Malaysia Tindak Tegas Binance Karena Beroperasi Secara Ilegal

Serangan terhadap Binance kembali bertambah, yang kali ini datang dari Malaysia karena melihat bursa ini telah beroperasi secara ilegal di negara tersebut.

Tindakan tegas pun akan diambil oleh regulator keuangan negeri Jiran tersebut.

Malaysia Menindak Tegas Binance 

Berdasarkan pengumuman resminya, Jumat (30/7/2021), Komisi Sekuritas Malaysia (SC) telah melakukan penindakan terhadap bursa Binance karena telah beroperasi secara ilegal.

Berdasarkan Bagian 7(1) dan 34(1) Undang-Undang Pasar Modal dan Jasa 2007, semua operator DAX (Digital Asset Exchange) harus terdaftar sebagai Operator Pasar yang Diakui (RMO) oleh SC, dan Binance diklaim belum terdaftar disini.

“Oleh karena itu, SC telah mengeluarkan teguran publik terhadap Binance karena terus beroperasi secara ilegal di Malaysia meskipun dimasukkan dalam Daftar Peringatan Investor SC pada Juli 2020,” kata SC dalam pengumuman tersebut.

Selain itu, SC juga telah memberikan teguran publik kepada empat entitas yang terafiliasi, yakni Binance Holdings Limited, Binance Digital Limited, Binance UAB dan Binance Asia Services Pte Ltd.

Masih menurut pengumuman resmi tersebut, keempat entitas tersebut diperintahkan untuk menonaktifkan situs web Binance (www.binance.com) dan aplikasi seluler di Malaysia dalam 14 hari kerja sejak 26 Juli 2021.

Selain itu, keempatnya juga diminta untuk segera menghentikan semua kegiatan media dan pemasaran, termasuk mengedarkan, menerbitkan atau mengirim iklan atau materi pemasaran lainnya, baik melalui email atau lainnya, kepada investor Malaysia.

Dan yang terakhir, mereka juga diminta untuk segera membatasi investor Malaysia untuk mengakses grup Telegram Binance.

Changpeng Zhao, selaku CEO dari Binance Holdings Limited, juga telah secara khusus diperintahkan untuk memastikan arahan-arahan tersebut dilaksanakan.

“Investor disarankan untuk berhenti berurusan dan berinvestasi melalui DAX ilegal. Mereka yang saat ini memiliki akun dengan Binance sangat didesak untuk segera menghentikan perdagangan melalui platform-nya dan segera menarik semua investasi mereka,” kata SC.

Daftar Serangan Baru

Tentu saja, langkah ini semakin melengkapi daftar regulator yang menyerang Binance.

Selain Malaysia, langkah semacam ini sudah lebih dahulu dilakukan oleh Inggris, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya juga di wilayah Asia dan Eropa.

Menurut saya, Binance tetap hanya perlu mengikuti apa yang diinginkan oleh para regulator tersebut jika masih ingin menjaga eksistensi dan beroperasi di negara-negara tersebut.

Meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tampaknya Zhao sedang berusaha untuk mewujudkan hal tersebut. Kita tunggu saja. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait