Bursa kripto Luno Indonesia membidik kota-kota besar di Indonesia termasuk Semarang. Jumlah pengguna meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan jumlah pengguna pada tahun 2016. Country Manager Luno Indonesia, Kanta Nandana mengatakan, hingga saat ini masih sekitar 240 ribu pengguna Bitcoin di Indonesia.
”Kami optimistis peluang pasar kripto masih besar. Untuk menggapai investor atau pengguna baru, kami menyelenggarakan edukasi dan kampanye, bahwa zaman sekarang menabung tidak hanya dengan rupiah, melainkan juga bisa dengan Bitcoin. Hanya dengan Rp15.000 bisa dimulai. Ke depan kami juga menekankan kalau menabung dengan kripto itu mudah dan murah serta dengan tingkat keamanan yang tinggi,” papar Kanta di Semarang, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, kripto yang diperdagangkan di Luno saat ini yakni Bitcoin dan Ether. Karena dua kripto ini yang terfavorit di antara banyak kripto lainnya. Total pengguna di dunia sudah mencapai 2,5 juta dengan total investasi mencapai US$13 juta di 40 negara termasuk Indonesia.
”Memiliki kripto selayak memiliki emas sebagai inventasi. Selain itu, kripto mempunyai kelebihan, dapat ditransfer secara langsung melalui Luno Wallet, dengan hanya menggunaka surel dan tidak dikenai biaya. Karena itu, kami optimistis bisa menarik pengguna lebih banyak lagi,” ujarnya.
Pihaknya mengakui, sampai saat ini Bitcoin dan Ether tidak diakui oleh Bank Indonesia sebagai alat pembayaran yang sah. Namun menurut dia, fungsinya sebagai investasi memiliki peluang pasar yang bagus. Apalagi harga saat ini sudah setara dengan Rp90 juta, dan nilai cenderung naik terus.
”Di luar negeri banyak perusahaan yang bertransaksi mulai menggunakan Bitcoin, sehingga semakin mendongkrak popularitasnya. Jumlah pengguna dan nilai transaksi bitcoin juga masih menjadi unggulan. Sementara itu, Ethereum merupakan platform yang digunakan orang untuk mengembangkan aplikasi di atasnya dengan sistem pembayaran menggunakan Ether,” jelas Kanta. [vins]