi masalah yang telah mengganggu pasar selama beberapa waktu ini.

Roman mengungkapkan bahwa tidak tepat menyebut Liqnet sebagai sebuah bursa, namun sebagai pengumpul harga (aggregator).

“Hal ini karena Liqnet menggunakan API (Application Program Interface) publik milik bursa lain untuk menggabungkan berbagai tawaran pembelian dan penjualan dalam satu platform,” katanya.

Dijelaskannya, ini membuat pengguna memperoleh manfaat penukaran pada beberapa bursa, menghilangkan masalah yang dialami trader seperti slippage (perbedaan antara harga ekspektasi penukaran dengan harga sebenarnya).

“Liqnet tidak berusaha mengganti bursa-bursa yang sudah ada, namun memperbaiki dan memudahkan pengalaman pengguna dalam bertransaksi, melalui terminal penukaran kami serta memberikan lebih banyak pilihan untuk pengguna, disertai harga yang lebih baik,” ujar Roman.

Liqnet menawarkan instrumen penukaran yang tidak terdapat di bursa penukaran lain, seperti pengambilan keuntungan, trailing stop, pesanan Iceberg (pesanan besar tunggal yang dibagi menjadi pesanan-pesanan yang lebih kecil), pesanan IFD, OCO, IFDOCO dan lain-lain. [jul]

Terkini

Warta Korporat

Terkait