Bank Nordea, perusahaan keuangan terbesar di negara-negara Nordik, diduga kuat terlibat dalam skandal pencucian uang berskala besar. Bank yang bermarkas di Kopengahen, Denmark itu juga diduga menerima uang haram itu dari dua bank di wilayah Baltik.
Mengutip dari Yle, CCN melaporkan, Jumat (19/20), pihak otoritas keuangan di Swedia telah menerima laporan beserta bukti kuat yang mendukung tuduhan pencucian uang terhadap Bank raksasa itu.
Nordea dikabarkan telah mengetahui kasus itu dan bekerjasama dengan pihak berwenang di negara-negara Nordea beroperasi, termasuk Unit Penyelidikan Keuangan Nordik,” jelas juru bicara Nordea, Afroditi Kellberg kepada Yle.
Kellberg mengatakan, adalah praktik umum di industri perbankan membatasi rekening pribadi pegawai demi mencegah mereka mengambil posisi di investasi spekulatif, atau yang dapat menyebabkan risiko kerugian finansial, sehingga memengaruhi kemandirian finansial Nordea.
“Oleh karena itu, Nordea, seperti bank-bank pada umumnya, memiliki hak menetapkan aturan di wilayah ini dan memberlakukannya terhadap pegawai kami,” katanya.
Merujuk kepada kurangnya regulasi di sektor kripto, Kellberg khawatir mengenai kemungkinan penggunaan aset digital untuk pencucian uang dan dampaknya terhadap investor kelas aset tersebut.
Demi menekankan keputusannya melarang kripto, Raymond Frenken juru bicara lainnya dari Nordea menyatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan bank sentral dan Federasi Bank Eropa untuk menetapkan kerangka aturan standar industri perbankan bagi uang kripto.
“Bank seperti Nordea akan memiliki kebijakan yang berubah tentang kripto. Kami mendengar pihak regulator sedang meneliti hal ini, termasuk Bank Sentral Eropa dan lainnya. Dengan perkembangan ini, sangat mungkin kami harus mendiskusikannya dalam konteks Federasi Bank Eropa,” jelas Frenken.
Menurut laporan dari kanal berita Swedia, termasuk dari siaran negara SVT, lebih dari 365 rekening pribadi Nordea menerima pembayaran sebesar 150 juta euro (sekitar US$171 juta) dari perusahaan-perusahaan shell yang tertuduh melakukan operasi ilegal.
Dalam minggu-minggu ke depan, pihak berwenang Finlandia diperkirakan akan bekerjasama dengan otoritas Swedia untuk menginvestigasi Bank Nordea.
Bank Danske, lembaga keuangan terbesar di Denmark, sebelumnya juga berkata kepada para klien dan pegawainya agar menjauhi Bitcoin sebab dapat digunakan untuk mencuci uang. Tetapi di kemudian hari, bank itu menerima penalti akibat mencuci uang sebanyak US$243 miliar. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.